Home  /  Berita  /  GoNews Group

Panglima Minta Presiden Jokowi Tidak Ragukan Kesetiaan TNI Jaga NKRI

Selasa, 20 Juni 2017 06:34 WIB
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi tidak meragukan kesetian TNI menjaga Negara Kesatuan Republika Indonesia (NKRI).

''Jangan ragukan lagi TNI, Pak. Kapan pun TNI siap digerakkan dan TNI tidak mengenal kata gagal dalam menjalankan tugas,'' kata Gatot Nurmantyo di hadapan Presiden Jokowi dalam acara buka puasa bersama di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 19 Juni 2017, seperti dikutip dari tempo.co.

Menurut Gatot, TNI tidak akan pernah gagal dalam menjalankan tugas karena taruhannya adalah eksistensi negara.

''Kalau TNI gagal, negara ini akan hilang,'' kata dia. Sehingga, kata dia, sekecil apapun tugas yang diberikan pada TNI maka hal tersebut akan dijalankan.

''Ini yang perlu Bapak yakinkan kepada TNI, Pak. Kalau sekarang ada riuh-riuh segala macam, itu hanya bumbu-bumbu saja,'' kata Gatot.

Gatot mengatakan kesatuan komando dalam TNI adalah hal yang paling utama. Ini disebabkan TNI adalah organisasi militer yang berbeda dengan organisasi lain.

Sebagai organisasi militer, TNI dilengkapi dengan persenjataan dan alat utama sistem persenjataan yang mematikan. Karena itu, garis komando adalah hal yang dipegang teguh.

Komando TNI yang paling tinggi berasal dari Presiden. Setelah itu baru Panglima TNI dan jajarannya ke bawah, Kepala Staf Angkatan darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, staf pembina, Panglima Komando Operasi. Semua itu, kata Gatot, berada dalam satu komando.

''Dan saya jamin di TNI ini terlaksana, dan kalau tidak terlaksana saya bertanggung jawab,'' kata Gatot.

Acara buka puasa di Mabes TNI dihadiri prajurit TNI dan PNS Mabes TNI. Acara digelar di halaman depan Gedung Soedirman. Selain Presiden Jokowi, buka puasa bersama juga  dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, menteri Kabinet Kerja, pejabat tinggi negara, Panglima TNI jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BIN Budi Gunawan, serta sejumlah alim-ulama.

Mereka diantaranya adalah Ketua Rais Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama KH Ma'ruf Amin, Ketua Dewan Syuro Majelis Rasulullah Habib Nabiel Al-Musawa, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, dan pimpinan majelis ta'lim Al-Afaf Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/