Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
22 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
6
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
14 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Kesehatan

Orangtua Harus Pantau Kesuburan Anak Lelakinya Sejak Dini, Ini Alasannya

Orangtua Harus Pantau Kesuburan Anak Lelakinya Sejak Dini, Ini Alasannya
Ilustrasi. (tempo.co)
Kamis, 13 April 2017 08:09 WIB
JAKARTA - Orangtua harus memantau kesuburan anak lelakinya sejak dini. Sebab, kesuburan saat dewasa sangat dipengaruhi kondisi perkembangan anak sejak dini.

Dikutip dari tempo.co, banyak faktor yang mempengaruhi kesuburan seorang pria, salah satunya adalah obesitas. Bobot tubuh berlebih sejak kecil kemungkinan akan mempengaruhi kadar hormon testosteron anak.

''Kalau anak obesitas dari kecil, kemungkinan kadar testosteronnya lebih rendah dari seharusnya,'' ujar dokter spesialis Andrologi, Nugroho Setiawan dalam diskusi media bersama Bayer di Jakarta.

Hormon testosteron dalam masa pertumbuhan berfungsi sebagai penumbuh alat kelamin eksternal. Akibatnya, bentuk penis akan kecil dan mempengaruhi kesuburan anak di masa depan.

Selain obesitas, produk olahan kedelai, seperti susu kedelai, tahu dan tempe sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan oleh anak laki-laki.

''Karena kedelai memicu peningkatan hormon estrogen pada pria yang kemungkinan akan mempengaruhi kesuburannya ketika dewasa,'' kata dokter yang membuka praktik di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta ini.

Menurut Nugroho, orang tua bisa mulai mendeteksi normal tidaknya alat kelamin anak dengan mengamati bentuk penisnya. Perhatikan apakah anak laki-laki Anda memiliki buah pelir yang bergantung, longgar, dan berkeriput serta berwarna kehitaman.

''Bukan justru yang mulus bersih, karena kebanyakan orang tua salah, menganggap bahwa yang mulus bersih yang baik,'' katanya.

Jika melihat kejanggalan pada bentuk penis, orang tua mesti segera berkonsultasi ke dokter. Sebab bila tidak ditangani melewati masa pubertas, risikonya akan terjadi gangguan kesuburan.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/