Lebih dari 30 Ribu Pasang Mata Hebohkan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta
Lebih dari 30 Ribu Pasang Mata Hebohkan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta
Foto: Humas Kemenpar.

Senin, 06 Februari 2017 15:58 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2017  yang dibuka Minggu (5/2) malam pukul 19.30-22.00 berlangsung meriah. Sekitar 30.0000 warga berdesakan menyaksikan perform dari belasan liong alias naga dari Jogja Dragon Festival.

"Jalanan macet total. Alun-Alun Jogja padat sepadat-padatnya. Estimasi panitia ada 30.000 orang yang datang menyaksikan pembukaan PBTY 2017," terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kepala Bidang Wisata Budaya Kemenpar, Wawan Gunawan, Minggu (5/2).

Antusiasme warga dan wisatawan memang sudah terlihat sejak pukul 18.00 WIB. Sisi kiri kanan di sepanjang rute yang dilalui peserta festival budaya, sudah disesaki lautan manusia yang datang bersama keluarganya. Semuanya menonton dengan tertib di balik pagar portabel di sepanjang jalan.

Pengunjung yang datang dibuat bergairah dengan atraksi keren naga terpanjang se-Asia. Bahkan sejumlah pejabat yang hadir pun sampai ikutan berdiri memberikan applaus. Dari mulai Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono XI, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Wali Kota DIY Haryadi Suyuti, Kapolda DIY Ahmad Dofiri hingga staf ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural Hari Untoro Drajat, yang mewakili Menpar Arief Yahya, ikut berdecak kagum menyaksikan atraksi yang tergolong tak biasa itu.

Naga sepanjang 159.5 meter yang diangkat ratusan orang itu meliuk-liuk lincah bak naga yang sedang menari. Sorotan kamera televisi hingga jepretan fotografer sejumlah media nasional sampai tak pernah henti mengabadikan momen ini.

"Sepanjang PBTY digelar, ini karnaval yang paling heboh. Antusiasme warga dan wisatawan luar biasa," tambah Esthy.

Iring-iringan karnaval sendiri dipimpin Hoo Hap Hwee di barisan paling depan dengan naga ukuran besar dan panjang. Disusul di belakang naga Singa Mataram dan naga warna hijau bernama naga Isakuiki. JCACC ada di urutan berikutnya dengan menaiki andong. Pengunjung yang datang, kembali dibuat bergairah berkat hentakan naga bernama naga Winongo dan disusul kemudian atraksi yang cukup menarik dari naga mama apasi.

Tidak hanya parade dan karnaval saja yang membuat meriah acara ini. Ragam kuliner juga ikut memanjakan lidah para pengunjung yang datang. Total, ada 134 stand kuliner Nusantara yang ikut berpartisipasi. Selain itu, panitia juga ikut memamerkan rumah budaya Tionghoa zaman dahulu lengkap dengan perabotannya. Bentuk ruangan didesain menyerupai aslinya seperti tempo dulu.

Di panggung utama yang menjadi tempat pembukaan acara, juga dimeriahkan oleh berbagai atraksi. Dari mulai penampilan dan atraksi  kelompok  TK Happy Holy Kids, sanggar Talenta Dc, Siu Ho Pao dan Hwa Xi Hwa XI , krontjong muda ala-Ala, tari Sekar Pudaystuti , tari Gunung Sari, solawatan versi Jawa, tari Golek Ayun-Ayun, tari Mix Culture Melayu Tionghoa, hadroh, Mama Hao dan Ni Wa Wa, Warak Dugder, Trumpetezra-jazz band, nona sepatu kaca, semua ikut menghibur lautan manusia yang menyemut dari Alun-Alun Jogja hingga kawasan Malioboro.

Ketua Umum PBTY Tri Kirana Muslidatun mengatakan, panitia terus memperbaiki kualitas penyelenggaraan PBTY. Termasuk untuk peserta yang ambil bagian dalam karnaval budaya Jogja Dragon Festival. "Antisiasme peserta sangat tinggi. Kami terpaksa membatasi liong yang tampil lantaran jumlah peserta yang ambil bagian sangat banyak. PBTY 2017 benar-benar luar biasa," ungkapnya.

Kedahsyatan PBTY 2017 tadi membuat Kepala Bidang Wisata Budaya Kenenpar, Wawan Gunawan, tak pernah berhenti men-share foto-foto dan video-video keren ke relasi dan dunia maya. Semangat dalang yang pernah pentas di Istana Negara pada Sumpah Pemuda 2016 itu pun makin kencang untuk menjaga kelestarian budaya di Kota Jogja.

"Jogja sudah identik dengan wisata budaya, dan kami bertekad melestarikan semuanya. Untuk ke PBTY akan kami jadikan sebagai calender event tahunan. Target Presiden untuk 2019 adalah 2 juta wisatawan mancanegara dan 5 juta wisatawan nusantara. Jogja sudah siap untuk itu," jelas Wawan.

Pada PBTY 2017 ke XII ini, waktu pelaksanaan berbeda pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya durasi waktu hanya 5 hari, di 2017 panitia penyelengara menambah waktu event menjadi 7 hari. "Kami terus berbenah untuk meningkatkan atraksi dengan menggandeng komunitas dan masyarakat budaya. Tidak lupa juga dengan amenitas dan akses. Selain itu pada event ini kami juga sudah memanfaatkan go digital,"tambah Wawan.

Menpar Arief Yahya menvucapkan selamat dan sukses atas pelaksanaan PBTY 2017 itu di Kota Gudeg. Semakin mrnunjukkan Jogja sebagai kota yang kental budaya dan available buat wisatawan. "Makin banyak events yang memgundang kekaguman publik, makin tersebar dalam kemasan promosi yang bagus, akan semakin bagus," jelas Menpar Arief Yahya. ***


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).