Rakornas Perguruan Tinggi Pariwisata Ke-III (Part-1)
"Injak Gas" Pariwisata dengan Spirit Indonesia Incorporated
Injak Gas Pariwisata dengan Spirit Indonesia Incorporated
Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya. (istimewa)

Senin, 13 Maret 2017 20:56 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

BANDUNG - Semangat "Indonesia Incorporated" langsung diungkapkan Menpar Arief Yahya pada pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia ke-III di Hotel Mercure Bandung, Senin (13/3) sore. Bangsa Indonesia diminta bersatu, mensinergikan kekuatan, memperkuat semua lini membangun pariwisata.

"Kalau ingin maju, kita harus tetapkan musuh bersama. Kalau mau menang kita harus kompak, solid, dan maju serentak," kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI, Senin (13/3).

Tak hanya pemerintah yang berlari kencang. Para pelaku bisnis, komunitas dan media, juga harus bersinergi menggabungkan kekuatan. Misinya apalagi kalau bukan mendorong pariwisata Indonesia naik ke level yang lebih tinggi. "Kalau kita bersinergi, tidak ada yang bisa mengalahkan Pariwisata Indonesia," katanya.

Lantas mengapa harus bersatu membangun pariwisata? Apa untungnya bagi Indonesia?

Alasan pertama, pariwisata sudah ditetapkan menjadi sektor prioritas pembangunan nasional selain infrastruktur, pangan, energi dan maritim. Bahkan, pariwisata juga telah diprediksi menjadi sentra dan tulang punggung perekonomian.

Tulang punggung perekonomian? Apa tak berlebihan? “Faktanya memang seperti itu. Untuk Indonesia, pariwisata adalah penyumbang PDB, devisa, dan lapangan kerja yang paling mudah dan murah,” ujar Menteri asal Banyuwangi itu.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Deputi Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ahman Sya, Ketua STP NHI Bandung Anang Suntono, serta ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Didien Djunaedy ikut menyimak statement Menpar Arief Yahya. Semua terlihat sepakat dengan sang menteri.

Faktanya, pariwisata sudah menyumbangkan 10 % PDB nasional. Prosentasenya tertinggi di ASEAN. Angka pertumbuhan PDB pariwisata nasional ikut tumbuh 4,8% dengan tren naik sampai 6,9%, jauh lebih tinggi daripada industri agrikultur, manufaktur otomotif, dan pertambangan. "Ini makin meningkatkan optimisme,” katanya.

Alasan keduanya adalah devisa pariwisata yang terbilang fenomenal. Angkanya menembus USD 1 juta dan menghasilkan PDB USD 1,7 juta atau 170%. "Jadi kalau selama ini orang mengkategorikan industri itu menjadi migas dan non migas, maka kelak industri itu akan menjadi pariwisata dan non pariwisata," ujar Arief Yahya.

Pariwisata juga berada di posisi empat besar penyumbang devisa nasional. Prosentasenya mencapai 9,3% dibandingkan industri lainnya. Jika ditarik ke presentase pertumbuhan penerimaan devisa, pariwisata bahkan memperlihatkan pertumbuhan yang paling menggembirakan. Presentase pertumbuhannya paling tinggi, yakni menembus 13%.

Alasan lain yang tak kalah seksinya adalah pariwisata menjadi penyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan. Prosentasemya menembus 8,4% secara nasional. Rangkingnya menempati urutan ke-4 dari seluruh sektor industri.

Angka pertumbuhannya mencapai 30% dalam waktu 5 tahun. "Penciptaan lapangan kerjanya termurah. Pariwisata bisa meng-create job opportunity hanya dengan USD 5.000/satu pekerjaaan. Coba banding dengan rata-rata industri lainnya yang sudah sebesar USD 100.000/satu pekerjaan," tukasnya.

Selain itu, efek domino dari pariwisata juga terasa dahsyat dan sangat signifikan. Dari data World Bank, setiap belanja USD 1 akan mendorong dan menggerakkan sektor ekonomi lain minimal USD 3,2. Bahkan, pariwisata adalah salah satu penggerak dari sektor utama lainnya, seperti ekonomi, globalisasi, konektivitas, integrasi, dan pengembangan sosio-ekonomi.

"Negara ini hanya akan dapat memenangkan persaingan di tingkat regional dan global apabila unsur pentahelixnya bersatu padu fokus mendukung core business yang telah ditetapkan. Maju serentak tentu kita menang," tegasnya. ***


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).