Home  /  Berita  /  Peristiwa

Peparnas Resmi Dibuka, Menpora dan Gubernur Jabar Minta Muliakan Difabel

Peparnas Resmi Dibuka, Menpora dan Gubernur Jabar Minta Muliakan Difabel
Minggu, 16 Oktober 2016 22:47 WIB
BANDUNG - Dalam suasana rintik hujan sore, disaksikan sekira 30.000 penonton di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, dan tepat jarum jam menunjuk jam 17.10, Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meresmikan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV 2016. 

Sebelum peresmian, Imam dalam sambutannya mengatakan, amanat Presiden Jokowi dan pemerintah Indonesia tegas adanya bahwa altef difabel (paralimpian) tidak boleh dipandang sebelah mata. 

"Mereka telah berjuang memberikan perjuangan dan mengharumkan Indonesia di internasional. Khususnya saat kemarin di Paralympic Rio de Janeiro, Brasil dengan keberhasilan Ni Nengah Widiasih meraih perunggu," katanya di podium utama acara, seraya dinaungi payung yang dipegang ajudannya, Sabtu (15/10/2016) sore. 

Menurut Imam, ajang ini juga menjadi awalan yang baik bagi paralimpian untuk mencetak prestasi awal sebelum berprestasi di tingkat lebih tinggi yakni ASEAN Para Games Malaysia 2017 serta Asian Para Games 2018 di Indonesia.

Apalagi, di sisi lain, kata dia, pemerintah sudah memberikan perhatian lebih serius. Pertama, organisasi olahraga paralimpian yakni National Paralympic Comitte Indonesia (NPCI) sudah dipisahkan dari KONI. Kedua, bonus peraih Paralympic Rio 2016 sudah setara dengan juara serupa di ajang Olimpiade Rio.   

"Ini bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi kita semua, kalau keterbatasan bukan penghalang untuk melahirkan prestasi untuk Indonesia. Pemerintah tidak akan pernah mengecilkan peran paralimpian, justru sebaliknya akan mendorong," katanya.

Guna mencetak prestasi optimum tersebut, Imam mengingatkan pemerintah provinsi, pemerintah kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, agar tidak berlaku diskriminatif. Anggaran untuk paralimpian harus setara dengan anggaran bagi atlet normal. Imam melanjutkan, setelah melihat berbagai kesiapan layanan dari tuan rumah, Jawa Barat, maka ucapan terima kasih dilontarkan. Sebab, pesan Presiden Jokowi agar memberikan fasilitas yang layak bagi para atlet difabel dinilainya sudah dilaksanakan dengan baik.

"Oleh karena itu, saya sampaikan terima kasih khususnya kepada Gubernur Jawa Barat dan kepala daerah lainnya yang telah memberikan penghargaan yang sama kepada para atlet difabel," katanya. 

Acara pembukaan sendirian mencuatkan perhatian manakala pesta kembang api bisa dimunculkan dalam suasana terang, manakala lontaran kembang api disertai dengan semacam taburan bubuk warna-warni sehingga nuansa meriah dan megahnya tetap terasa. Demikian pula tarian kolosal, di bawah komando budayaan Aat Soeratin cs, yang sore tadi berhasil mencuri atensi sorot mata audiens (di lapangan maupun televisi) melalui pertunjukan berjudul, "Terbanglah Garudaku Mendunia." Sekitar 400 penari, 200 pemusik, dan 50 penyanyi memukau mata dengan komposisi kostum dan gerakan yang atraktif penuh warna. 

Kesiapan Jabar Muliakan Difabel Gubernur Jawa Barat selaku Ketua Umum PB Peparnas XV/2016 Ahmad Heryawan (Aher) menuturkan, Peparnas XV yang digelar di Kota Bandung, 15-24 Oktober ini adalah bentuk penghormatan bagi para atlet paralimpian. "Kami membawa harapan agar Peparnas kali ini lahir legenda-legenda baru atlet paralimpian nasional yang akan mengangkat kehormatan, harkat, dan martabat bangsa di arena paralimpik internasional," katanya. 

