Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
20 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
2
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
3
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
4
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
5
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
18 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
6
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
19 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Tanah Retak di Sawahlunto, 16 Rumah Penduduk Rusak

Tanah Retak di Sawahlunto, 16 Rumah Penduduk Rusak
Peristiwa tanah retak di Perumahan Lembah Santur, Dusun Karanganyar, Desa Santur, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumbar. (foto: istimewa/jawapos.com)
Rabu, 31 Oktober 2018 19:15 WIB
SAWAHLUNTO - Sedikitnya 16 unit rumah di Perumahan Lembah Santur, Dusun Karanganyar, Desa Santur, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) dilanda tanah retak, Rabu (31/10/2018).

Dari informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut, dipicu oleh cuaca buruk yang terjadi beberapa waktu belakangan. Daerah Sawahlunto memang kerap kali dilanda hujan deras sejak tiga hari terakhir.

Meski tidak menelan korban jiwa, peristiwa tanah retak ini diperkirakan menimbulkan kerugian mencapai Rp2,1 miliar. Pasalnya, kondisi rengkahan tanah mengakibatkan retak di bagian dinding rumah, lantai hingga halaman rumah. Lalu, jalan menuju pemukiman warga juga amblas sepanjang 30 meter.

Seperti yang dialami rumah milik Ahmad Fauzi, 50. Rumah tersebut terpaksa dirobohkan pihak Dinas Sosial Kota bersama BPBD Kota Sawahlunto dibantu warga sekitar, karena tak bisa diperbaiki lagi.

"Malam tadi, kami tidak tidur di rumah. Saya bersama keluarga menginap di posko dasa wisma. Khawatir dengan retakan dinding yang sewaktu-waktu bisa roboh," papar Ahmad Fauzi, Rabu (31/10/2018) seperti diberitakan JawaPos.com.

Kepala Dusun Karanganyar, Oktaviandry mengatakan, 16 unit rumah yang terdampak itu, dihuni oleh 9 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 35 jiwa. Sedangkakan 4 unit diantaranya tidak dihuni.
"Kisaran kerugian mencapai dua koma satu miliar Rupiah. Tapi itu baru dihitung dari harga rumah satu unit seratus tiga puluh juta Rupiah. Belum termasuk isinya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Sawahlunto, Dedi Syahendry mengatakan, retakan tanah dipicu karena tidak baiknya drainase. Sehingga air tergenang di dalam tanah dan mengakibatkan keretakan.

"Jami sudah diturunkan tim Tagana, dua rumah dilakukan pembongkaran dan satu lagi diputus slotnya karena kami dari Dinas Sosial mengutamakan keselamatan jiwa. Tindakan selanjutnya, mendirikan posko di posisi yang aman dan bantuan logistik," katanya. (jpc)

Editor:arie rf
Sumber:JawaPos.com
Kategori:Sawahlunto, Sumatera Barat, Peristiwa, GoNews Group
wwwwww