Home  /  Berita  /  GoNews Group
Internasional

Warga Sipil Mosul Kelelahan dan Kelaparan

Warga Sipil Mosul Kelelahan dan Kelaparan
Suasana Kota Mosul, Irak yang dilanda peperangan, Senin, 29 Mei 2017. (republika.co.id)
Kamis, 01 Juni 2017 16:37 WIB
MOSULWarga sipil yang berusaha melarikan diri dari kecamuk perang antara militer Irak dengan milisi ISIS, mengalami kondisi mengerikan.

Mereka mengalami kelelahan, panik, dan kelaparan. Selain itu mereka juga mengalami keterbatasan akses air.

Seseorang yang melarikan diri mengatakan selama Ramadhan ia bertahan hidup hanya dengan tepung dan air. Ini kondisi yang mengerikan.

Seperti dilansir Aljazirah, Kamis, (1/6), seorang wanita tua mengatakan mereka diperlakukan sebagai tahanan dan tidak memiliki makanan atau air.

Pasukan Irak melancarkan operasi besar yang didukung AS untuk merebut kembali Mosul pada Oktober tahun lalu.

Mereka berjuang menuju Kota Mosul dan merebut kembali sisi timurnya sebelum melakukan serangan untuk merebut wilayah barat Mosul yang lebih kecil namun lebih padat penduduknya.

Pertarungan tersebut telah memakan korban jiwa yang banyak, mendorong ratusan ribu orang untuk melarikan diri. Sementara ratusan orang lainnya telah terbunuh atau terluka.

Dijadikan Tameng

Serangan pasukan Pemerintah Irak yang didukung AS merebut kembali Mosul berada di bulan kedelapan. Rupanya pertempuran ini memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan karena ISIS berada di tengah penduduk sipil dan menggunakannya sebagai tameng manusia.

Seorang penduduk mengatakan selama beberapa hari terakhir, para milisi ISIS memerintahkan puluhan keluarga yang tinggal di distrik Zanjili pindah ke Kota Tua.

''Ini untuk mencegah mereka melarikan diri ke arah pasukan Irak yang sedang berusaha maju dari sisi utara,'' katanya, Rabu (31/5).

Pasukan Pemerintah Irak telah menjatuhkan selebaran di distrik-distrik meminta keluarga di sana segera melarikan diri dari rumahnya. Namun intensitas pertempuran yang makin sengit membuat mereka sulit melakukannya.

Para militan ISIS melawan pasukan Irak dengan melakukan serangan bom mobil, serangan bom sepeda motor, penembak jitu, jebakan, dan tembakan mortir. Saat ini sekitar 700 ribu orang atau sepertiga dari populasi kota praperang telah melarikan diri. Mereka mencari perlindungan dengan teman dan keluarga atau di kamp-kamp.***   

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/