Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
6 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
6 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
5 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
5 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
6 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Olahraga

Surat Jaminan Pastikan Pelatnas Bridge Tetap Jalan Tanpa Bantuan Pemerintah

Surat Jaminan Pastikan Pelatnas Bridge Tetap Jalan Tanpa Bantuan Pemerintah
Istimewa.
Minggu, 07 Januari 2018 14:42 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Awalnya cabang olahraga bridge tidak dipertandingkan pada Asian Games 2018. Sebab, bridge termasuk kategori Mind Games seperti halnya cabor catur.

"Dewan Olimpiade Asia OCA sejak awal tidak setuju cabor Bridge dipertandingkan di Asian Games 2018. Bridge itu layaknya catur yang masuk kategori Mind Games," kata mantan Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Hifni Hasan di Jakarta, Minggu (7/1/2018).

Penolakan OCA tidak menyurutkan perjuangan Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI).

Lewat surat tetanggal 11 Oktober 2016 yang berisikan tentang kesanggupan PB GABSI menanggung biaya partisipasi atlet dari NOC dan biaya penyelenggaraan Asian Games itu akhirnya OCA menyetujui bridge dipertandingkan pada Asian Games 2018.

"Adanya surat garansi dan PB GABSI dan Bambang Hartono (pemilik Djarum) akhirnya disepakati Bridge bisa masuk Asian Games 2018," ungkap Hifni.

Garansi jaminan itu juga disampaikan kepada Ketua Umum KOI, Erick Thohir. 

"Saat itu, Oktober 2015 khan terjadi pergantian Ketua Umum KOI dari  bu Rita Subowo ke pak Erick dan PB GABSI juga mempertegas komitmen menyanggupi menanggung seluruhnya," ujarnya. 

Atas dasar itu, Hifni yang merupakan anggota Tim Verifikasi Deputi IV Kemenpora menyayangkan pernyataan Ketua Umum PB GABSI, Eka Wahyu Kasih terkait pemotongan anggaran pelatnas prioritas. "Harusnya PB GABSI tidak perlu seperti itu. Kalau melihat surat tersebut ada atau tanpa bantuan pemerintah pelatnas bridge tetap berjalan," tegasnya. 

Sejak tim verifikasi mengumumkan alokasi anggaran bagi persiapan pelatnas, PB GABSI bersuara keras menentang kebijakan pemotongan anggaran.

Bahkan, Eka Wahyu Kasih mengancam akan menarik target 2 emas yang dicanangkan di Asian Games 2018. Menghadapi Asian Games 2018, PB GABSI mengusulkan 23 miliar untuk kebutuhan pelatnas bridge. Namun setelah diproses melalui tim Verifikasi hanya disetujui Rp9 miliar. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Olahraga, Pemerintahan, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/