Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
2
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
19 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
3
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
20 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
4
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
5
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
19 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Pemilik Kos yang Usir 3 Perawat di Solo Ternyata Bidan, Menangis Saat Ditanya Ganjar

Pemilik Kos yang Usir 3 Perawat di Solo Ternyata Bidan, Menangis Saat Ditanya Ganjar
Perawat di Solo yang terusir dari tempat kosnya. (tangkapan layar video di media sosial/detik.com)
Selasa, 28 April 2020 10:36 WIB
SEMARANG - Tiga perawat yang bertugas di RSUD Bung Karno Solo, Jawa Tengah, diusir dari indekosnya di kawasan Grogol, Sukoharjo. Ternyata, pemilik indekos tersebut berprofesi sebagai bidan.

Dikutip dari detikcom, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan, dirinya sudah menghubungi pemilik kos yang mengusir tiga perawat RSUD Bung Karno Solo itu. Kepada Ganjar, bidan tersebut mengaku menyesali perbuatannya.

Dituturkan Ganjar, sambil menangis pemilik kos tersebut mengaku kepada dirinya bingung karena suaminya sedang mengidap penyakit dan takut tertular virus corona.

''Nangis-nangis, merasa bingung karena suami ketakutan kalau tertular, punya sakit apa begitu. 'saya tidak mengusir, demi kebaikan, agar tidak kos di situ','' kata Ganjar lewat sambungan telepon, Senin (27/8/2020) malam.

Namun Ganjar tetap menyayangkan hal itu apalagi pemilik kos adalah bidan. Ganjar sempat menegur andaikata pemilik kos yang berada dalam posisi terlibat kasus corona dan dijauhi oleh tetangga dan sebagainya.

''Saya kasih tahu, ibu kan bidan, kalau ibu suatu ketika bantu melahirkan dan orangnya OTG (orang tanpa gejala) seperti di RS Kariadi kalau ketularan gimana? Kami sih tidak minta seperti itu. Kalau dijauhi masyarakat gimana? Nangis dia,'' ujarnya.

Ganjar menjelaskan, edukasi masih sangat penting agar stigma negatif terhadap tenaga medis, dan pasien corona beserta keluarganya bisa hilang. Selain itu Ganjar menyebut beberapa tempat sudah disiapkan untuk rescue jika hal itu terjadi.

''Edukasi memang harus dilakukan, tapi prinsipnya kami sudah menyiapkan tempat untuk me-rescue mereka apabila terjadi hal-hal semacam ini. Semoga ke depan tidak ada lagi peristiwa ini,'' ujar Ganjar.

''Memang harus ada shelter yang disiapkan agar para tenaga medis ini tenang. Di Semarang sudah kami siapkan Hotel Kesambi, di Solo juga ada bekas Bakorwil yang bisa ditempati. Itu rumahnya besar, kamarnya banyak dan nyaman. Selain itu, ada juga hotel milik kami yang ada di Solo yang bisa ditempati,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/