Usai Dapat Kepastian, Pihak Keluarga Ikhlaskan Kepergian Almarhumah Nurhayati
Penulis: jontra
Korban yang meninggal itu bernama Nurhayati Rasad Usman (65), warga Bayur Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, tergabung dalam kelompok terbang kloter empat Embarkasi Padang, yang berangkat ke tanah suci 25 Agustus 2015 lalu dari Bukittinggi, bersama 256 Jemaah Calon Haji (JCH) lainnya.
Ketua Ikatan Keluarga Tanjung Raya (IKTR) di Bukittinggi Edison, Minggu (13/9/2015) membenarkan bahwa korban Nurhayati Rasad Usman meninggal dunia akibat musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, setelah mendapat informasi dari keluarga korban.
“Nurhayati Rasad Usman tinggal di Bukittinggi bersama keponakannya di Perumahan Azhadi, nomor 3B, RT 01, RW 05, Gurun Tanjung, Kelurahan Pakan Kurai, Kecamatan Guguk Panjang, korban mendaftar haji di Kantor Kementrian Agama Bukittinggi, dan terdaftar di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Assyifa Yarsi,” jelasnya.
Menurut Edison, korban merupakan ibu rumah tangga, pergi ke tanah suci hanya sendiri tanpa ditemani keluarga lainnya, dan mendaftar haji diperkirakan 10 tahun yang lalu, dan pihak keluarga ketika dikontak ke Bayur Maninjau telah merelakan kepergian korban.
Pada kesempatan yang sama, Ketua RT 01, RW 05 Gurun Tanjung Irwandi mengatakan, sebelumnya tidak ada masyarakat sekitar yang mengetahui kalau korban Nurhayati Rasad Usman yang tinggal di Bukittinggi bersama keponakannya di Perumahan Azhadi itu meninggal dunia.
“Saya kaget ketika mendapat telpon dari Lurah Pakan Kurai sore tadi sekitar pukul 17.00 WIB, yang menyatakan bahwa ada salah seorang warga yang meninggal dunia di Masjidil Haram akibat musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram,” terangnya.
Irwandi menambahkan, di RT 01, RW 05 Gurun Tanjung terdapat tiga orang yang bernama depan Nurhayati, sehingga untuk memastikan didatangi ketiga rumah yang penghuninya bernama sama, dan setelah itu baru jelas bahwa yang meninggal itu Nurhayati Rasad Usman.
Sementara itu menantu korban Ade Jefri ketika dihubungi melalui telpon selulernya dari Bayur Maninjau mengatakan, informasi meninggalnya korban sempat simpang siur, sebelumnya ada berita jemaah Indonesia meninggal di Televisi pada Jum’at (11/9/2015) lalu, keesokan harinya Sabtu (12/9/2015) pihak keluarga mendapat telpon dari teman sekamar korban yang menyatakan Nurhayati Rasad Usman tidak pulang kembali ke pemondokan pasca peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram.
“Informasi itu semakin jelas setelah adanya informasi berita melalui media online, dan tercantum nama salah satu korban atas nama Nurhayati Rasad Usman, yang menyebabkan seluruh keluarga terkejut dan histeris, sebagai tindak lanjut pihak keluarga menghubungi call center jemaah haji Indonesia di Arab Saudi namun tidak ada jawaban, barulah pada Sabtu (12/9/2015) sekitar pukul 23.00 WIB, Ustad pembimbing jemaah haji Abu Bakar menyampaikan kabar duka kepada anak korban,” jelasnya.
Ade Jefri menambahkan, setelah mendapat informasi yang jelas itu, barulah seluruh keluarga dapat menerima dan merelakan kepergian korban, serta sebagai bentuk rasabelasungkawa, mulai Minggu (13/9/2015) malam ini, keluarga di Bayur Maninjau menggelar tahlilan hingga tiga hari kedepan.(**)
Kategori | : | Bukittinggi, Peristiwa |