Home  /  Berita  /  Peristiwa

Harimau Berkeliaran Masuk Pemukiman, BKSDA Padang Pariaman Imbau Warga di IV Koto Aur Malintang Waspada

Harimau Berkeliaran Masuk Pemukiman, BKSDA Padang Pariaman Imbau Warga di IV Koto Aur Malintang Waspada
Petugas BKSDA Padang Pariaman saat mempersiapkan perangkap harimau. (foto: ist/harianhaluan.com)
Rabu, 01 Agustus 2018 21:00 WIB
PARIAMAN - Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) memasuki pemukiman warga di Kabupaten Padang Pariaman, tepatnya di kawasan perbukitan di Kecamatan IV Koto Aur Malintang.

Balai Konservasi Sumbar Daya Alam (BKSDA) Resor Padang Pariaman, Sumatera Barat mengimbau warga untuk sementara menjauhi ladang dan kebun yang lokasinya berdekatan dengan daerah interaksi harimau Sumatera tersebut.

Kepala BKSDA Resor Padang Pariaman, Joni Akbar mengatakan, peristiwa harimau keluar dari habitatnya sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu. Namun, hingga saat ini pihaknya belum bisa menangkap dan memastikan berapa ekor jumlahnya.

"Sejak 3 Mei lalu harimau Sumatera keluar dari habitatnya untuk mencari makan dan hal itu masih berlanjut," ujar Joni Akbar, Rabu (1/8/2018) seperti dilansir harianhaluan.com.

Untuk mengantisipasi agar tidak menimbulkan korban, sejauh ini pihaknya telah berupaya memasang perangkap dan kamera pengintai untuk memantau aktivitas harimau tersebut. Namun upaya itu belum membuahkan hasil.

Ia menyebutkan, lokasi pemasangan perangkap tersebut yaitu di Korong Kampuang Beringin dan Sungai Pingai.

"Kami pun telah membuat bunyi-bunyian guna mengusir harimau tersebut kembali ke habitatnya," ucapnya.

Ia juga menambahkan, terkait jumlah harimau tersebut belum bisa diketahui pasti pihaknya hanya bisa memperkirakan puluhan ekor yang masih berkeliaran di hutan perbatasan Agam dan Padang Pariaman.

Hal ini dilihat dari penelusuran jejak kaki dan beberapa peristiwa hewan ternak warga yang dimakannya. Ia menghimbau kepada warga agar lebih berhati-hati lagi dalam melakukan aktifitasnya.

Karena adanya interaksi harimau tersebut warga hanya diperbolehkan ke ladang atau kebunnya mulai dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB. Dan hal itu hanya berlaku untuk lokasi yang jauh dari daerah interaksi harimau saat ini.

"Jadi kami melarang warga mendekati daerah interaksi harimau sampai situasi kondusif,"katanya.

Warga juga diimbau untuk memasukkan ternaknya ke kandang agar tidak diterkam oleh harimau yang sedang berkeliaran di daerah itu.

Kurangnya ketersediaan makanan babi dan binatang yang menjadi santapan, diduga menjadi penyebab . harimau mencari keluar kawasannya termasuk ke daerah yang ada interksi dengan manusia.(h/mg-rul/hh)

Editor:Arie RF
Sumber:harianhaluan.com
Kategori:Sumatera Barat, Peristiwa, GoNews Group, Padang Pariaman
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/