Home  /  Berita  /  GoNews Group

Atlet dan Ofisial Cabang Menembak Adaptasi Aturan Baru

Atlet dan Ofisial Cabang Menembak Adaptasi Aturan Baru
Azhari/GoNews.co
Kamis, 09 November 2017 12:13 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Perhelatan test event cabang menembak "Road to Asian Games 2018" yang dihadiri technical delegate dari ISSF (International Shooting Sport Federation) benar-benar dimanfaatkan oleh atlet dan ofisial Indonesia untuk mengadaptasi aturan-aturan baru ISSF yang akan diterapkan di Asian Games 2018.

Dalam test event bertajuk "Indonesia Shooting Competition 2017" yang berlangsung di dua lokasi, Lapangan Tembak Senayan dan Lapangan Divisi Infranteri I AD, Cilodong, Depok, Jabar, 5-11 November, para atlet dan ofisial berusaha menjalankan beberapa aturan baru di bawah pengawasan Tan Hock Huat, juri ISSF asal Malaysia yang menjadi technical delegate.

"Sejauh ini para juri bisa menjalankan aturan yang baru kami sosialisasikan. Kami punya buku panduan untuk itu. Bahkan, di test event ini, kami bisa langsung berdiskusi jika ada kasus terkait aturan-aturan baru yang belum dipahami," ujar Tan Hock Huat, Rabu (9/11/2017).

Beberapa aturan yang kerap jadi bahan diskusi selama test event, yakni mengenai cek senapan atau pistol yang harus diulang, sejak mulai register di awal hingga sebelum dipakai oleh petembak.

Selain itu, pemeriksaan asesoris yang menempel di tubuh atlet, baik berupa perhiasan, jam tangan, gelang, hingga kinesio tape (plester terapeutik untuk mengurangi ketegangan otot) juga dilarang.

"Oleh karena itu, diperlukan kejelian dan pengetahuan ofisial, serta juga atlet Indonesia agar saat bertanding nanti di Asian Games, semua sudah lebih siap," tambah Silviana Husein, mantan petembak nasional yang menjadi pelatih.

Terkait penerapan aturan baru ISSF, para atlet juga berusaha untuk menjalankan. Seperti yang diakui, Vidya Rafika, petembak yang membela Kalimantan Timur yang menjuarai nomor 50 m rifle 3 positions putri. Pelajar SMA Plus Depok itu menyatakan dirinya dituntut untuk memahami segala aturan baru yang bakal diterapkan di Asian Games mendatang.

"Awalnya memang kikuk, namun harus terbiasa. Beberapa aturan baru ISSF memang lebih detil, tak hanya di peralatan, seperti penutup mata, model sepatu, dan baju petembak, untuk senapan juga harus berulang kali dicek dan tidak boleh ada perubahan ukuran, meskipun hanya sedikit," jelas Vidya.

Di kejuaraan yang memasuki hari ke-5 telah diselesaikan pertandingan di nomor 50M Rifle 3 Positions putri, 10M Air Pistol Mixed Teams, dan Trap Mixed Teams. Selain Vidya yang mencetak skor 442, peringkat tiga besar di 50M Rifle 3 Positions putri diikuti Ardy Maharani (Sumsel/skor 420,7) dan Dinnie Ary Wiharsanti (Jateng/skor 402,1).

Sedangkan di nomor 10M Air Pistol Mixed Teams yang merupakan salah satu nomor baru yang akan dipertandingkan di Asian Games, petembak Jawa Barat A (Anang Yulianto/Oktavin Rarun) meraih medali emas dengan skor, 466,7. Duet dari Bali (I Kadek Rico Vergian Dinatha/Lily Sulistya Dewi Tirhajaya) menempati posisi kedua dengan total skor, 455,1, sedangkan medali perunggu diraih tim asal Sumsel (Talitha Judith Almira/Dwi Wahyono Budianto) dengan skor, 400,2.

Di nomor terakhir yang digelar di Cilodong, yakni Trap Mixed Team dimenangkan, tim DKI Jakarta (Anas Muhsinun/Sylvia Samuang) dengan skor, 106, disusul tim Jawa Timur (Sarmunah/Slamet Riyadi, skor 105), dan tim NTB (Bagus/Supadmi, skor 85).***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/