Aksi Kolaborasi Menpar Arief Yahya di ASEAN Tourism Forum (ATF) 2017 Singapore (1)
Indonesia Dorong Percepatan ASEAN as a Single Destination
Indonesia Dorong Percepatan <em> ASEAN as a Single Destination</em>
Foto: Kemenpar.

Kamis, 19 Januari 2017 15:35 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Tiga strategi korporasi yang selalu menjadi pegangan Menpar Arief Yahya dalam membangun korporasi untuk menjadi global player. Yakni, Competitive, Comparative, dan Collaborative, yang biasa disingkat dengan 3C. Itu juga yang dijadikan patokan dalam menjalin kerjasama regional bersama Negara-negara Asia Tenggara, dalam rangkaian ATF 2017, ASEAN Tourism Forum di Singapore, 16-20 Januari 2017.

"ASEAN dengan 10 negara itu dikunjungi lebih dari 115,8 juta wisman tahun 2016, naik sekitar 7% dan angkanya terus bertambah. Kita masih kecil, hanya di kisaran 10-12%. Thailand sekitar 30%, Malaysia 25%, Singapore 15%, baru Indonesia, dan negara-negara lainnya seperti Vietnam, Filipina, Brunei, Kamboja, Laos dan Myanmar. Artinya, kita harus berkolaborasi untuk menjadi besar," kata Arief Yahya, Menpar dalam 45th Meeting of The ASEAN NTOS dan 20th Meeting of ASEAN Tourism Ministers di Pan Pacific Hotel Singapore itu.

Forum Pariwisata ASEAN ini sangat penting dan strategis bagi Indonesia. Pertama, jika diteropong dari 3S, Size (ukuran), Sustainability (pertumbuhan), Spread (hasil), Pariwisata Indonesia masih belum bisa mengalahkan tiga Negara, Thailand, Malaysia dan Singapore. Memang dari sisi growth atau pertumbuhan, hanya tertinggal dari Thailand dan Vietnam, tetapi size dan spread-nya masih harus mengejar Thailand, Malaysia, dan Singapore.

Karena posisinya bukan yang terbesar, maka Indonesia akan lebih diuntungkan bergabung dalam segala joint promotion dan events antarnegara ASEAN, yang menjadi komitmen penting di ATF 2017 itu. "Inilah implementasi dari collaboration. Masing-masing Negara punya kekuatan destinasi tersendiri, punya competitive dan comparative advantage. Ketika beragam kekuatan itu disatukan, maka akan saling mengisi kekurangan, dan menjadi satu,  inilah collaboration strategy! Berbagi peran," ujar Menpar Arief Yahya.

Kedua, ITF 2017 ini menjadi penting karena momentumnya juga pas, saat golden celebration, 50 tahun memperingati ASEAN, asosiasi Negara-negara Asia Tenggara. Kalau ASEAN kuat, maju bersama, maka Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar, wilayah terluas, destinasi terbanyak, bahari terbaik, akan punya opportunity yang lebih besar untuk maju. "Saya yang melauncing Visit ASEAN50@ Golden Celebration di ITB Berlin, Jerman 2016 lalu," sebut Arief Yahya.

Arief Yahya juga mengingatkan bahwa bisnis Tourism itu mirip dengan Telecommunication dan Transportation. Ada factor season, atau musiman, ada peak season dan low season. Dan yang terpenting, ada proximity, atau kedekatan. Baik kedekatan jarak, maupun kedekatan budaya atau kultural. "Ini terbukti, tahun 2016, 43% wisatawan mancanegara yang masuk ke Negara-negara ASEAN itu berasal dari Negara-negara anggota ASEAN sendiri. Yang berasal dari ASIA, 36%, seperti China, Jepang, Korea, Hongkong, Taiwan, India, dan lainnya," jelasnya.

Ketiga, Menpar Arief Yahya melihat proyeksi dan masa depan ASEAN as single destination, atau ASEAN sebagai satu destinasi itu sangat menjanjikan. Seorang CEO selalu melihat proyeksi, bahkan menyebut proyeksi itu jauh lebih penting daripada performance. "Program dan keseriusan menuju capaian di ASEAN@50 ini sangat bagus, agresif, dan connected dengan tiga prioritas yang menjadi concern Kemenpar 2017," ungkap Menpar.

TIga top three yang menjadi fokus Menpar Arief Yahya selama 2017 adalah air connectivity, untuk memenuhi seats capacity, melalui airline dan airport, yang tahun 2017 ini kurang 4 juta seats. Lalu homestay desa wisata, untuk mengcover amenitas di setiap destinasi prioritas. Dan, go digital, yakni menggunakan digital untuk branding, advertising dan selling di media. Lalu, digital di manajemen information system dengan M-17 war room. Dan, membangun platform digital market place dengan ITX Indonesia Tourism Xchange.

Di Ministrial Meeting yang dipimpin oleh tuan rumah, S Iswaran, Minister for Trade and Industry Singapore, menyebut bahwa statement Menpar Arief Yahya itu adalah kuncinya. Terutama joint marketing, digital marketing, promosi melalui linking website www.Indonesia.travel dan www.visitasean50.com, serta melalui media sosial. "Peran Indonesia sangat penting di Visit ASEAN@50 ini," sebut S Iswaran.  

Di forum yang dihadiri semua menteri di ASEAN yang membawahi Pariwisata itu, Arief Yahya menyampatkan 3 poin penting. Pertama, Indonesia mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah Singapore, yang menyiapkan ATF 2017 dengan baik. Kedua, Indonesia ikut berpartisipasi aktif mensupport ASEAN as single destination, dan sudah dilakukan sejak 2016 lalu. Bahkan yang melauncing program visit ASEAN@50 itu di ITB Berlin adalah Menpar Arief Yahya, lalu diikuti dengan berbagai promosi di hampir semua booth Wonderful Indonesia di banyak travel market dunia, dipresentasikan di setiap pertemuan internasional.

Indonesia juga sudah menyetor, mengusulkan 5 event festival yang bisa dipromosikan di Negara-negara ASEAN, diantaranya Bali Art Festival, Asmat Cultural Festival di Papu, Singkawang Cap Go Meh Festival di Kalbar, Danau Toba Festival di Sumatera Utara, dan Jember Fashion Carnival. Indonesia juga sudah mempromosikan Visit ASEAN@50 di berbagai platform, dari online dan offline. "Kami juga sudah melakukan Famtrip The Most Unforgettable Travel Experience, untuk mendorong percepatan ASEAN as a single destination," katanya. ***


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).