Wonderful Indonesia 2016
Yuk ke Atambua, Pesona Wisata di Perbatasan RI-Timor Leste
Yuk ke Atambua, Pesona Wisata di Perbatasan RI-Timor Leste
Ilustrasi. (net)

Sabtu, 17 Desember 2016 13:15 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Crossborder Festival yang gencar digelar Kemenpar RI untuk menjaring wisatawan mancanegara di perbatasan semakin popular. Daerah-daerah yang dulu dipersepsikan sebagai "daerah perbatasan" atau "daerah terluar" semakin hidup. Kelak, mereka tidak lagi merasa sebagai orang pinggiran, tetapi menjadi pintu depan dan wajah muka negeri ini.

"Karena itu, Crossborder Festival akan terus kami gencarkan di banyak titik yang berbatasan dengan negara tetangga. Membesarkan pariwisata, menaikkan kunjungan wisman, sekaligus menghidupkan ekonomi social masyarakat di perbatasan," jelas Menpar Arief Yahya.

Daerah perbatasan yang sudah dan sedang digeber dengan Crossborder Festival itu antara lain di Kabupaten Sambar Kalimantan Barat, Atambua NTT, Merauke dan Jayapura di Papua. Termasuk di Provinsi Kepri, seperti Batam, Bintan, Tanjung Balai Karimun, Anambas, dan pulau-pulau kecil lainnya yang berdekatan dengan Singapore dan Malaysia. "Akan semakin banyak event kawasan-kawasan tersebut," jelas Mantan Dirut PT Telkom yang asli Banyuwangi ini.

Seperti ketika Slank dan Jamrud tampil di Crossborder Festival Atambua, lebih dari 25.000 manusia berkumpul di satu tempat. Dan di festival berikutnya, jumlah audiencenya pun semakin bertambah dari waktu ke waktu. "Ketika ada crowds, di situlah ada business opportunity. Para pelaku bisnis saya yakin sudah tahu dan memikirkan bidang usaha yang inline dengan aktivitas ini," kata dia.

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk pengembangan destinasi? Agar wisatawan itu tidak hanya melihat festival, setelah itu kembali ke negaranya? Juga untuk wisnus yang penasaran dengan Atambua? Konsep Menpar Arief Yahya adalah membangun 3A, atraksi, amenitas dan akses. Ketiganya harus dibangun secara simultan, dan itu menjadi tugas Bupati dan Gubernur di wilayah tersebut. Mereka bisa bergabung dengan pengusaha yang bergerak di bidang pariwisata untuk berinvestasi.

Sebenarnya apa sih, destinasi yang bisa dikembangkan di Atambua? Yang diproyeksikan menjadi destinasi wisata di crossborder itu? Yang banyak diketahui orang tentang Atambua adalah statusnya sebagai kota perbatasan Indonesia-Timor Leste. Padahal, Atambua punya beberapa destinasi wisata menarik. Salah satunya Pantai Atapupu. Lainnya, Air Terjun Mauhalek. Keduanya adalah destinasi legendaris bagi warga sekitar.

Pantai Atapupu terletak di Desa Motaain, sekitar 30 kilometer dari Atambua. Jika Anda berkendara dari Atambua ke Motaain, Pantai Atapupu terletak di sisi kanan jalan. Masyarakat lokal menyebutnya Pantai Sukaerlaran atau Pantai Pasir Putih. Pepohonan rindang yang membalut sekitar pantai membuat udara sekitar pantai tidak terlalu panas.

Seperti kebanyakan pantai landai, Pantai Atapupu menawarkan sarana rekreasi bagi keluarga. Di sini, penduduk lokal biasa menghabiskan waktu bermain bola di atas pasir, atau anak-anak bebas bermain air tanpa khawatir terseret ombak. Pada hari libur, warga sekitar Atambua dan desa-desa sekitar membanjiri Pantai Atapupu. Banyak pula warga Timor Leste yang melintasi perbatasan dan menikmati Pantai Atapupu.

