Wonderful Indonesia 2016
Ini Pesan Menpar Arief Yahya yang Bikin Merinding dan Semangat Soal Membangun SDM Pariwisata
Ini Pesan Menpar Arief Yahya yang Bikin Merinding dan Semangat Soal Membangun SDM Pariwisata
Menpar Arief Yahya. (istimewa)

Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.

“Ya, First Who, Then What! Pilih orangnya dulu, kemudian katakan keinginanmu. Ini ada dalam buku Jim Collins berjudul Good to Great. Ada dua proses besar untuk menggulirkan perubahan dalam organisasi yang hebat, istilahnya Good to Great. Proses pertama adalah “build up” yang terdiri dari: Level 5 Leadership, First Who then What, dan Confront the Brutal Facts. Proses kedua adalah “breakthrough” yang terdiri dari: Hedgehog Concept, Culture of Discipline, dan Technology Accelerators,” jelas Arief Yahya, Menpar.

Khusus soal First Who then What, banyak pemimpin yang lebih memilih pendekatan First What then Who. “Mereka seringkali terjebak. Mereka sering mengatakan tetapkan visi, misi, dan strategi, baru kemudian dipilih orang-orangnya. Cara itu, berarti masih Kepemimpinan Level 4 (Level 4 Leadership). Nah, untuk mencapai Kepemimpinan Level 5 (Level 5 Leadership), pilihkah First Who then What,” katanya.

Karena itulah, soal Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata, tetap menjadi concern Menpar Arief Yahya. Jawabannya adalah konsisten menggelar pelatihan dasar SDM Kepariwisataan di berbagai destinasi wisata. Hampir tak pernah putus dan terakhir dilakukan di Candi Dasa Karangasem Bali dari tanggal 22-23 Juli 2016.

”Pelatihan ini adalah lanjutan dari pelatihan-pelatihan sebelumnya. Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepariwisataan ke berbagai kalangan agar terjadi pemahaman yang sama dan komprehensif mengenai pariwisata,” ujar Deputi Bidang Kelembagaan Kemenpar, Ahman Sya.

Dalam pelatihan tersebut hadir seluruh peserta yang isinya dari kalangan Pemandu Wisata Selam, Tokoh Masyarakat, Perangkat Desa, Industri Pariwisata, Lembaga Swadaya Masyarakat. Mereka akan bersentuhan langsung dengan wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara. Mereka harus menjadi duta-duta bangsa yang baik, bisa membawakan diri dengan santun. ”Total sebanyak 150 orang,” kata pria asal Ciamis itu.

Ahman Sya menambahkan, pelatihan itu banyak manfaat dan nilai positifnya bagi masyarakat, terutama pelaku Pariwisata. Mereka semakin paham standar pelayanan bagi wisman, baik dari sisi komunikasi, kebiasaan hidup, dan hal-hal yang tak boleh disentuh. ”Tentu, ending dari pelatihan ini adalah untuk kesejahteraan masyarakat, terutama di kawasan Pariwisata yang dia kembangkan,” ujar Ahman Sya.

Dalam materi pelatihan kemarin, imbuh Ahman, wilayah Bali dalam hal ini Karang Asem diunggulkan dalam hal destinasi budaya dan religius. ”Nah, tokoh masyarakat dengan beberapa LSM dan pemuda yang mengikuti pelatihan memiliki tekad yang kuat untuk mempertahankan dan mengembangkan wisata budaya dan religi agar  tidak menurun dan terpengaruh oleh budaya barat, itu cakupan luasnya,” ujar pria yang juga pernah menjadi rektor salah satu kampus di Bandung.

Ahman menjelaskan, kendati Bali bisa dibilang mapan Pariwisata-nya namun tetap dibutuhkan komitmen untuk mempertahankan di puncak kejayaan saat ini. “Mempertahankan jauh lebih sulit dari meraihnya,” katanya lagi. Pelatihan yang sudah ke-50 kali yang digelar di beberapa provinsi. Adapun teknis pelatihan yang dimaksud adalah untuk menjaga kompetensi pemandu wisata sebanyak 10 kali di berbagai provinsi.

Seperti diketahui, tanggung jawab Kementerian Pariwisata (Kemenpar) amat besar. Tugasnya cukup banyak.Selain promosi, menggali originasi, mengembangkan destinasi, memperkuat industri, SDM juga merupakan pekerjaan rumah yang tidak bisa dibilang enteng. Maka Kemenpar tidak mau masyarakat Indonesia kalah dalam perhitungan kualitas SDM.

Kemenpar kini memayungi STP Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dan Bali. Juga punya Akpar Akademi Pariwisata Medan dan Makassar. Kemenpar akan membangun lagi Politeknik Pariwisata di Palembang dan Lombok. ” Jelas tujuannya untuk memperkuat dan memperbanyak tenaga kerja di sektor pariwisata," katanya.

Per-Oktober 2015, imbuh Ahman, pihaknya juga sudah meneken kerjasama dengan Kemenaker dengan target menggenjot 3.040 SDM Pariwisata. Saat ini, sebanyak 35 ribu SDM sedang dinaikkan level kualitasnya agar mampu menyambut wisatawan dan menghadapi perkembangan global Pariwisata dunia.

Kata Ahman, saat ini ada 35 ribu SDM dari berbagai profesi, sedang melaksanakan uji kompetensi dari berbagai profesi di seluruh Indonesia. "Terutama di tiga great yang kami maksimalkan. Great itu adalah, Great Batam, Great Jakarta dan Great Bali,"kata dia. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.