Bedah Bisnis dan Gaya Hidup Halal, Sapta Nirwandar Rilis Buku 'Halal Lifestyle'
Bedah Bisnis dan Gaya Hidup Halal, Sapta Nirwandar Rilis Buku Halal Lifestyle
Peluncuran buku wisata halal di Bandung. (dok. Kemenpar)

Sabtu, 17 Februari 2018 18:38 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

BANDUNG - Saat ini Halal sudah menjadi tren dunia. Sejumlah brand kelas dunia sudah menghadirkan produk dengan identitas halal. Potensi pasarnya pun dari tahun ke tahun semakin meningkat. Bagaimana dengan bisnis halal di Indonesia?

Ketua Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar meluncurkan buku ‘Halal Lifestyle, Trend Global, & Peluang Bisnis’. Peluncuran ini dikemas dengan acara bedah buku yang berlangsung di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/02) lalu.

Dalam buku yang terdiri dari 157 halaman ini mengupas bisnis halal menjadi empat bab. Bab satu mengupas pasar halal dan ekonomi global, posisi Indonesia, pariwsata menjadi akselerator, dan tantangan mindset dan infrastruktur.

Bab dua membahas tentang definisi Halal Lifestyle, Halal is a Brand, permintaan dan penawaran, kebijakan sertifikasi halal, marketing, dan generasi milenials. Bab tiga mengupas tentang peranan lembaga keuangan syariah, super lembaga, road map dan paket kebijakan.

Sementara, bab empat mengupas brand success stories. Itu meliputi, makanan, farmasi, kosmetik, rumah sakit dan produk kesehatan, fashion, finansial, travel, pendidikan, media & rekreasi, hingga seni.

Dalam acara yang dihadiri ratusan orang ini, Sapta juga menjelaskan tentang pemahaman gaya hidup halal. Hingga posisi Indonesia dibanding negara yang bukan mayoritas muslim tentang halal lifestyle.

"Berdasarkan Global Islamic Economy Report tahun 2017-2018, peringkat indonesia turun berada di posisi 11. Sebelumnya, ada di posisi 10 tahun 2015-2016,” ujar mantan wakil menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu

Turunnya peringkat Indonesia di mata dunia ini dikarenakan berbagai macam aspek, misalnya perkembangan gaya hidup halal di Indonesia masih stabil dibanding negara lainnya. Bandingkan dengan negara Malaysia yang telah memiliki Halal Park, Jepang mempunyai Halal Transportation Nippon Express, hingga Brazil punya pelabuhan Halal. “Sedangkan, Indonesia belum punya itu,” kata Ketua Ikatan Alumni Unpad 2012-2016.

Sementara, negara yang bukan mayoritas Muslim juga tengah mengembangkan halal foodcourt khusus makanan halal. Misalnya, Singapura yang mempunyai halal foodcourt, Korea Selatan telah memiliki 150 restoran tersertifikasi halal, hingga Thailand memiliki Pattaya Halal Restaurant.

"Thailand juga sudah masuk ke sektor Halal Tourism dan Korea Selatan juga mengembangkan halal beauty,” kata Sapta.

Diharapkan, Indonesia tidak ketinggalan oleh negara yang penduduknya bukan mayoritas Muslim. Pemerintah juga harus lebih giat lagi dalam mengembangkan gaya hidup halal, mulai dari lintas sektoral, bidang, dan tentunya tidak lepas dari dukungan industri, akademisi, hingga media.

"Halal adalah lifestyle. Oleh karena itu saya menulis buku Halal Lifestyle, Tren Global, & Peluang Bisnis dengan harapan dapat membuka cakrawala bisnis di sektor halal lifestyle yang saat ini memiliki potensi sangat besar,” kata Wakil Menteri Pariwisata di era Presiden SBY ini.

Halal yang kental dengan filosofi religi ternyata memiliki makna yang sangat luas dan bisa diaplikasikan dalam berbagai sisi kehidupan, termasuk ekonomi. Sayangnya label halal belum menjadi sebuah nilai tambah.

Banyak para pelaku usaha hanya melihat label halal hanya sebagai syarat penetrasi ke berbagai gerai ritel. Banyak juga yang salah paham ketika produk dikomunikasikan dengan branding halal karena dikaitkan dengan agama padahal bisa menjadi pedoman akan kualitas hidup yang menyehatkan dan aman bagi demua orang," katanya.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Prof Dr Hj Sutyastie Soemitro Remi SE MS mengungkapkan bahwa buku tersebut mampu membuka mata dan pikiran untuk menciptakan bisnis baru. "Halal dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan mendorong ekspor. Pak Sapta mengajak kita semua untuk maju bersama membangun industri halal, dan itu tentu perlu kita sambut,” ujar Prof. Sutyastie.

Senada dengan Prof Sutyastie, Direktur LPPOM MUI Jabar Prof Dr H O Suprijana M.Sc mengungkapkan, bahwa buku tersebut memberi wawasan baru mengenai perkembangan industri halal saat ini. Berbagai gagasan baru juga diharapkan dapat diterapkan ke depannya. ***


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).