Menyelami Jalur Rempah, Kemenpar Talkshow di HPN 2017
Menyelami Jalur Rempah, Kemenpar Talkshow di HPN 2017
Foto: Kemenpar.

Rabu, 08 Februari 2017 11:42 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

AMBON - Untuk terus menyebarkan virus positif Wisata Jalur Rempah ke seluruh stakeholder dan masyarakat Maluku, Ambon, Kemenpar pun menggelar Talkshow. Temanya adalah Optimalisasi Target Pasar Wisata Tematik Jalur Rempah yang akan digelar 8 Februari 2017 di Lapangan Merdeka, Ambon.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Esthy Reko Astuti menjelaskan, acara ini merupakan rangkaian acara Hari Pers Nasional (HPN) 2017 yang digelar sebagai ajang untuk bertukar informasi mengenai wisata tematik jalur rempah, potensi pariwisata dan strategi pemasarannya.

"Siapa yang tak kenal Maluku? Destinasi penghasil rempah-rempah seperti cengkeh, pala dan lada membuat Maluku dikenal sebagai Spice of Islands. Potensi ini harus dimaksimalkan dengan unsur Pariwisata dan kesiapan semua destinasi yang ada di Maluku, karena jalur rempah ini adalah jalur Nusantara dan bisa dimulai dan besar di Maluku," ujar Esthy.

Esthy mengatakan, nara sumber yang akan hadir rencananya adalah Plt. Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Hariyanto, Tenaga Ahli Menpar Bidang Budaya Kemenpar Taufik Rahzen, Penerbit Ombak – Buku Suma Oriental M. Nursam, Sejarawan JJ Rizal dan Penulis buku : Jurnal di bawah Layar, Ekspedisi Garis Depan Nusantara, Pengelola Perahu Pustaka, M. Ridwan Alimuddin.

Lebih lanjut Esthy memaparkan, talkshow ini menjadi kesempatan bagi Provinsi Maluku untuk mengupas sejarah jalur rempah dan potensi pariwisatanya sehingga dapat dipromosikan secara luas ke media massa terutama sosial media melalui GenPI (Generasi Pesona Indonesia) Maluku agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Maluku.

Kata Esthy, Pariwisata Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pariwisata, tetapi semua elemen, khususnya pemerintah, akademisi, asosiasi, industri, maupun media. Sinergi Pentahelix menjadi kunci dalam kesuksesan dalam pengembangan pariwisata Indonesia.

"Talkshow ini dihadiri oleh 50 orang GenPI Maluku, Dinas Pariwisata Provinsi, Kabupaten, Kota di Maluku, asosiasi dan industri terkait dan para pengunjung pameran Hari Pers Nasional," ungkap wanita berhijab itu.

Esthy menambahkan narasumber yang berpartisipasi seperti M.Nursam akan mengupas sejarah Jalur Rempah dan Suma Oriental, Taufik Rahzen mengulas In Search Garden of Eden, Wonderland of Wallacea akan diungkap oleh JJ Rizal dan tidak lupa M. Ridwan Alimuddin akan mengangkat tema Bangkit dari Laut, Perjalanan Sunda Crease dan Festival Bahari.

"Diharapkan hasil dari talkshow ini seluruh elemen seperti Pemerintah Daerah, industri, asosiasi, akademisi, GenPi Maluku dan media tidak hanya memahami tetapi juga memiliki peran serta dalam mempromosikan branding Pesona Indonesia, untuk kemajuan Pariwisata Maluku dan tentunya Indonesia," katanya.

Sementara itu, Menurut M. Nursam, Penerbit Buku SUMA ORIENTAL, catatan Tome Pires – SUMA ORIENTAL - berisi Salah satu catatan awal dan terpenting tentang pencarian rempah yang diterbitkan tepat 500 tahun yang lalu. Penulis Portugal ini mencatat perjalanannya di Malaka 1512-1515, dilengkapi kompilasi lengkap rempah yang diperdagangkan saat itu, beserta asal, harga dan siapa yang menjualnya. Penulisan Ini bertepatan dengan ekspedisi Antonio de Abreau dan penyelamatan Fransisco Serrao di Hila Ambon.

Lebih lanjut Nursam mengatakan, penyelamatan Serrao di Hila Ambon ini, yang kemudian menjadi titik tolak berubahnya arah sejarah. Awal dari penguasaan kepulauan rempah oleh Portugis. Selain itu, dua peristiwa penting yang terjadi di Maluku, memikat para pejalan dunia adalah legenda Pulau Run dan penjelajahan Alfred Russel Wallace dalam pencarian Bird of Paradise. Penjelajahan Wallace di Maluku yang dicatatnya dalam surat-surat, dan bukunya Malay Archipelago; merupakan tonggak penting dalam tradisi ilmiah.

