Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
21 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
11 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
11 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
10 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

PT Hutama Karya Tak Bayar Upah, Pekerja Ancam Segel Bangunan Asrama IAIN Langsa

PT Hutama Karya Tak Bayar Upah, Pekerja Ancam Segel Bangunan Asrama IAIN Langsa
Para pekerja saat menggelar aksi protes di depan gedung asrama IAIN Langsa.
Selasa, 03 Mei 2016 19:07 WIB
Penulis: Dedek

LANGSA - Puluhan pekerja menuding PT Hutama Karya belum membayar upah mereka dalam pekerjaan pembangunan gedung asrama putri Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa, yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah.

Puluhan pekerja itu pun mengancam akan menyegel penggunaan bangunan asrama putri IAIN tersebut, sampai pihak rekanan atau yang bertanggungjawab membayar sisa upah mereka.

“Pembangunan gedung ini sudah selesai kami kerjakan, tapi sisa upah kami sampai sekarang belum dibayarkan. Kami tidak tahu harus meminta pada siapa, karena pihak subkon rekanan PT Hutama Karya kabarnya sudah lari. Maka hari ini kami protes dengan cara seperti ini,” kata Wiwit, selaku kepala tukang pembangunan gedung asrama IAIN Langsa kepada wartawan, Selasa (3/5/2016).

Dikatakannya, terkait pembangunan gedung tersebut dan belum dibayarnya sisa upah kerja, pihaknya saat ini menanggung kerugian mencapai ratusan juta rupiah dengan rincian, untuk kepala bangunan yang belum terbayarkan sekitar Rp72 juta.

Kemudian untuk pemborong gypsum/plafon sebesar Rp78 juta dan pemborong jerjak besi, lebih kurang Rp87 juta. "Jumlah inilah yang kami tuntut sebagai hak kami yang belum dibayarkan,” kata Wiwit.

Sementara itu pihak subkon PT Hutama Karya, Saiful Bahri belum bisa dikonfirmasi terkait prihal tersebut. Pasalnya yang bersangkutan tidak berada di lokasi dan tidak diketahui keberadaannya sejak beberapa minggu terakhir. (ddk)

Editor:Ridwan Iskandar
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/