Home  /  Berita  /  Hukum

Ini Motif Si Perampok Sadis Hingga Tega Culik dan Aniaya Korbannya Sampai ke Bukittinggi

Ini Motif Si Perampok Sadis Hingga Tega Culik dan Aniaya Korbannya Sampai ke Bukittinggi
MD saat mendapat perawatan di IGD RS Bhayangkara Polda Riau, Senin dinihari (Foto: Chairul Hadi)
Senin, 08 Februari 2016 07:25 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Dengan wajah meringis lantaran dibedil polisi, MD (45) perampok sadis yang menculik korbannya Azizah (50), mengaku nekat berbuat sekejam itu lantaran dipicu rasa sakit hati dan dendam. Pasalnya, korban pernah menolak ketika MD meminjam uang kepadanya.

MD dan Azizah hidup bertetangga di Perumahan Permata Ratu, Jalan Parit Indah Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru-Riau. Kenal cukup lama, MD pun sudah sangat akrab dengan korbannya. "Sudah lama kenal, saya sama dia bertetangga," sebut MD di RS Bhayangkara.

Pernah saat itu, MD mendatangi Azizah dengan maksud meminjam uang, namun korban enggan memberikan. Ini yang diduga jadi latar belakang aksi perampokan tersebut. Ditambah lagi, Azizah ternyata sempat menceritakan hal tersebut kepada istri pelaku.

"Udahlah tak mau pinjamkan uang, dia cerita pulak sama istri saya. Akhirnya saya bertengkar sama istri. Cuma itu penyebabnya, yang lain tak ada. Saya saat itu spontan aja," akui MD. "Awalnya cuma mau kasih pelajaran sama dia (Azizah)," sambungnya.

"Kebetulan saat itu di Jalan Parit Indah saya lihat mobil dia. Saya langsung pura-pura menumpang (ke rumah). Pas itulah saya rampok. Saya pukuli dia terus membawanya sampai ke depan Hotel Grand Malindo, Bukittinggi. Saya tinggalkan dia di sana," lanjut MD.

Saat itu, MD mengaku belum punya niat untuk menggondol uang dan harta benda korbannya. Namun didesak uang, pelaku akhirnya mengambil kartu ATM dan perhiasan korban. "Isi ATMnya sekitar Rp5 juta, terus perhiasan," ungkapnya kepada GoRiau.com.

Setelah itu, MD lalu pergi kesuatu tempat di Sumatera Barat. Di sana ia sempat bersembunyi beberapa minggu, sebelum akhirnya melanjutkan pelarian ke Gunung Jati, Cirebon. Disanalah MD kemudian dibekuk, pada Sabtu (6/2/2016) siang.

Akibat aksi balas dendamnya, Azizah mengalami luka berat di kepala, bahkan saat ditemukan ia sudah dalam kondisi kritis dengan sejumlah luka menganga. "Kalau mobilnya nggak saya ambil. Niat saya bukan merampok, cuma sakit hati aja," kilah pelaku.

"Kondisi Ibu Azizah sudah membaik, namun masih mengalami trauma psikis berat. Motifnya diduga karena sakit hati dan butuh uang," sebut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto, Senin (8/2/2016) dinihari, di RS Bhayangkara.

Diberitakan sebelumnya, MD sempat buron selama 26 hari pasca peristiwa itu, sebelum akhirnya tertangkap di daerah Gunung Jati, Cirebon. Setibanya di Pekanbaru, MD berusaha kabur saat polisi melakukan pengembangan untuk melacak lokasi tempat ia menyembunyikan bukti-bukti.

"Dia berusaha melarikan diri saat kita menggiringnya ke TKP. Kita sudah lepaskan tembakan peringatan, namun BD tidak mengindahkan, sebab itu kita lumpuhkan yang bersangkutan dengan tembakan terukur di bagian betis kanan," tutupnya. ***

Kategori:Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/