Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
10 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
10 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
10 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Anggota DPRD Padang Bongkar Kongkalingkong Lelang Pembangunan Pasar Inpres Blok III

Anggota DPRD Padang Bongkar Kongkalingkong Lelang Pembangunan Pasar Inpres Blok III
Yendril, Anggota Komisi III DPRD Padang
Kamis, 21 Juli 2016 19:39 WIB
Penulis: Agib Noerman

PADANG - Anggota Komisi III DPRD Padang, Yendril membongkar proses lelang pembangunan Pasar Inpres Blok III  yang sarat kongkalingkong. Yendril menuding Panitia Lelang tidak profesional yang hanya mengakomodir kepentingan seseorang atau kelompok tertentu.

Informasi yang diperoleh calon pemenang lelang pada kegiatan tersebut di luar kelaziman, yang biasanya dua calon pemenang lelang, tetapi kali ini calon tunggal, yaitu PT Nindya Karya (Persero) Wilayah I dengan harga penawaran Rp77.694.600.000,- dan harga terkoreksi Rp77.683.660.000,-.

Lelang pada paket Pembangunan Pasar Inpres Blok III dengan kode lelang 1214624 pada tahap lelang masa sanggah hasil lelang, ada empat perusahaan yang dicantumkan sebagai peserta lelang, yaitu PT Hutama Karya (Persero) dengan harga penawaran Rp72.306.478.000,00, PT Nindya Karya (Persero) Wilayah I dengan harga penawaran Rp77.694.600.000,00. PT Brantas Abipraya (Persero) dengan harga penawaran Rp78.534.135.700,00, dan PT Dyconst Prima Utama Rp78.679.620.000,00.

Diketahui penawar terendah paket pekerjaan tersebut adalah PT Hutama Karya (Persero) dengan harga penawaran Rp72.306.478.000,00 dan harga terkoreksi Rp72.119.960.000,00. Tapi lucunya, yang ditetapkan sebagai calon pemenang lelang tunggal adalah PT Nindya Karya (Persero) Wilayah I dengan harga penawaran Rp77.694.600.000,- dan harga terkoreksi Rp77.683.660.000,00. Padahal, terdapat selisih harga sekitar Rp5,5 miliar lebih.

"Penunjukkan pemenang lelang syarat dengan konspirasi. Negosiasi juga patut dicurigai ada udang dibalik batu," kata Ketua Gapensi Kota Padang yang dihubungi wartawan, Kamis (21/7/2016).

Politisi Hanura ini menyayangkan penunjukan kontraktor luar dalam pengerjaan proyek pembangunan Pasar Inpres Blok III ini. Yendril mempertanyakan Apakah tidak mampu kontraktor lokal mengerjakan? Kalau orang itu profesional, sampai dimana mereka mampu mengerjakan?

Ia mengatakan, jangan sampai karena ada kepentingan seseorang, hilang rasionalitas, disebabkan kepentingan pribadi itu. Jangan ada kepentingan atau sesuatu dimenangkan yang tidak layak. Apalagi selama ini, memang santer terdengar ada kelompok tertentu yang bermain dalam pengaturan proyek di daerah ini.

"Bagaimana memenangkan secara teknis suatu perusahaan? Bermain atau tidak, pasti akan nampak dari sana," tegasnya.

Ketua Panitia Lelang pada Bagian Pembangunan Pemerintah Kota Padang Malvi Hendry Chaniago ketika dikonfirmasi, Kamis, 21 Juli 2016 membantah ada permainan pada proses lelang paket Pembangunan Pasar Inpres Blok III tersebut. Berdasarkan Kepres No. 54 tahun 2010, kalau lelang dengan sistim gugur, maka empat tahap proses evaluasi, yaitu administrasi, teknis, harga, dan evaluasi verifikasi.

"Karena nomor urut 1 kena dari segi metode, maka nomor urut 2 kita tetapkan sebagai pemenang. Nomor urut 3 tidak kita undang karena mereka butuh biaya ke sini. Kalau diundang, kan mereka harus bawa personil. Kalau seandainya PT Nindya Karya tidak memenuhi syarat, baru kita undang nomor urut 3. Itu kalau sudah jelas pula mereka sebagai calon pemenang lelang. Sedangkan nomor urut 4 sudah dinyatakan gugur," ungkapnya.

Menurutnya, masa sanggah lelang berakhir pada Rabu, 20 Juli 2016. PT Nindya Karya sudah ditetapkan sebagai pemenang lelang. Selanjutnya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Padang menyiapkan surat penunjukan penyedia barang dan jasa.

"Tidak ada permainan. Itu kan hanya bahasa politik saja. Kita melakukan evaluasi berdasarkan dokumen yang masuk. setelah itu kita evaluasi. PT Hutama Karya itu kesalahannya di teknis. Mereka kena pada evaluasi teknis karena lokasi yang mereka sebutkan berbeda, yaitu Pasar Pusat Padang Panjang, sementara kita Pasar Inpres Blok III," jelasnya. (***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/