Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
8 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
8 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
7 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
7 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
8 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

7 WNI Disandera, Akom: Saya Percaya Aparat Kita Mampu Membebaskan, Tapi Pemerintah Jangan Lengah

7 WNI Disandera, Akom: Saya Percaya Aparat Kita Mampu Membebaskan, Tapi Pemerintah Jangan Lengah
Ketua DPR RI, Ade Komarudin. (istimewa)
Jum'at, 24 Juni 2016 14:17 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA- Ketua DPR Ade Komarudin atau Akom mempercayakan soal disanderanya 7 WNI di Filipina kepada aparat penegak hukum.

"Ini ketiga kali, saya percaya kepada aparat yang tangani. Pasti udah punya langkah-langkah yang sebelumnya terbukti efektif," katanya di Gedung DPR Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Meski demikian Akom mengingatkan agar jangan sampai pemerintah lengah dengan kasus-kasus seperti ini. Menurutnya, pembebasan ketujuh WNI itu harus dipercepat.

"Tapi saya ingatkan jangan sampai lengah dan kalau bisa prosesnya dipercepat kalau udah tau apa yang harus dilakukan untuk masalah sandera," katanya.

Lanjut Akom, dalam upaya pembebasan 7 WNI yang disandera di Filipina, pemerintah tidak perlu melakukan pendekatan militer.

"Tidak usah karena ini premanisme, vandalisme yang sesungguhnya bisa dilakukan dengan pendekatan persuasif," kata Akom.

Akan tetapi, pembebasan ketujuh WNI itu juga dianggap memerlukan komunikasi intensiy dengan pemerintah Filipina agar hal ini tidak kembali terjadi.

"Tapi ini harus kerjasama dengan pemeritnah setempat agar gak berulang. Karena ini menyangkut keamanan nasional negara tersebut, bukan ideologi gerakan-gerakan teroris," imbau politikus Partai Golkar ini. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/