Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
2
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
3
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
4
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
5
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
19 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
6
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Teknologi

Siswa SMA Ciptakan Satelit Paling Ringan di Dunia, Lebih Ringan dari Ponsel Pintar

Siswa SMA Ciptakan Satelit Paling Ringan di Dunia, Lebih Ringan dari Ponsel Pintar
Rifath Shaarook menunjukkan desain satelit kubus ciptaannya. (siasat.com)
Rabu, 17 Mei 2017 19:06 WIB
NEW DELHI - Siswa SMA di India bernama Rifath Shaarook mendisain satelit yang beratnya hanya 64 gram.

Satelit yang dirancang pemuda berusia 18 tahun ini merupakan satelit paling ringan di dunia, lebih ringan dari ponsel pintar.

''Kami meneliti tentang satelit kubus di seluruh dunia. Hasilnya, desain punya kami-lah yang paling ringan,'' kata Shaarook kepada Quartz, Rabu, 17 Mei 2017.

Pemuda asal kota Pallapati, negara bagian Tamil Nadu, India Selatan itu bukan siswa sembarangan. Dia tercatat sebagai ilmuwan utama Space Kidz India yang berlokasi di Chennai. Penelitian mengenai disain satelit itu disponspori penuh oleh lembaga itu.

Shaarook menamai satelit yang didisainnya Kalamsat. Diambil dari nama mantan Presiden India APJ Abdul Kalam yang menjadi pelopor penelitian antariksa dan pemimpin program Pengembangan Rudal Terarah dan Terpadu India.

Proses pembuatan satelit ini relatif murah jika dibandingkan dengan satelit ukuran besar.

Kalamsat dibuat dengan harga di bawah US$ 1.561 dollar, setara Rp20 juta. Tapi jangan remehkan kemampuannya.

''Satelit ini memiliki komputer on-board terbaru dan terpasang delapan sensor untuk mengukur kecepatan, rotasi, dan atmosfer magnet bumi,'' kata dia.

Disain yang dibuat Shaarook diapresiasi oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Desain Kalamsat memenangkan kompetisi 'Cubes in Space' mengalahkan 86 ribu desain dari 57 negara.

Rencananya, disain satelit Shaarook akan diluncurkan dari kawasan peluncuran satelit Wallops Island Facilitu di Virginia, Amerika Serikat pada 22 Juni mendatang. Pendiri program 'Cubes in Space' Amber Agee-DeHart mengatakan roket tersebut tidak ditujukan untuk mengorbit di Bumi.

''Tujuannya hanya untuk menguji teknologi satelit 'Cubes' mampu bertahan saat peluncuran,'' kata Amber.

Selain mendapat kesempatan mendesain langsung satelit, Shaarook juga menerima hadiah dari NASA. Hadiah itu berupa perangkat 'satelit' yang mampu menjalankan misi empat jam di atas sub orbital dan mampu beroperasi di lingkungan mikro gravitasi selama 12 menit.***   

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/