Wonderful Indonesia 2017
Kemenpar Gandeng Kemendikbud Cetak Lulusan Berstandar MRA
Kemenpar Gandeng Kemendikbud Cetak Lulusan Berstandar MRA
Foto: Kemenpar.

Kamis, 26 Januari 2017 10:12 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Menpar Arief Yahya dan Mendikbud Muhadjir Effendy sepakat berkolaborasi. Salah satunya, mencetak lulusan SMK berbasis pariwisata yang berstandar MRA. Yakni Mutual Recognition Arrangement, SDM yang bisa bersaing di level regional ASEAN. "Kita harus bisa mendidik SDM dengan global standart, minimal punya kompetensi ASEAN," kata Menpar Arief Yahya di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemendikbud, Parung, Bogor, Rabu 25 Januari 2017.

Itulah point penting penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) tentang Pengembangan Kepariwisataan Berbasis Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) oleh dua menteri itu. Untuk menjaga sustainabilitas pariwisata sebagai core business atau core economy bangsa, Menpar Arief Yahya memang concern ke SDM. Sejak berkiprah sebagai Dirut PT Telkom, lulusan ITB Bandung, Surrey University Inggris, dan Program Doktoral Unpad Bandung itu memang serius berinvestasi di pendidikan.

"Kalau hendak winning the future customers, kita harus berani investasi SDM, bahkan mengirim anak-anak muda ke luar negeri, agar tumbuh hidup dalam global standart," kata pria asal Banyuwangi itu.

Selain itu, amanat dalam ministrial meeting di ATF 2017, ASEAN Tourism Forum yang digelar di Singapore, 18-20 Januari 2017 lalu, juga disinggung soal capacity building MRA. Dalam pertemuan ASEAN plus three (China, Jepang, Korea Selatan), salah satu tugas Indonesia adalah membangun SDM dengan standart MRA.

Penandatanganan MoU itu akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama pengembangan sektor kepariwisataan berbasis pendidikan dan kebudayaan. Menuju pada output lulusan yang berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat sesuai visi pembangunan kepariwisataan nasional.

Menpar Arief Yahya mengatakan, Presiden Joko Widodo mengamanatkan agar pertumbuhan sektor pariwisata diakselerasi agar lebih cepat. Tentu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. "Pemerintah dalam program pembangunan lima tahun ke depan fokus pada sektor; infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata. Penetapan kelima sektor ini dengan pertimbangan signifikansi perannya dalam  jangka pendek, menengah, maupun panjang. Menjadi leading sector  karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang pertumbuhannya positif," kata Menpar Arief Yahya.

Presiden juga menetapkan target pariwisata dalam lima tahun ke depan atau 2019 harus naik dua kali lipat. Yakni memberikan kontribusi pada PDB nasional sebesar 8%, devisa Rp 240 triliun,  menciptakan lapangan kerja 13 juta orang, kunjungan wisman 20 juta  dan pergerakan wisnus 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia di ranking 30 dunia.

Lalu target tahun 2017 ini adalah PDB nasional sebesar 13%, devisa Rp 200 triliun, penyerapan tenaga kerja 12 juta, kunjungan wisman 15 juta dan pergerakan wisnus 265 juta, serta indek daya saing (WEF) berada di ranking 40, dari posisi saat ini 50 dunia.Kunci keberhasilan kepariwisataan nasional, menurut Arief Yahya, yaitu; akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah dan media sebagai kekuatan pentahelix. 

"Kerjasama semua unsur pariwisata ini sebagai Indonesia Incorporated  menjadi kekuatan kita untuk mewujudkan target 2017  hingga 2019 mendatang," kata Menpar Arief Yahya.

Sementara itu, Mendikbud Muhadjir Effendy menilai pendatanganan MoU hari ini sebagai langkah penting untuk melanjutkan hubungan baik antara Kemendikbud dan Kemenpar sekaligus mewujudkan Tahun Sinergi di tahun 2017.

"Maksud dan tujuan dari MoU ini adalah sebagai landasan dalam pengembangan kepariwisataan berbasis pendidikan dan kebudayaan yang berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat sesuai dengan visipembangunan kepariwisataan nasional," kata Mendikbud Muhadjir Effendy.

Hadir dalam pendatangan MoU tersebut para pejabat Eselon 1 di lingkungan Kemenpar dan Kemendikbud. Kerjasama inj juga merupakan implementasi dari Undang-Undang Kepariwisataan (UU No.10/Tahun 2009). Isinya, mengamanatkan perlunya meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap pengembangan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, penguatan nilai-nilai sosial dan budaya, serta pelestarian lingkungan, sekaligus sebagai implentasi dari PP No.64/2014 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor yang menyebutkan perlu upaya nyata untuk mewujudkan dan memperkuat koordinasi dan sinergitas antara sektor pariwisata dengan pemerintah daerah dan akademisi dalam mendorong percepatan pengembangan pariwisata berkelanjutan. ***


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).