Akses ke Pantai Atapupu relatif mudah, karena destinasi yang belum banyak dikenal wisatawan mancanegara ini terletak di jalur utama trans Atambua-Timor Leste. Anda tinggal menyewa kendaraan roda empat atau dua, dan menyusuri jalan beraspal bagus untuk sampai ke pantai.

Fasilitas pendukung di sekitar pantai juga memadai. Ada MCK, tempat bersantai, dan warung-warung penduduk. Jika ingin melihat Pantai Atapupu dan Desa Motaain dari tengah laut, Anda bisa menyewa perahu nelayan. Jika punya banyak waktu, pengunjung bisa meluangkan waktu menyambangi Air Terjun Mauhalek, yang berjarak satu jam dari Atambua. Jalan sepanjang jalan berkelo-kelok, dan rimbun pepohonan.

Pada musim hujan, seluruh tanaman menghijau. Memasuki musim panas, dedaunan mengering dan berubah menjadi cokelat. Air Terjun Mauhalek terletak di Dusun Fatumuti, Desa Raiulun, Kecamatan Lasiolat, Kebupaten Belu. Warga sekitar memanfaatkan air terjun sebagai sumber air bersih saat kemarau menerpa Nusa Tenggara Timur.

Setelah satu jam menempuh jalan berkelok, sebuah papan kecil penunjuk arah ke air terjun. Papan kecil itu bertulis Air Terjun Mauhalek 800M. Portal bambu di pintu masuk dibuka petugas, setelah pengunjung membayar retribusi desa Rp 10 ribu.Lokasi air terjun benar-benar berada tidak jauh dari garis demarkasi RI-Timor Leste. Tidak jauh dari lokasi air terjun terdapat jajaran rumah-rumah penduduk Timor Leste. Garis demarkasi Timor Leste-RI di sini bukan jajaran patok pembatas, tapi sebuah sungai kecil. Seberang sungai adalah wilayah Timor Leste.

Tidak jauh dari air terjun, masuk wilayah Indonesia, terdapat sebuah rumah yang dihuni seorang kakek penjaga air terjun. Kakek itu ditaksir berusia 80 tahun, dan tidak bisa berbahasa Indonesia, tapi Tetun.Dari tempat parkir mobil, perjalanan ke air terjun harus dilalui dengan jalan kaki. Pengunjung lebih dulu menuruni 50 anak tangga, dengan kemiringan 80 derajat. Setelah itu melewati jalan sepanjang seratus meter, dengan kebun jagung dan persawahan di kiri dan kanannya, untuk sampai ke lokasi air terjun.

Gemerisik dedaunan diterpa angin meningkahi gemericik air menuruni bebatuan. Sebagian batu berlapis lumut, lainnya tidak. Molekul air yang mengapung di udara sekitar air terjun diterpa matahari dan membentuk pelangi.

Suasana itu membuat siapa pun yang datang akan tergoda untuk menanggalkan pakaian, dan terjun ke kolam kecil di bawah air terjun. Atau, dengan hati-hati menaiki batu dan menyentuh air yang menuruni bebatuan. Jika banyak waktu, puaskan menikmati seluruh keindahan di sekitar air terjun. Namun, satu hal yang tidak boleh dilupakah bahwa Atambua juga punya Fulan Fehan sebuah lembah di kaki Gunung Lakaan.

Lembah berada di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, sekitar 26 kilometer dari Atamba. Sejauh mata memandang, dan selebar yang bisa kita sebut, adalah kehijauan. Pohon-pohon kaktus tumbuh subur, dan kuda-kuda liar berlarian dalam kelompok besar dan kecil.Tidak jauh dari lembah terdapat obyek wisata bersejarah, yaitu Benteng Ranu Hitu atau Benteng Lapis Tujuh. Benteng terletak di puncak Bukit Makes. Sedangkan di Bukit Batu Maudemu, terletak di Desa Maudemu, terdapat peninggalan sejarah berupa kuburan Bangsa Melus.

Atambua adalah mutiara pariwisata di perbatasan RI-Timor Leste. Sejauh ini, hanya warga lokal dan wisatawan dari Timor Leste yang menyambanginya. Namun bukan tidak mungkin Atambua dengan segenap destinasi unggulannya akan populer ke dunia luar. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).