Home  /  Berita  /  GoNews Group

Innalillahi... Ternyata Ada Delapan Urang Awak yang Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610

Innalillahi... Ternyata Ada Delapan Urang Awak yang Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
Petugas memilah serpihan pesawat dan barang penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Pantai Karawang, Jawa Barat. (foto: ko
Selasa, 30 Oktober 2018 12:55 WIB
PADANG - Identifikasi awal terhadap data korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta - Pangkal Pinang, Senin (29/10) pagi, diketahui ada delapan penumpang yang merupakan orang Minangkabau. Sampai sekarang, nasib mereka bersama ratusan penumpang lainnya belum dipastikan. Keluarga korban harap-harap cemas menanti kepastian.

Seperti dikutip dari harianhaluan.com, data yang dirangkum dari berbagai sumber, delapan orang Minang yang menjadi korban tersebut berasal dari berbagai daerah dan latar belakang profesi berbeda. Ada yang berprofesi sebagai hakim, pramugari, pegawai kantor pajak hingga karyawan operator seluler.

Di antaranya adalah Hasnawati, yang merupakan hakim Pengadilan Pangkal Pinang, lahir di Bukittinggi tahun 1961 dan merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Andalas (FHUA). Diketahui, sebelum berdinasi di Pangkal Pinang, Hasnawati juga pernah ditempatkan di Padang, Payakumbuh, Jawa Timur dan Bekasi.

Korban kedua, Rijal Mahdi yang juga berprofesi sebagai hakim di Pengadilan Tinggi Agama Bangka Belitung. Rijal adalah lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang tahun 1984. Sebelum pindah tugas tahun 2016 ke Bangka Belitung, Rijal pernah menjadi hakim di Pengadilan Agama Sijunjung, Pengadilan Agama Payakumbuh dan Pengadilan Agama Pariaman.

Di kampungnya, Jorong Sonsang, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Rijal Mahdi yang sudah berusia 60 tahun merupakan tokoh adat dan bergelar Datuak Sampono Maharajo.


Rijal merupakan orang baik. Dia menjadi tempat bertanya oleh orang kampung, sekaligus dianggap sebagai putera terbaik Jorong Sonsang. Kabar Rijal yang hilang bersama pesawat Lion menyentakkan banyak orang.

Dalam manifest penumpang, juga tertera nama Rivandi Pranata, pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bangka, yang merupakan warga Jalan Cangkeh, RT II/RW V Kelurahan Cangkeh, Kecamatan Lubuk Bagaluang, Kota Padang.

Rivandi merupakan alumni SMA Negeri 10 Padang, dan baru saja dipromosikan ke Bangka Belitung. Ironisnya, Rivandi diketahui akan menikah pada Januari mendatang.

Selanjutnya, Tami Julian, karyawan Telkomsel Bangka Belitung yang berasal dari Jorong Aia Randah, Nagari Gaduik, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota dan pernah menuntut ilmu di Fisip Unand.

Tak hanya Julian korban yang berasal dari Limapuluh Kota, satu lagi adalah Fauzan Azima, asal Danguang-Danguang. Satu lagi korban dari kalangan penumpang bernama Reo Yomitro, yang berasal dari Paninggahan, Kabupaten Solok.

Dua Pramugari ASal Sumbar

Selain enam penumpang, ada dua pramugari asal Sumbar yang menjadi korban. Shintia Melina (25) merupakan supervise pramugari yang beralamat di Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.

Hingga saat ini, pihak keluarga masih menunggu kepastian terkait kondisi Shintia yang sudah tujuh tahun bergabung dengan maskapai Lion Air.

Pramugari lainnya, Mery Yulyanda berasal dari Nagari Tanjuang, Kecamatan Sungayang, Tanah Datar.

Sumbar Turut Berduka

Kecelakaan pesawat yang membawa urang awak memang begitu mengejutkan. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebut tragedi itu sebagai duka bersama. Terlebih ada orang Sumbar yang menjadi korban. Gubernur berharap keluarga sabar menunggu informasi resmi dari pihak terkait.

"Mudah-mudahan keluarga diberikan kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi peristiwa ini," kata Irwan

Kepala Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Sumbar, Jasman Rizal mengaku sudah mengetahui adanya insiden pesawat Lion Air itu jatuh. Bahkan ada laporan beberapa penumpang pesawat itu, berasal dari Sumbar.

“Pemprov Sumbar masih menunggu laporan dari lembaga resmi tentang manifest penumpang pesawat nahas itu. Pemerintah daerah ingin kepastian berapa orang warga Sumbar yang ada di pesawat itu," ujarnya dalam keterangan tertulis. ***

Editor:arie rf
Sumber:harianhaluan.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/