Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Sepakbola
22 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
2
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Sepakbola
22 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Sumatera Barat
19 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa
PON XIX Jawa Barat 2016

Tim Penembak Riau Protes Sistem Penilaian Digital Rusak, Wasit Ngotot Pertandingan Dilanjutkan

Tim Penembak Riau Protes Sistem Penilaian Digital Rusak, Wasit Ngotot Pertandingan Dilanjutkan
Ilustrasi. (net)
Kamis, 22 September 2016 16:41 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Persoalan wasit di PON XIX Jawa Barat terus terjadi. Setelah Sumut, DKI Jakarta dan Kaltim menjadi korban, kini giliran tim cabor Menembak jadi sasaran.

Juri dinilai mengambil kebijakan sepihak, dimana alat penghitung digital rusak, namun protes para atlet tidak digubris dan memaksa pertandingan terlus berlanjut. "Kami sudah protes dan sempat terjadi perdebatan. Harusnya wasit mengakomodir permintaan atlet ini bukan kesalahan kita tapi panitia tekhnis harusnya benerin dulu alatnya," ujar Safrin Sihombing kepada wartawan, Kamis (22/09/2016) di Cimahi Jawa Barat.

"Nilai tidak muncul di komputer, tapi kita tetap disuruh bertanding," kesalnya.

Bahkan disaat komputer mati kata dia, Wasit malah mengambil kebjikan untuk mengulang pertandingan. "Kita sudah dapat poin, janjinya pertandingan mau diulang, tapi kenyataannya tidak ada. Ini jelas merugikan kami," tukasnya.

Sepanjang penyelanggaraan PON Jabar, sistem perwasitan memang menjadi sorotan, bahkan tim Wushu Sumatera Utara gagal mendapat emas, padahal atlet tersebut sudah nyata-nyata menang. Hal serupa juga terjadi di Takraw, tim Jatim dan Riau juga sempat menjadi korban. Begitu juga di cabor Karate, Gulat dan Polo Air. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/