Dia menuturkan, Peparnas XV bukanlah sekedar pelengkap penyelengaraan PON XIX, namun merupakan dukungan bagi para paralimpian Indonesia untuk membuktikan kemampuan dan prestasinya serta mendapat penghargaan yang setara. "Hal ini tercermin dalam sub tema Peparnas XV Tahun 2016 Jawa Barat, yakni Lampaui keterbatasan, Jadilah Juara, Berjaya di Tanah Legenda," kata Aher.

Menurutnya, seluruh masyarakat pasti berpikiran sama dengan PB Peparnas. Yakni sebagaimana penyelenggaraan PON XIX, maka penyelenggaraan Peparnas XV pun dapat terselenggara dengan lancar, sukses, meriah dan penuh prestasi. "Dengan tetap mengacu moto Catur Sukses yakni Sukses Penyelenggaraan, Sukses Prestasi, Sukses Pemberdayaan Ekonomi, dan Sukses Administrasi, kami berharap Peparnas XV di Jawa Barat dapat tercatat tinta emas pada sejarah keolahragaan di Indonesia sebagai penyelenggaraan Peparnas terbaik," katanya. 

Terlebih, Peparnas XV Tahun 2016 Jawa Barat ini memang cukup bersejarah karena Peparnas pertamakali diselenggarakan National Paralympic Comitee (NPC) Indonesia secara mandiri setelah sebelumnya berada di bawah pengelolaan KONI. Aher menegaskan, pihaknya akan berupaya keras memberikan layanan terbaik bagi seluruh paralimpian dan kontingen. Sebab,  selain mencerminkan keramahtamahan, juga menunjukkan tingkat peradaban pemerintah dan masyarakat Jawa Barat seperti di negara maju yang demikian memuliakan kaum difabel. 

Juru Bicara Peparnas XV Dani Ramdhan mengatakan, Peparnas XV akan mempertandingkan 13 cabang olahraga dan 605 nomor pertandingan guna memperebutkan 605 medali emas, 605 medali perak, dan 935 medali perunggu. Ajang ini akan diikuti 1.983 atlet dan 718 ofisial, serta disiapkan 14 venue khusus (satu venue upacara pembukaan dan penutupan yakni Stadion Siliwangi dan 13 venue pertandingan lengkap dengan fasilitas aksesibilitas dan peralatan pertandingan berstandar nasional dan internasional). 

Guna mendukung pelaksanaan, telah disiapkan 3.437 personil panitia yang terdiri dari Panitia Inti dan Panitia Daerah, para Technical Delegate, Dewan Hakim, Wasit dan Juri, Clasifier, dan para Koordinator Pelaksana Pertandingan. Selain itu, terdapat 8.318 orang panitia pendukung terdiri dari para Laison Officer, Helper, Tenaga Administrasi, Tenaga Teknis, dan Relawan.

"Dari sisi layanan pendukung pertandingan, PB Peparnas telah menyiapkan akomodasi dan konsumsi di 29 hotel yang memiliki sarana aksesibilitas bagi para difabel. Uang hotel Bintang 3, 4 dan 5 di pusat Kota Bandung," katanya. 

Dalam layanan transportasi, disamping penyediaan 287 unit bus, 17 unit truk dan 138 unit mobil kecil, penyelenggara membuat secara khusus 12 bus bagi atlet pengguna kursi roda. Atau pertamakali ada selama pelaksanaan Peparanas di Indonesia. Demikian pula dalam pelayanan medis dan kesehatan. Telah disiapkan 75 Dokter dan 197 perawat yang dilatih khusus, medical room di 14 venue dan 29 hotel penginapan peserta dan panitia, 75 unit ambulance, dan 13 rumah sakit rujukan dengan layanan emergensi 24 jam serta jaminan asuransi jiwa dan kecelakaan.

"Seluruh fasilitas layanan ditanggung sepenuhnya PB Peparnas XV tahun 2016 Jawa Barat atas dukungan dana hibah APBD Provinsi Jawa Barat dan APBN melalui DIPA Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Selain itu, ada sponsor utama yakni Bank BJB, PT Telkom Indonesia, dan BNI Life," pungkasnya. rls

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/