Selain Diajak Duet Bareng Nasar, Menpar Arief Juga Berpantun Pariwisata di Pesona Bumi Lancang Kuning
Selain Diajak Duet Bareng Nasar, Menpar Arief Juga Berpantun Pariwisata di Pesona Bumi Lancang Kuning
Menpar Arief Yahya. (Humas Kemenpar)

Sabtu, 18 Maret 2017 13:09 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Pemandangan unik terjadi di acara Pesona Bumi Lancang Kuning, tadi malam (17/3). Bertempat di Ballroom Hotel JW Marriot , Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang hadir di acara Provinsi Riau tersebut melantunkan pantun dan bernyanyi bersama artis dan bintang tamu.

"Memakai baju tanpa kerah kain sutera berwarna merah, Pariwisata Riau mesti berbenah karena sektor ini peluangnya cerah," bunyi pantun Menpar Arief yang langsung disambut tepuk tangan meriah.

Menpar Arief Yahya memang menjadi bintang utama malam itu. Betapa tidak, selain ditunggu lantunan pantun yang menjadi ciri khas provinsi Riau, mantan Direktur Telkom itu juga diajak bernyanyi dangdut oleh Artis Nazar. Berpantun merupakan salah satu ciri khas budaya Melayu yang juga menjadi bagian Provinsi Riau.

Terlihat Menpar juga bergoyang dan happy mendengarkan lagu-lagu Melayu di acara yang didukung Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Asdep Pengembangan Segmen Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tersebut. Tampilan Menpar juga begitu berbeda karena malam itu menggunakan pakaian khas Riau.

"Semoga dengan semangat Lancang Kuning, yang melambangkan kebesaran, yang memiliki arti nahkoda hebat akan membawa Riau menuju kejayaan di dunia Pariwisata,” ujar Menpar dalam sambutannya.

Acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Melayu Nusantara Riau Jakarta ini tampil semarak dengan mayoritas peserta mengenakan pakaian tradisional Riau.

Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Riau, Datuk Sri Arsyadjuliandi Rachman, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Riau, Jenderal (Purn) Fachrul Razi. Ketua Yayasan Umum Melayu Nusantara Riau Jakarta, Meihandrasmi Rachman, Kadispar Prov. Riau, Fahmizal, dan Corps Diplomatik perwakilan berbagai kedutaan besar.

Acara ini diisi dengan hiburan berupa Operet Hang Tuah, Pagelaran Tari Melayu, Lagu dari Nazar dan Lesti Akademia, dan artis Dato Siti Nurhaliza. Dengan digelarnya acara Pesona Bumi Lancang Kuning membuktikan bahwa tekad Provinsi Riau untuk memajukan pariwisata tak terbendung lagi. Setelah melaunching buku pariwisata, menggelar jumpa pers di kantor Kemenpar dua hari sebelumnya, ini merupakan acara Riau yang ketiga di Jakarta untuk mempromosikan Pariwisata Riau.

Menpar juga sepakat bahwa acara Pesona Bumi Lancang Kuning memiliki arti penting dalam mewartakan potensi pariwisata Provinsi Riau pada masyarakat Indonesia dan dunia.

Sebab sejauh ini, banyak potensi pariwisata yang belum digali dan diarahkan pada selera pasar. Padahal, Riau kental dengan budaya Melayu yang kuat."Wisatawan yang datang ke Indonesia Indonesia itu 60 persen karena budaya, 32 persen karena alam, dan sisanya karena buatan manusia. Karena itu wisata Riau yang yang berbasis budaya Melayu sangat potensial," kata pria asli Banyuwangi tersebut.

Selain kaya budaya, Riau juga memiliki keunikan alam yang bisa diandalkan. Keunikan itu terwujud dalam ombak di muara sungai Kampar yang bernama Bono. Ombak ini bisa digunakan para wisatawan untuk berselancar.Arief mengatakan, pemerintah telah menetapkan kawasan disekitar muara Sungai Kampar itu sebagai kawasan ekonomi khusus pariwisata. Dan kini pemerintah sudah menyiapkan lahan seluas 600 hektar untuk dibangun resor wisata.

Lebih dari itu, pemerintah telah menetapkan Bono sebagai ikon budaya Riau."Wisata ini menarik sebab di dunia ini wisata selancar di sungai itu hanya ada dua, yakni di sungai Amazon, Brazil dan di Kampar ini. Maka sangat layak Bono dijadikan ikon wisata Riau, " ujar Arief.

Untuk itu, lanjut Arief, Riau harus segera mentransformasikan diri dari Provinsi yang mengandalkan sumber daya alam menjadi daerah yang berbasiskan pariwisata.

"Agar maju, Riau harus menyesuaikan pariwisata nya dengan selera pasar. Pesan Presiden, Riau hendaknya memakai koreografer dan perancang busana yang bertaraf nasional agar punya keuntungan kompetitif," kata Arief.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengamini bahwa pariwisata bisa menyelamatkan perekonomian Riau. Sebab sejak 2015 Riau mengalami keterlambatan ekonomi akibat tergantung pada komoditas migas dan perkebunan. Sedangkan harga komoditas dari kedua sektor itu terus mengalami penurunan."Pertumbuhan ekonomi 1,20 persen 2016. Dan tahun ini menurut saya tiga persen juga susah, " ujar Arsyad pada kesempatan yang sama.

Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bertekad meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Arsjad mengatakan, menurut perhitungan Pemprov kunjungan 100.000 wisman tahun ini sudah cukup bagus. Meskipun begitu, lanjut Arsjad, Menteri Pariwisata menginginkan kunjungan wisman bisa mencapai 1 juta orang tahun ini.

"Sebab menurut pak Menteri Rp15 triliun bisa dihasilkan dari pariwisata bila Riau berhasil datangkan 1 juta orang. Jauh lebih besar dari dana bagi hasil migas yang kini hanya Rp2,6 triliun, dan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Kemenpar yang telah mendukung acara ini dan mendukung pariwisata Riau," katanya.

Untuk itu, Pemprov akan memanfaatkan potensi wisata budaya dan alam Riau secara maksimal. Potensi wisata dari empat sungai besar di Riau yakni Sungai Rikan, Siak, Indragiri dan Kampar diyakini bisa mendongkrak pariwisata Bumi Lancang Kuning."Kita akan terus wujudkan mimpi kita agar pada 2020 Riau menjadi pusat kebudayaan melayu," ujarnya.

Acara yang digelar Yayasan Melayu Nusantara Riau Jakarta ini diisi oleh berbagai pertunjukan seni budaya Melayu. Pertunjukan drama yang mengisahkan pahlawan Melayu Hang Tuah, pertunjukan busana hingga alunan lagu-lagu Melayu yang dikumandangkan Siti Nurhaliza, Lesti dan Nasar mewarnai acara itu guna menghibur para hadirin. (rls)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).