Home  /  Berita  /  Hukum

Gawat, Bocah-bocah di Bukittinggi Ini Nekat jadi Pencuri Motor

Gawat, Bocah-bocah di Bukittinggi Ini Nekat jadi Pencuri Motor
Salah seorang bocah pencuri motor yang diamankan Satreskrim Polres Bukittinggi, Senin (5/10/2015).
Senin, 05 Oktober 2015 18:11 WIB
Penulis: jontra
BUKITTINGGI, GOSUMBAR.COM — Entah mempunyai bakat maling atau terpengaruh oleh lingkungannya, anak dibawah umur di Bukittinggi berinisial RZ (13), GN (11), dan  AB (13) nekat mencuri sepeda motor.

Para bocah ini berhasil membawa dua sepeda motor memanfaatkan kelalaian dari pengendara yang kurang hati-hati dan lalai yang meninggalkan kunci pada kontaknya, tiga anak belasan tahun ini memanfaatkan situasi itu dan nekat melarikan sepeda motor tersebut.

Tak hanya sekali, melihat aksinya berhasil pada pertama kali, salah seorang pelaku bahkan mengulanginya kembali.

Namun RZ yang merupakan warga Bukik Apik, Bukittinggi ini akhirnya harus berurusan dengan polisi setelah sepeda motor yang dicurinya berhasil diamankan warga dan diserahkan kepada pihak kepolisian.

Informasi yang dihimpun GoSumbar, penangkapan berawal saat motor curian merk Scoopy warna putih-merah jambu yang nopolnya sudah dibuang oleh pelaku ini kehabisan minyak saat dipinjam oleh teman pelaku AR pada Senin (5/10/2015) dinihari sekitar pukul 01.00 wib dikawasan Bukik Apik, Bukittinggi.

“Jadi motor ini dicuri pelaku pada hari Jumat (2/10/2015) kemarin dikawasan Bukik Apik, motor ini tidak dijual pelaku, melainkan dipakainya sendiri. Terungkapnya bermula saat salah seorang teman pelaku meminjam motor tersebut. Namun, motor itu kehabisan minyak dan didorong oleh AR. Warga yang curiga setelah mendapatkan laporan bahwa ada motor yang hilang dengan ciri-ciri yang sama mencoba menanyai AR, namun dia justru kabur sambil membawa kunci motor. Melihat gelagat mencurigakan itu, warga pun mengantarkan motor tersebut ke Polres Bukittinggi,”ujar Kasat Reskrim Polres Bukittinggi, AKP Albert Zai.

Setelah diusut, ternyata sepeda motor tersebut merupakan sepeda motor yang dicuri oleh pelaku RZ pada Jumat (2/10/2015) kemarin. Pihak kepolisian pun langsung mencari informasi dan berhasil menggelandang pelaku.

“Dari pengakuan pelaku, dirinya sudah dua kali menjalankan aksinya. Pertama kali beraksi mereka mencuri sepeda motor merk Smash pada tanggal 17 Agustus lalu dikawasan Simpang Tembok. Motor tersebut sudah dijual seharga 1 juta kepada salah satu pembeli yang tidak diketahui identitasnya,”terang Albert.

Saat melakukan aksi perdananya, pelaku dibantu oleh dua temannya masing-masing berinisial GN (11), dan  AB (13) yang masih teman kecil pelaku berdekatan rumah. Pada aksi kedua kalinya, pelaku justru meminta bantuan pada kakak kandungnya.

“Jadi modusnya pelaku ini melakukan aksinya dengan mengambil terlebih dahulu kunci sepeda motor yang menjadi targetnya, setelah tiga atau empat hari kemudian, saat pemilik lengah, sepeda motor langsung digasak pelaku,”ungkap Albert  Zai.

Kini, ketiga pelaku sudah diperiksa dan diselidiki oleh pihak Reskrim Polres Bukittinggi. Namun, ketiga pelaku yang masih dibawah umur masih belum dimakan hukum.

