Home  /  Berita  /  Lingkungan

Selain Kegiatan Manasik, Calhaj Dibimbing Bersiaga di Masa Pandemi Covid - 19

Selain Kegiatan Manasik, Calhaj Dibimbing Bersiaga di Masa Pandemi Covid - 19
Selain Kegiatan Manasik, Calon Jamaah Haji Dibimbing Bersiaga di Masa Pandemi Covid - 19 di Kantor Kemenag Kota Bukittinggi, Senin 23 November 2020. (doc, RN)
Selasa, 24 November 2020 19:30 WIB
Penulis: Jontra
BUKITTINGGI - Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bukittinggi melalui Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah melaksanakan Manasik Haji Sepanjang Tahun untuk calon jamaah haji (Calhaj) yang berasal dari Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) dengan standart Protokoler Kesehatan (Prokes) Covid - 19.

Giat tersebut dilaksanakan pada hari Senin 23 November 2020 kemarin. Kegiatan manasik tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Bukittinggi, H. Kasmir yang didampingi oleh Kepala Seksi PHU, Tri Andriani Djusair, Kepala Kantor urusan Agama ABTB, H. Ifdhal, Kepala KUA Guguk Panjang, Amar Albar Antoni, S dan Tim Kesehatan, dr. Kartika.

Dihadapan Calhaj, Tri Andriani menyampaikan, bahwa pelaksanaan Manasik sepanjang tahun merupakan salah satu upaya agar terjalin hubungan baik antara jamaah dengan petugas haji, sehingga tidak ada keraguan bagi jamaah dalam menyampaikan pertanyaan terkait pelaksanaan ibadah haji maupun umrah.

"Diharapkan melalui manasik haji ini semakin erat hubungan antara jamaah dengan petugas haji, sehingga jamaah haji semakin leluasa bertanya tentang hal-hal yang masih diragukan dalam pelaksanaan ibadah baik ibadah haji maupun ibadah umrah. Jika hubungan mereka semakin erat, tentu saja petugas dan jamaah seayun selangkah dalam mewujudkan haji mabrurah," terang Tri Andriani, pada awak media, Selasa 24 November 2020.

Selanjutnya Kasi PHU tersebut menjelaskan beberapa skenario pelaksanaan ibadah haji pada tahun 2021. Dimana ada 3 skenario yang telah disiapkan, yaitu: Ibadah haji tetap diselenggarakan dan memberangkatkan seluruh jamaah tahun 2019 yang tertunda keberangkatannya, apabila ditemukan vaksin covid-19 atau berakhirnya wabah tersebut.

Pada skenario ke-dua Tri Andriani menjelaskan, jika covid-19 masih ada, maka akan terjadi pengurangan pemberangkatan jamaah serta bertambahnya biaya perjalanan ibadah haji. Hal ini disebabkan oleh biaya penanganan Covid-19, transportasi dan penginapan. Sedangkan skenario ke-tiga adalah penundaan keberangkatan secara total apabila semakin meningkatnya wabah Covid-19.

Pada kesempatan itu, Tri Andriani juga menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah umrah.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Bukittinggi, H. Kasmir menyebutkan, meski dalam situasi pandemi, pembekalan terhadap jamaah haji tetap diberikan melalui manasik haji sepanjang tahun.

“Pembekalan terhadap jamaah haji tetap diberikan melalaui manasik haji sepanjang tahun. Bukittinggi Mapan melalui program Bukittinggi Mabrur, dilaksanakan dan dikemas dalam berbagai bentuk, berupa manasik haji secara langsung yang dipandu oleh pembimbing ibadah, bimbingan baca Al-Qur’an bagi jamaah haji serta manasik haji melalui video singkat dan teleconference,” jelasnya.

"Dengan manasik haji, mudah-mudahan seluruh jamaah haji Bukittinggi menjadi jamaah haji yang mandiri dalam melaksanakan ibadah. Apabila jamaah mandiri dalam beribadah, mereka akan merasakan kenikmatan bathin, kepuasan jiwa dan tentunya dengan ikhtiar, tawakkal dan rasa syukur memperoleh haji yang mabrur," tambahnya.

Kasmir juga memaparkan mengenai persiapan sebelum keberangkatan jamaah ke Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah. Apa saja bekal yang akan dipersiapkan serta hal-hal yang harus diperhatikan termasuk kesiagaan jamaah dimasa pandemi covid-19, tutupnya. (**)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/