"Terutama tentang biogeografi, teori evolusi dan koleksi flora fauna yang dramatis. Ini bisa menjadi pengalaman perjalanan yang sangat mengesankan," ungkap Nursam yang juga diamini JJ Rizal, sejarawan kawakan dan penerbit edisi Indonesia dari karya Wallace : Kepulauan Nusantara.

Lebih lanjut JJ Rizal menambahkan, Abad pertengahan dikenal sebagai era penjelajahan, penyingkapan dan penjajahan. Inilah era yang membentuk kisah perjalanan, penemuan wilayah, penaklukan dan kerjasama antar bangsa. Kata Rizal, merupakan era yang memetakan kepulauan Nusantara sebagai tujuan sekaligus destinasi impian.

Saat Maluku menjadi pusat dunia, bahkan dianggap sebagai "garden of eden". Sebagai sebuah kebun sorga, dimana tiga rempah terpenting cengkeh, pala dan lada , diperoleh dan hanya tumbuh disatu tempat, sebagai simbol kehadiran "The Holy Trinity".

Semenjak akhir abad ke 15, mulailah penjelajahan dan pencarian kepulauan rempah Maluku, yang kemudian mempengaruhi wajah peradaban dunia. Rizal kembali memaparkan, Salah satu catatan awal dan terpenting tentang pencarian rempah adalah catatan Tome Pires, SUMA ORIENTAL , yang diterbitkan tepat 500 tahun yang lalu. Suma Oriental diartikan sebagai Kumpulan Catatan Lengkap tentang Dunia Timur.

Penulis Portugal ini mencatat perjalanannya di Malaka 1512-1515, dan diterbitkan dua tahun kemudian. Catatan perjalanan ke Dunia Timur ini, dilengkapi kompilasi lengkap rempah yang diperdagangkan saat itu, beserta asal, harga dan siapa yang menjualnya. Penulisan Ini bertepatan dengan ejspedusi Antonio de Abreau dan penyelamatan Fransisco Serrao di Hila Ambon.

"Penyelamatan Serrao di Hila Ambon ini, yang kemudian menjadi titik tolak berubahnya arah sejarah. Awal dari penguasaan kepulauan rempah oleh Portugis," tambah Nursam.

Sejak saat itu, masih kata Nursam, silih berganti imperium Eropa mencoba keberuntungannya ke Maluku, menggantikan dominasi pedagang Jawa, Arab dan Cina yang telah menguasai terlebih dahulu.

Magelhaen dari Spanyol, Cook dari Inggris, Jan Pieter Zon Coen Belanda hingga peneliti Rumphius dari Jerman, Valentyn Belanda, Farlours Prancis serta Alferd Russel Wallace dari Inggris. Semuanya mencari utopianya di Garden Eden ini. Sekadar informasi, seluruh warisan tradisi rempah ini, dipaparkan pada sarasehan dan pameran 500 Tahun Suma Oriental. Diselenggarakan di Pameran Hari Pers Nasional di Ambon 5-9 Februari 2017.

Nah, dua peristiwa penting yang terjadi di Maluku, memikat para para pejalan dunia adalah lagenda Pulau Run dan penjelajahan Alfred Russel Wallace dalam pencarian Bird of Paradise.

"Penjelajahan Wallace di Maluku yang dicatatnya dalam surat surat, dan bukunya Malay Archipelago ; merupakan tonggak penting dalam tradisi ilmiah. Terutama tentang biogeografi, teori evolusi dan koleksi flora fauna yang dramatis. Ini bisa menjadi pengalaman perjalanan yang sangat mengesankan ke tanah air kita," kata Rizal.

"Kesemua materi sarasehan dan pameran ini, merupakan dasar bagi Kementerian Pariwisata untuk memperkaya, memperdalam dan memperluas tafsiran dari Branding Wonderful dan Pesona Indonesia ke mata dunia," tandas Rizal yang juga diamini Nursam.

Menpar Arief Yahya berharap apa yang diperankan Kementerian Pariwisata untuk mendukung event Hari Pers Nasional (HPN) yang puncaknya diperingati pada 9 Februari 2017 ini memberi manfaat buat semua. Dia berpikir tentang Pentahelix, segi lima stakeholder dalam desain pengembangan Pariwisata nasional. "Yakni berkolaborasi antara Academician, Business, Community, Government dan Media, secara bersama-sama. Semua menjadi subjek dalam membangun Pariwisata," ungkap Arief Yahya. ***


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).