“Sesuai dengan undang-undang no 11 tahun 2012 bahwa yang bisa diproses hukum adalah berumur 14 tahun lebih, sedangkan mereka masih dibawah umur. Untuk itu, satu-satunya jalan adalah mengembalikan mereka kepada orang tuanya masing-masing untuk dididik. Caranya dengan melakukan pendekatan dan memberikan pengertian sembari memberikan pelajaran bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah dan melanggar hukum,”terang Albert Zai.

Sementara itu, RZ, salah satu pelaku yang ditemui GoSumbar di Reskrim Polres Bukittinggi (5/10/2015) mengaku bahwa dirinya melakukan tersebut spontan tanpa direncanakan.

“Pertama kali pada tanggal 17 agustus lalu, saat itu saya sama dua teman lainnya GN dan AB baru pulang marathon, tiba-tiba didekat apotik alkautsar Simpang Tembok kami melihat ada sebuah motor Smash lengkap dengan kunci yang bergelantungan dikontak. Saya sama AB mendorong motor tersebut, sementara GN berjaga-jaga melihat orang. Setelah aman kami langsung bawa kabur motor tersebut,”ujar RZ yang mengaku hanya sampai kelas 4 SD ini.

Motor tersebut akhirnya dibawa RZ kerumahnya dan dipakai selama 1 bulan kemudian. “Kepada orang tua saya katakan, bahwa motor tersebut hasil membeli dari iuran saya dan teman, mereka percaya saja”ungkap RZ yang mengaku sedang mengambil ijazah paket B ini.

Menurut RZ, orang tuanya percaya begitu saja karena sejak bulan puasa kemarin dirinya memang sudah mengungkapkan kepada orang tuanya untuk membeli sepeda motor. “Bulan puasa itu saya bantu-bantu ibu jualan kue, uangnya saya kumpulkan buat beli motor, tapi gak jadi karena teman saya gak mau jual motornya, akhirnya uangnya saya habisin,”ucap anak kedua dari empat bersaudara ini.

RZ mengaku jika dalam beraksi dirinya tak pernah merencanakan, namun kebetulan saja saat bertepatan dirinya melihat kesempatan dengan kelalaian pemilik motor.

“Saya mencuri ke 2 motor itu karena melihat kunci motor ada pada kontaknya, melihat kondisi yang sepi dan memungkinkan langsung saya ambil. Yang pertama kali sama teman, yang kedua sama kakak kandung saya,”ungkapnya.

Motor merk Suzuki Smash yang dicuri RZ pada 17 Agustus dijual kepada salah seseorang yang tidak dikenalnya. “Jadi dia datang kerumah dan menanyakan bahwa motor itu mau dijual apa tidak, kebetulan saya lagi butuh uang buat beli HP, langsung saja saya jual. Plat Nomornya sudah saya buang, yang ada kebetulan dalam jok ada fotocopy STNK, akhirnya saya jual 1 juta,”tambah RZ sambil menunduk.

Melihat aksi pertamanya lancar, RZ pun kembali merasa mendapat kesempatan pada Jumat (2/10/2015) lalu. Saat itu dirinya bersama sang kakak perempuannya melihat ada sepeda motor didepan pagar rumah warga dikawasan Bukik Apik yang juga ada kuncinya, langsung dilarikan RZ bersama kakaknya.

“Setelah mengambilnya saya menyesal dan kembali ingin mengantarkannya kembali kelokasi yang tadi saya ambil. Namun dijalan saat hampir sampai, saya ditanyai sama teman, katanya ada motor yang hilang dengan ciri yang sama dengan yang saya ambil. Yah saya takut, akhirnya saya urungkan niat dan pergi saja dari sana. Kebetulan pula tadi malam (Senin dinihari, red) salah seorang teman AR minjam motor sama saya, saya sudah mulai diliputi perasaan yang tidak enak, walaupun sudah tidak pakai plat nomor saya mulai deg-degan waktu teman itu pinjam. Rupanya benar saja motor tersebut diamankan warga. Sementara AR lari membawa kunci motor, yah gak tau gimana saya diajakin polisi ke sini. Saya jujur saja jawab semua pertanyaan polisi,”ungkap RZ tertunduk lesu. (**)

Kategori:Bukittinggi, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/