Home  /  Berita  /  Umum

Kucing Hutan Jantan Dilepas ke Hutan Pendidikan Unand

Kucing Hutan Jantan Dilepas ke Hutan Pendidikan Unand
Kucing hutan tertidur karena dibius untuk melepaskan tali yang melingkar di lehernya. Foto: Vinolia/Mongabay Indonesia
Kamis, 12 April 2018 08:59 WIB
PADANG - Seekor kucing jantan (Felis bengalensis) dilepas ke hutan pendidikan Universitas Andalas di Limau Manis, Padang. Kucing hutan ini merupakan kucing jantan yang sebelumnya sempat masuk ke perumahan warga lalu dirawat oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.

''Kucing itu sebelumnya ditangkap masyarakat karena terlihat mendekati pemukiman warga tepatnya di kandang ayam. Warga Linggarjati, Tabing, Kota Padang tahu itu satwa liar dilindungi hingga diserahkan ke petugas BKSDA Sumbar,'' ujar Erly Sukrismanto, Kepala BKSDA Sumbar.

Berdasarkan analisis awal BKSDA, kucing sempat dipelihara warga karena tali masih melingkar di leher. Ia dalam kondisi sehat dan cukup liar.

“Diperiksa dokter hewan, kesehatan sehat dan masih cukup liar. Jadi dimungkinkan lepas liar tetap mampu mencari mangsa untuk bertahan hidup.”

Setelah pemeriksaan, kucing diberi tanda (tagging) bekerjasama dengan tim dari jurusan Biologi Universitas Andalas. Penanda dikalungkan pada leher, untuk memonitor pergerakan di dalam hutan.

''Kami berharap dari monitoring bisa terpantau bagaimana kondisi, pergerakan kemana hingga bisa tahu perkembangan,'' katanya.

Wilson Novarino, dosen jurusan Biologi Universitas Andalas mengatakan, kucing hutan jenis Bengalensis, cenderung aktif di daerah-daerah pinggiran hutan, sampai ke hutan sekunder hingga semak-belukar. Ketika pelepasliaran, katanya, di daerah sudah cukup bagi mereka.

Populasi kucing hutan di Sumatera, masih cukup baik. Makanan utama kucing hutan ini terbilang masih banyak, seperti tikus, dan beberapa jenis burung.

Hutan pendidikan

Tempat kucing ini lepas liar merupakan hutan pendidikan Universitas Andalas yang merupakan hutan hujan tropis Sumatera alami. Hutan ini terhubung dengan jajaran Bukit Barisan hingga cocok sebagai tempat pelepasliaran satwa-satwa dilindungi.

''Secara habitat, kondisi seperti hutan alami, hingga mewakili habitat kucing hutan secara umum,'' kata Adrean, dosen ekologi hewan jurusan biologi Universitas Andalas.

Hutan ini, katanya, tipe sekunder. Untuk satwa penghuni cukup banyak, ada harimau dan beberapa kucing hutan maupun rangkong.

‘Kita pernah menemukan harimau terpantau dari kamera pengintai, kucing-kucingan juga ada, lalu rangkong,'' tutupnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:mongobai.co.id
Kategori:Umum, Peristiwa, GoNews Group, Sumatera Barat, Padang
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/