Kemenpar: Tanpa Uji Kompetensi Pekerja, Hotel dan Restoran Tak Bisa Dapatkan Sertifikat Usaha
Kemenpar: Tanpa Uji Kompetensi Pekerja, Hotel dan Restoran Tak Bisa Dapatkan Sertifikat Usaha

Senin, 25 September 2017 11:26 WIB

MEDAN-Kementerian Pariwisata secara tegas mengingatkan pengusaha hotel, restoran, spa dan bisnis lain yang bergerak di bidang usaha pariwisata terancam tak mendapatkan sertifikat usaha jika tenaga kerja kurang dari 50 persen yang sudah disertifikasi.

Alfin Merancia, Kasubbid Fasilitasi Sarana Uji Kompetensi Kementerian Pariwisata (Kemenpar), mengungkapkan hal itu kepada wartawan di Medan, Sabtu lalu usai memberikan pengarahan kepada peserta uji kompetensi industri pariwisata, program PSKK Kementerian Pariwisata di Garuda Plaza Hotel.

Alfin menegaskan sesuai UU No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dalam Bab XII pasal 53 menyebutkan tenaga kerja di bidang pariwisata harus memiliki standar kompetensi. Kemudian Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2012 Bagian IV Pasal 12 menegaskan pengusaha pariwisata wajib mempekerjakan tenaga pariwisata bersertifikat, termasuk pekerja asing.

Kemudian di Peraturan Menteri Pariwisata No. 19 tahun 2016 tentang pemberlakukan waiib sertifikasi kompetensi merupakan dukungan atas Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 53 tahun 2013 atau yang berlaku sebelumnya.

"Semua aturan mewajibkan pengusaha hotel, restoran, spa dan semua usaha pariwisata wajib mempekerjakan minimal 50 persen pekerja dengan sertifikat kompetensi. Kalau mereka melanggar aturan, bisnis mereka tak akan mendapatkan sertifikat usaha. Artinya usaha yang dijalankan tanpa sertifikat adalah ilegal. Jadi harusnya para pengusaha hotel dan restoran di daerah ini pun sudah memahami itu untuk menginstruksikan kepada pekerjanya ikut uji kompetensi seperti yang kita lakukan beberapa kali," katanya.

Soal sertfikat uji kompetensi itu, menurut Alfin merupakan bukti legalitas usaha. 

"Saya punya perbandingan ibaratnya penggunaan surat izin mengemudi (SIM). Misalnya kita pandai menyetir mobil. Kita bisa saja bawal mobi kemana-mana. Selama tidak diketahui polisi kita masih bisa jalan. Tapi itu tidak legal. Tiba-tiba ada razia kita bisa ditangkap. Sama saja, hotel, restoran dan usaha pariwisata yang tak punya sertifikat usaha bisa saja tetap menjalankan bisnisnya. Begitu ada razia mereka jadi ilegal. Itu sebabnya kita imbau para pengusaha mengirimkan karyawannya ikut uji kompetensi dan sertifikasi," tuturnya. 

Dia mengatakan program Kementerian Pariwisata sepanjang tahun ini melakukan uji kompetensi. 

"Tahun ini ada 65 ribu pekerja, kemudian nanti 2018 jumlahnya naik jadi 75 ribu. Jumlah ini sendiri belum sampai 50 persen. Sementara jumlah tenaga kerja sektor pariwisata yang tidak langsung 10 juta dan empat juga yang langsung," ungkapnya.

Untuk boosting atau mempercepat sertifikasi seperti negara-negara termasuk Singapura, Thailand, Malaysia maka Kemenpar memberikan fasilitas gratis kepada pekerja untuk ikut uji kompetensi. 

"Karena bayar, seorang petugas front office harus mengeluarkan Rp1 juta ikut ujian. Tapi ini kita berikan gratis melalui kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang bekerjasama dengan Kementerian. Kalau di Sumut kita bekerjasama dengan LSP Hotpari. Di Indonesia ada 27 LSP yang bekerjasama dengan kita," pungkasnya

Editor
:

Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).