BNPT Dorong Profesionalisme Media dalam Pemberitaan Terorisme
Dalam pemaparannya, Willy Pramudyah menyampaikan bahwa "Banyak media sangat tidak profesional dalam memberitakan persoalan teroris. Termasuk pada pemberitaan saat kasus bom Thamrin di Jakarta, baik media elektronik dan media cetak ada yang mendapatkan teguran atas pemberitaan hal tersebut" tegas Willy Pramudiyah di TVRI Riau/Kepri.
"Sebanyak 68 media telah tersosialisasikan mengenai kode etik pemberitaan aksi teroris di seluruh Indonesia selama tahun 2016 oleh BNPT dan hasilnya sudah mulai kelihatan. Bom Samarinda menjadi tolak ukur keberhasilan sosialisasi media oleh BNPT, pemberitaan bom Samarida sudah tidak terjadi penghakiman dan glorifikasi pemberitaan tentang aksi teroris" papar Majelis Etik AJI Indonesia. 5/6/2017.
Lanjut Willy, Simulasi pemberitaan terorisme sangat bermanfaat untuk menghindari pelanggaran kode etik dalam pemberitaan terorisme. Sosialisasi pendidikan literasi media pendekatan budaya, ini penting untuk memunculakan peran budaya dalam penanggulangan terorisme. Maluku, Kendari, Kaltara dan Kepri telah terbentuk komunitas anti hoax.
''Kami dari BNPT berharap bisa deklarasi komunitas anti hoax bersama dengan teman-teman media di Pekanbaru. Modorong komunitas dari Riau memulai literasi berbasis nasionalisme dan budaya setempat,'' tutup Willy Pramudiyah. ***
Editor | : | Hermanto Ansam |
Kategori | : | GoNews Group, Umum |