Sempena HPN 2017, Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona Diluncurkan di Pantai Halong Ambon
Sempena HPN 2017, Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona Diluncurkan di Pantai Halong Ambon
Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya saat goro bersama di pantai Halong. (Kemenpar)

Rabu, 08 Februari 2017 21:29 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Nuansa kepariwisataan semakin terasa begitu menginjakkan kaki di Ambon, Maluku. Sehari sebelum puncak Hari Pers Nasional (HPN), 9 Februari 2017 pun dibuat kegiatan yang bertema pariwisata. Yakni Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona di Pantai Halong, Ambon, Rabu, 8 Februari 2017.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Gubernur Maluku Said Assagaff, dan Ketua Umum PWI Pusat Margiono me-launching kegiatan tersebut. Gerakan ini masih dalam rangka mendukung Hari Pers Nasional (HPN) sekaligus menjadi momen penting untuk mempromosikan potensi pariwisata Maluku, khususnya Ambon yang dikenal dengan Ambon Manise itu.

Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona merupakan satu di antara 10 program prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tahun ini sebagai upaya meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di ranah persaingan global antara lain dengan memperbaiki kelemahan pada unsur; safety and security, health and hygiene, ICT readiness, enviromental sustainability, maupun tourist service infrastructure.

Menpar Arief Yahya mengatakan, Presiden Joko Widodo mengamanatkan agar pertumbuhan sektor pariwisata dipercepat dan diakselerasikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Program pembangunan lima tahun ke depan yang fokus pada infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata, menempatkan pariwisata sebagai leading sector.

Presiden telah menetapkan target pariwisata dalam lima tahun ke depan 2019 harus memberikan kontribusi pada perekonomian (PDB) nasional sebesar 8%, menghasilkan devisa 240 triliun, menciptakan 13 juta lapangan kerja, meraih 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.

Menpar Arief Yahya menjelaskan lebih jauh, meningkatnya indeks daya saing pariwisata Indonesia yang pada 2014 berada di ranking 70, tahun 2015 meningkat di ranking 50, dan tahun 2019 akan berada di ranking 30 dunia sangat penting artinya dalam menghadapi persaingan global.

"Wisatawan dunia akan memilih berlibur ke destinasi negara-negara yang memiliki ranking yang bagus dengan pertimbangan karena akan lebih nyaman," kata Arief Yahya, seraya mengatakan oleh karena itu pemerintah terus berusaha memperbaiki unsur-unsur yang menjadi kelemahan pariwisata kita.

Menurut Travel and Tourism Competitiveness Report 2015 yang dibuat oleh World Economic Forum (WEF), di kawasan ASEAN pariwisata Indonesia berada di peringkat 4 setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Ada beberapa unsur yang masih berada di bottom five (rank) seperti safety and security Indonesia berada pada urutan 83, sedangkan Singapura 8, Malaysia 42, dan Thailand 132. Untuk unsur health and hygiene Indonesia berada di urutan 109, sedangkan Singapura 61, Malaysia 73, dan Thailand 89.

"Semua unsur yang menjadi kelemahan ini terus kita perbaiki dengan melibatkan stakeholder; pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, pers, dan komunitas masyarakat atau sebagai kekuatan penta helix. Sinergisitas penta helix ini merupakan kunci sukses dalam mengembangkan pariwisata nasional khususnya dalam mewujudkan target 20 juta kunjungan wisman pada 2019," kata Arief Yahya.

Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona, menurut Arief Yahya, dimaksudkan untuk mengajak masyarakat menciptakan iklim yang kondusif bagi kepariwisataan Indonesia, dengan menjadi tuan rumah yang baik dengan menerapkan unsur-unsur Sapta Pesona yaitu; aman, tertib, bersih, indah, sejuk, ramah dan kenangan.

"Insan pers memiliki peran strategis dalam menumbuhkan peran dan partisipasi elemen penta helix dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk mendorong tumbuhkembangnya kegiatan kepariwisataan nasional. Insan pers melalui karya jurnalistiknya juga mengedukasi masyarakat agar berperilaku dalam menjaga keamanan, ketertiban, keindahan, kesejukan dan keramahan sehingga akan memberikan kenangan yang baik bagi wisatawan. Selain itu, insan pers juga perlu menginformasikan kepada wisatawan agar berperilaku Sapta Pesona supaya ketika berwisata ke destinasi pariwisata tidak mengganggu adat istiadat masyarakat setempat," kata Arief Yahya.

Peluncuran Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona ditandai dengan penyerahan secara simbolis tong sampah dan peralatan kebersihan kepada 500 peserta dari unsur pemerintah daerah, insan pers, pelaku usaha pariwisata, akademisi, kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan masyarakat sekitar Pantai Halong bersama-sama melakukan aksi bersih pantai. Kegiatan Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona akan dilaksanakan di 136 destinasi pariwisata di seluruh indonesia sepanjang tahun 2017. (rls)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).