Pulang Kampung, Wapres Jusuf Kalla Kunjungi Destinasi Tana Toraja
Pulang Kampung, Wapres Jusuf Kalla Kunjungi Destinasi Tana Toraja
Ilustrasi.

Sabtu, 21 Januari 2017 13:39 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Keunikan tradisi dan budaya khas Toraja, betul-betul menarik perhatian Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Pria yang lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942 itu hari Sabtu, 21 Januari 2017 ini bakal terbang ke Sulsel, dengan salah satu agendanya meninjau destinasi wisata Toraja. Dia mengajak Menpar Arief Yahya, yang baru saja landing dari Singapore setelah mengikuti ATF 2017, ASEAN Tourism Forum sejak 18-20 Januari 2017.

Toraja itu berada di Provinsi Sulsel, persisnya di Kab Tana Toraja dan Toraja Utara. Destinasi ini memang belum masuk dalam list 10 Bali Baru, atau 10 Top Destinasi Prioritas. Tetapi Toraja sudah punya pamor di Eropa, karena keunikan budaya, heritage, arsitektur nusantara dan kopi-nya. Toraja sudah mendunia, dan aktif mengikuti ITB Berlin, travel market terbesar di dunia itu.

"Saya akan mendampingi Pak JK –panggilan akrab Wapres Jusuf Kalla—untuk meninjau Toraja," aku Menpar Arief Yahya, saat mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pukul 23.00 WIB, Jumat 20 Januari 2017.

Seperti diketahui, ada banyak peninggalan situs sejarah zaman megalitikum di sana. Artefak itu merupakan world heritage, dan menjadikan Toraja sebagai destinasi heritage tourism kelas dunia. “Banyak Antropolog ternama dunia mengunjungi Toraja. Mereka mengagumi peninggalan kebudayaan megalitik, dan tradisi unik yang masih terpelihara baik sampai sekarang. Para Antropolog ini menulis keunggulan wisata budaya Toraja di media maupun journal ilmiah sehingga memiliki news value yang tinggi. Ini sekaligus ajang promosi yang sangat efektif,” ucap Mantan Dirut PT Telkom itu.

Pihaknya akan mengikuti rapat pengembangan kepariwisataan di Tana Toraja yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla, Minggu, 21 Januari nanti, sekaligus ikut dalam rangkaian kunjungan kerja Wapres ke Sulawesi Selatan. Wapres sendiri bakal kunjugan kerja selama empat hari (21-23 Januari 2017) antara lain akan mengunjungi Pondok Pesantren Nadlatul Ulum di Maros Sulsel, obyek wisata Pango-Pango (agro wisata kopi dan landscape pemandangan alam) di Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, obyek wisata Negeri di Atas Awan, di Kecataman Kapalapitu, Kabupten Toraja Utara, serta peringatan hari jadi Kabupaten Luwuk, Sulsel.

Arief Yahya menyadari, ada banyak destinasi di tanah air yang bisa dikemas menjadi world class destination. Presiden Joko Widodo sendiri sudah menetapkan 10 top destinasi yang sedang dikebut, dengan membangun infrastruktur dan 3A-nya. Yakni Akses, Atraksi dan Amenitas. "Akses merupakan salah satu problem besar di Toraja. Karena dari Makasar jalan darat masih 10-12 jam. Sementara standar dunia, jalan darat itu tidak boleh lebih dari 2 jam. Lebih dari itu, wisatawan boring dan tidak mau datang lagi," kata dia.

Karena itu, akses menjadi poin penting dalam pengembangan destinasi wisata. Poin kedua adalah Atraksi, keindahan dan keunggulan apa yang dimiliki oleh sebuah kawasan sehingga menjadi magnit bagi orang untuk datang. "Saya percaya, atraksi Toraja sudah sangat kuat. Culturenya kuat, naturenya juga kuat. Daya tariknya sudah kuat. Saya tidak pernah ragu dengan atraksi Toraja," paparnya.

Nah, Amenitas, itu akan hidup, berkembang dan menantang investor menanamkan modal jika akses-nya bagus. Arief Yahya menjelaskan, dalam pengembangan destinasi pariwisata Explore South Sulawesi, akan dikembangkan wisata alam (di Takanonerate; Selayar; Taman Nasional Batimurung), lalu wisata budaya (wisata budaya Toraja dan kebudayaan Bugis). Untuk unsur aksesibilatas antara lain dikembangkan dan ditingkatkan kualitas jalan menuju destinasi, peningkatan Bandara Buntu Kuni Toraja dan H. Aroeppala Selayar. "Akses ini selain darat juga air connectivity. Ada 3 A juga, Airlines, Airport dan Authority yang dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Jika akses Jakarta-Selayar, Jakarta-Toraja dibuka, maka potensi wisata daerah itu bisa dieksplorasi," kata Arief Yahya.

Soal amenitas, akomodasi di Sulsel relatif mencukupi. Menurut data 2014, Sulsel memiliki 927 kamar berkapasitas 16.192 unit kamar dengan rata-rata tingkat hunian kamar mencapai 46,09% (hotel bintang) dan 25,92% (non-bintang). Tentu saat ini pasti lebih banyak lagi. Khusus destinasi Toraja jumlah hotel di sana ada 55 hotel bintang dan non-bintang masing-masing di Tana Toraja 16 hotel dan Toraja Utara 39 hotel.

Kunjungan wisatawan ke Sulsel maupun ke Toraja menunjukan tren meningkat. Tahun 2015 tercatat jumlah kunjungann wisatawan ke Sulsel sebanyak 7,32 juta total, wisman dan wisnus. Ada 7,12 juta wisnus dan 191.773 wisman. Dari kunjungan wisatawan tersebut yang berkunjung ke Tana Toraja sebanyak 296.136 wisnus dan 34.685 wisman, sedangkan ke Toraja Utara sebanyak 286.669 wisnus dan 32.763 wisman. (rls)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).