Ke Jogja Yuk..! Ada Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Seminggu Full di Malioboro
Ke Jogja Yuk..! Ada Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Seminggu Full di Malioboro
Istimewa.

Jum'at, 03 Februari 2017 14:03 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

YOGYAKARTA - Akhir pekan ini ada rencana liburan ke Jogjakarta? Ingin mencari sensasi penuh sentuhan budaya di Kota Budaya? Yang dijamin banyak lokasi selfie dengan berbagai background budaya, seperti Malioboro, Keraton, Benteng, Tugu, Brexi di atas Candi Ijo, sunset di Candi Ratu Boko, sunrise di Candi Roro Jonggrang Prambanan dan masih banyak heritage sites lain.

Atau ingin belanja di Jogja Heboh, yang sudah dimulai sejak 1-28 Februari 2017 ini? Bagi pemburu diskon, rugi kalau melewatkan kesempatan ini. Tapi yang ingin mengunjungi Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY), bisa juga, selama seminggu full, 5 Februari - 11 Februari 2017.

Anda bisa menyaksikan dan mengabadikan keindahan suasana multikultur Jalan Ketandan, di kawasan Malioboro. "Tahun ini gelaran acaranya paling lama bila dibanding tahun-tahun sebelumnya. Silakan datang dan menikmati Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta," terang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti yang didampingi Kepala Bidang Wisata Budaya, Wawan Gunawan, Kamis (2/2).

Akan ada banyak spot keren yang bisa dijadikan ajang selfie. Ragam kuliner dan momentum kemeriahan acaranya pun bisa ikut diabadikan ke dunia maya hingga membuat storage di box drop dan clouds Anda penuh. "Jangan lupa, hasil selfie Anda di upload ke media sosial. Silakan berbagi cerita, berbagi suka, berbagi pengalaman, dengan para netizen di seluruh dunia," sambung wanita berkerudung itu.

Menpar Arief Yahya berharap berbagai events yang digelar di Jogja-Solo-Semarang, yang biasa disebut Joglosemar itu connected satu dengan lainnya. Itu akan memudahkan para travellers untuk membuat skedul dan planning. Mana saja destinasi yang akan dikunjungi, ada atraksi apa saja, dan bagaimana mereka mengatur waktu yang terbaik. "Semakin banyak events, akan semakin hidup destinasi di Joglosemar," ungkap Arief Yahya yang Mantan Dirut PT Telkom itu.

Soal ini, Esthy cukup pede akan sukses dikunjungi wisatawan nusantara. Acara itu disetting dengan sangat serius. Kegiatan ini untuk memperingati Hari Raya Imlek dan budaya Cap Go Meh, keragaman budaya Nusantara yang bisa menjadi tontonan wisatawan. Seakan ingin menegaskan bahwa PBTY bukan hanya milik keturunan Tionghoa saja, melainkan untuk semua masyarakat Indonesia.

Lie Sioe Fen, Ketua pelaksana PBTY 2017, ikut mengamini. Dari paparannya, setiap kegiatan yang digelar selalu diisi ragam budaya dari daerah- daerah di Indonesia mulai Aceh sampai Papua. Bahkan tahun ini rencananya juga akan dimeriahkan penampilan tari-tarian dari India dan Jepang. "Satu lagi yang akan membedakan kegiatan multikultur ini, yakni parade dan karnaval yang akan disuguhkan saat pembukaan 5 Februari," ucapnya.

Karnaval akan menampilkan 6 terbaik dari Jogja Dragon Festival III. Dan semuanya akan dikolaborasikan dengan barongsai, tarian shio ayam, tari kolosal gedruk, drumband, naga batik raksasa, naga LED, naga transparan. Pesertanya? Mencapai ratusan. "Dan ratusan peserta tadi akan menampilkan kostum budaya nusantara dari 34 provinsi," paparnya.

Koordinator Pelaksana PBTU 2017 Bekti menambahkan Kampoeng Ketandan tidak akan dibiarkan sepi. Panitia telah menyiapkan banyak sekali penampilan menarik untuk menghibur para pengunjung. Antara lain kuliner nusantara, panggung utama Ketandan, panggung hiburan, lomba Hanyu Qiao 2017, lomba bahasa Mandarin dan sebagainya. "Semua akan meramaikan ajang ini," ujarnya.

Jika ingin menyaksikan budaya Jogja dari sisi yang lain, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta akan sangat menarik. Event yang sudah berjalan sejak tahun 2006 ini digagas oleh masyarakat etnis Tionghoa yang tinggal di provinsi DIY. Acaranya dilaksanakan berdekatan dengan perayaan Imlek dan Cap Go Meh dan terpusat di Kampung Ketandan yang dikenal sebagai daerah pecinan di timur Jalan Malioboro.

Layaknya festival budaya tionghoa di tempat lain, kita akan dimanjakan oleh berbagai macam budaya oriental yang sangat kontras dengan budaya Jogja pada umumnya. Beberapa pentas seni seperti Liong, Barongsai, dan wayang bisa kita saksikan selama acara ini berlangsung, di samping banyaknya dekorasi yang unik dan jajanan khas Tiongkok yang sulit ditemukan di lain hari.

Lokasinya yang terletak di pusat kota sangat mudah digapai oleh para backpacker, sehingga kita tidak perlu merogoh kocek tambahan untuk biaya transportasi. "Tiap tahunnya even ini selalu dipadati puluhan ribu wisatawan. Silakan datang dan nikmati beragam suguhan budaya di PBTY 2017. Semoga selalu berkesan dan istimewa," sambung Bekti. ***


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).