Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
24 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
7 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
5
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
6 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Aneh, Program Pengembangan dan Pemanfaatan listrik Pedesaan Lampung, Ada Harga Murah Kok Pilih Yang Mahal

Aneh, Program Pengembangan dan Pemanfaatan listrik Pedesaan Lampung, Ada Harga Murah Kok Pilih Yang Mahal
Ilustrasi.
Selasa, 18 April 2017 11:58 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pada tahun 2016 yang lalu, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Lampung memiliki program Pengembangan dan Pemanfaatan listrik Pedesaan.

Demi suksesnya program tersebut dijalankan proyek Pembangunan PLTS Terpusat 50 Kwp di kampung Gedung Meneng Kec. Gedung Meneng Kab. Tulang Bawang.

Untuk proyek tersebut Pemprov Lampung menyiapkan anggaran sebesar Rp. 7,265,768,000 proyek tersebut ditargetkan rampung dalam lima bulan antara 22 juni sampai dengan 24 oktober.

Adapun perusahaan yang beruntung menjalankan proyek miliaran terseut adalah PT. Uniteknindo Inti Sarana yang beralamat di JL. Dr. Saharjo No. 111 Ged. Gajah Blok An Tebet - Jakarta Selatan DKI Jakarta. Pemprov Lampung membayar Perusahaan asal Ibu kota tersebut sebesar Rp6.910.209.000.

Center for Budget Analysis menilai ada keanehan, dimana angka Rp6,9 miliar yang dihabiskan PT. Uniteknindo Inti Sarana terlalu mahal jika membandingkan harga yang ditawarkan PT. Amas Citra Mandiri senilai Rp6.511.907.400 terdapat selisih yang sangat jauh sebenarnya.

"Namun aneh Pemprov Lampung lebih memilih perusahaan dengan tawaran tertinggi," ujar Koordinator CBA, Jajang Nurjaman, Selasa (18/4/2017).

"Jadi, uang sebesar Rp753.860.600 yang seharusnya kembali ke kas daerah Pemprov Lampung menguap begitu saja," tandasnya.

Berdasarkan data di atas, Center for Budget Analysis (CBA), mendorong pihak berwenang seperti Kepolisian dan Kejaksaan tinggi Pemprov lampung untuk segera menindaklanjuti temuan tersebut. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/