Home  /  Berita  /  Olahraga

Aneh, Kemenpora Hanya Utamakan Anggaran Pelatnas bagi Cabor Prioritas

Aneh, Kemenpora Hanya Utamakan Anggaran Pelatnas bagi Cabor Prioritas
Istimewa.
Senin, 08 Januari 2018 22:18 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Menjadi tuan rumah Asian Games 2018 tentunya menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mendulang medali emas dan minimal target 3 besar Asia.

Namun sedikit aneh, ketia Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya menargetkan 10 besar. Dan carut marutnya anggaran bagi caborpun hanya akan diprioritaskan untuk cabang olahraga (cabor) prioritas. Sepertinya Kemenpora memang hanya menargetkan Indonesia sebagai pelengkap ajang olahraga terbesar di Asia Itu.

Kepastian anggaran yang hanya dititik beratkan pada cabor "Prioritas" telah diputuskan dalam rapat anggaran Asian Games 2018 yang dipimpin Wakil Preaiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (8/1/2018).

Rapat ini juga dihadiri Menpora Imam Nahrawi, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Prof. Mulyana, Ketua Inasgoc Erick Thohir, Ketua KONI Pusat Tono Suratman dan Ketua Kontingen (CdM) Asian Games 2018.

"Dana Rp735 miliar itu dibagi untuk atlet Asian Games dan Asian Para Games 2018. Pak Wapres meminta agar cabor prioritas nomor even harus ada pengecualian terutama untuk try out dan training camp," kata Imam Nahrawi. 

Menurut Imam, Kemenpora bersama KONI Pusat terus melakukan verifikasi agar pengajuan-pengajuan tetap pada garis rasional. "Ada pengajuan yang tinggi, untuk itu kami verifikasi karena tidak semua atlet terutama atlet yunior terbiayai karena ini murni untuk atlet elit, training camp dan akomodasinya dan saat sekarang (Minggu ini) sudah selesai semua, dan atlet akan segera menjalani pelatnas," ujarnya.

Terkait verifikasi dengan pimpinan cabor, Imam menyebut bahwa semua cabor diajak bicara dan diajak diskusi. "Semua diajak bicara dan diskusi bahkan diajukan pertanyaan satu persatu. Memang ada rasionalisasi yang harus mereka terima khususnya untuk cabor individual dan tim pasti berbeda perlakuan," tambahnya.

Ada 19 cabang prioritas beberapa diantaranya yakni bulutangkis, dayung, jet ski, angkat besi, panahan, sepeda, karate, taekwondo. "Dana pencairan harusnya awal bulan ini tapi ada salah satu yang tidak mau MoU baru kita transfer, sebenarnya dana seperti uang saku, akomodasi sama yang berbeda hanya di uang untuk try out dan training camp," ulasnya.

Sementara itu, CdM Kontingen Asian Games Indonesia yang juga Wakapolri M.Syafruddin tegaskan bahwa, penyelenggaraan Asian Games ini harus berdasar dan berorientasi pada harkat, martabat bangsa Indonesia. "Masalah-masalah yang kecil seperti administrasi dan teknis operasional itu diselesaikan tertutup oleh Kemenpora dan KONI. Kita harus berjuang untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia," tuturnya.

"Tahun 1962 kita sebagai tuan rumah Asian Games ke-4 dengan berbagai keterbatasan mampu meraih juara II, sekarang zaman millenia dengan segala ketersedian yang ada masa tidak bisa didukung dengan penduduk kita sudah 250 juta jiwa lebih. Seluruh anak bangsa harus bersatu jangan hal-hal yang kecil diributkan di media. Media juga harus mengawal dan harus solid untuk mencapai keinginan," tutupnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Olahraga, Pemerintahan, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/