Pesona Indonesia 2017
Kemenpar Dukung Film Trinity: The Nekad Traveler
Kemenpar Dukung Film Trinity: <em>The Nekad Traveler </em>
Foto: Kemenpar RI.

Minggu, 05 Maret 2017 16:02 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali mendukung hasil karya anak bangsa. Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu mendorong film berjudul Trinity: The Nekad Traveler (TTNT) untuk menjadi media promosi destinasi wisata Lampung.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti saat menghadiri acara Bedah Film dengan tema Media Film Sebagai Alat Promosi Pariwisata yang digelar di Aula Pasca Sarjana, Lampung, 4 Maret 2016.

TTNT mengambil latar di Lampung. Kata Esthy, film ini diharapkan lebih dikenal di kalangan traveler dan mampu mendongkrak kunjungan di destinasi wisata yang disajikan. Di antaranya Taman Nasional Way Kambas, Gigi Hiu Pegadungan, dan Gunung Anak Krakatau. Lampung boleh berbangga karena dipilih sebagai latar film tersebut.

Wanita berhijab itu menilai bahwa langkah ini harus diapresiasi. "Apresiasi sekali kepada teman-teman kru dan cast TTNT. Karena kita tidak bisa bekerja sendiri untuk mengembangkan potensi pariwisata daerah. film merupakan salah satu media yang tepat untuk berpromosi," katanya.

Esthy menambahkan, setidaknya ada empat jalur yang dapat mengangkat pariwisata Indonesia yang dilakukan bersama-sama. Konsep ini dikenal ABCG (academic, bussiness, community, dan government).

"Kita kenal di kementerian itu pengembangan wisata diperlukan peran akademisi, kalangan business, community seperti menggaet traveler blog komunitas film dan lainnya. Dua yang terakhir adalah goverment lewat kebijakan dan rekan media sebagai ujung tombak," lanjut dia.

Esthy yakin film ini akan memberi dampak serius pada pengembangan potensi wisata Lampung. Hal ini seperti sempat disampaikan produser film "Trinity: The Nekad Traveler", Agung Saputra, saat bersilaturahmi ke Kementerian Pariwisata dan pemerintah derah sebelum menggarap film ini.

"Mas Agung saat silaturahmi dan izin, punya misi yang luar biasa. Beliau rupanya ingin mengenalkan potensi daerahnya. Dan, ini kita dukung penuh tentunya," tegas Esthy.

Cerita berawal dari Trinity (Maudy Ayunda), seorang pekerja kantoran yang hobi traveling sejak kecil. Namun, hobinya sering terbentur dengan jatah cuti kantor dan duit yang pas-pasan. Trinity pun mengalami dilema antara fokus pada pekerjaan atau menekuni hobi traveling. Belum lagi masalah kisah cintanya dengan Paul (Hamish Daud), traveler tampan yang hobi memotret. Trinity selalu menuliskan pengalaman jalan-jalannya dalam sebuah blog bernama naked-traveler.com.

Film ini diproduksi oleh rumah produksi Tujuh Bintang Sinema, dengan produser adalah Ronny Irawan dan Agung Saputra, executive producer Lela Tresna dan Iwan S. Djasmoro. Sutradara film adalah Rizal Mantovani. Sementara, sederet artis papan atas Indonesia yang mendukung film ini, di antaranya MaudyAyunda, Hamish Daud, Babe Cabiita, Rachel Amanda, Anggika Bolsterli, Ayu Dewi, Cut Mini, Farhan, Tompi, dan lain-lain. Film ini sendiri dikemas secara fun dengan bumbu percintaan, persahabatan, dan rasa kebangsaan yang menarik.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dukungan Kemenpar terhadap film nasional ini karena pariwisata dan film merupakan bagian dari ekonomi kreatif Indonesia yang tidak bisa dipisahkan.

"Kita harapkan film dan pariwisata sangat dekat. Film juga bisa mempromosikan keindahan alam Indonesia," ujar pria asli Banyuwangi tersebut.

Banyak contoh film yang sukses mengangkat pariwisata. Masih ingatkah anda film "Pasir Berbisik" yang mengangkat gairah turisme di kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya. Film ini menceritakan kehidupan Daya (Dian Sastrowardoyo) yang sering menelungkupkan diri ke sebuah tanah pasir. Ia selalu mengira pasir berbisik kepadanya. Berdasarkan film itulah, hamparan pasir yang terletak di kaki Gunung Bromo ini dinamakan "Pasir Berbisik". Sejak itulah, banyak traveler yang ingin mendengar “bisikan pasir” dengan datang langsung ke lokasi. Memang, pasir tersebut mengeluarkan suara “bisikan” merdu jika ada angin yang berhembus.

Ada juga film "Eat, Pray, Love" yang dibintangi Julia Roberts. Film ini mengambil lokasi di Ubud dan Pantai Padang-Padang di Bali. Turis-turis dari berbagai penjuru dunia pun datang untuk melihat secara langsung tempat-tempat yang ditampilkan dalam film. Bahkan, Balian Ketut Liyer kebanjiran penunjung hanya untuk berkonsultasi dengannya.

Tren ini segera direspons oleh industri pariwisata. Banyak paket tur menawarkan perjalanan ala Elizabeth Gilbert (Julia Roberts), dengan menginap di dekat hamparan padi menghijau, mengunjungi pasar tradisional, berenang, hiking, berkonsultasi dengan pembaca telapak tangan, dan banyak lagi.

Yang juga tidak boleh dilewatkan adalah film "Laskar Pelangi". Memang, banyak film menampilkan keindahan alam Indonesia, namun film ini bisa dikatakan menjadi yang paling banyak menyerap perhatian para traveler.

Film yang rilis tahun 2008 ini mengambil lokasi di Pulau Bangka Belitung, dengan pantai-pantai biru berhiaskan batu grandit raksasa. Segera, film inipun menikmati kesuksesannya hanya dalam waktu singkat.

Ketiga film di atas menjadi contoh nyata bagaimana industri film mampu menjadi sarana yang tepat untuk mempromosikan destinasi wisata di Indonesia. Terlihat bagaimana pengaruh yang besar dari sebuah film bagi pariwisata suatu daerah. ***


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).