Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
22 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
2
Dukungan BUMN Diharapkan Jadi Stimulan Sektor Swasta Dukung Olahraga Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
Dukungan BUMN Diharapkan Jadi Stimulan Sektor Swasta Dukung Olahraga Indonesia
3
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Riang: Sudah Unggul Tapi Kurang Bisa Memanfaatkan
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Riang: Sudah Unggul Tapi Kurang Bisa Memanfaatkan
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Liputan Langsung Wartawan GoNews.co dari SEA Games 2017 Malaysia

Diananda Choirunisa Tinggalkan Pencak Silat dan Pilih Panahan Karena Takut Babak Belur

Diananda Choirunisa Tinggalkan Pencak Silat dan Pilih Panahan Karena Takut Babak Belur
Foto: Azhari/GoNews.co
Minggu, 20 Agustus 2017 20:04 WIB
Penulis: Azhari Nasution
KUALA LUMPUR - Awalnya Diananda Choirunisa menekuni olahraga pencak silat dan panahan. Kedua olahraga tersebut dikenalkan kedua orang tuanya.

Ayahnya Zainuddin adalah pesilat peraih medali perak SEA Games Myanmar 2013 sedangkan ibunya, Ratih Widyanti adalah adik kandung pemanah anggota trio srikandi peraih perak Olimpiade Seoul 1998, Lilis Handayani.

"Saya sering ikut latihan panahan sama ibu dan pencak silat dengan bapak," kata Diananda yang ditemui GoNews.co, usai upacara pengalungan medali Recurve perorangan putri di lapangan panahan Majelis Sukan Negara Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (20/8/2017).

Gadis kelahiran Surabaya, 17 Maret 1997 ini mengaku memutuskan memilih menekuni olahraga panahan saat kelas 2 SD.

"Waktu itu, saya dijelaskan sama bapak dan ibu tentang resiko menekuni pencak silat dan panahan. Kalau pencak silat, kata mereka bisa patah tulang sedangkan panahan kulit akan hitam akibat terus berjemur di lapangan. Jadi, saya lebih memilih panahan karena takut patah tulang dan medali yang diperebutkan juga lebih banyak," katanya.

Pilihan anak pertama dari 3 bersaudara ini cukup tepat. Dia mencatat prestasi cemerlang. Bukan hanya meraih medali emas di PON, Dianda juga tercatat meraih emas di SEA Games Myanmar 2013 dan SEA Games Singapura 2015 untuk nomor Recurve Beregu Putri.

Di SEA Games XXIX Malaysia 2017, Diananda yang tidak diunggulkan membuat kejutan dengan merebut emas Recurve perorangan putri. "Saya tidak menduga bisa meraih emas Recurve perorangan putri apalagi saingan cukup banyak. Medali emas ini saya persembahkan buat kedua orang tua," katanya.

Mengenai bonus medali emas senilai Rp250 juta dari pemerintah, kata Diananda, akan dialokasikannya untuk membangun rumah. "Kebetulan saya punya tanah di Surabaya, jadi bonus itu untuk biaya bangun rumah," katanya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/