Wonderful Indonesia 2016
Pariwisata Banyuwangi Go Digital dengan ITX
Pariwisata Banyuwangi Go Digital dengan ITX
Wisata Banyuwangi. (net)

Sabtu, 17 Desember 2016 14:03 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Antusiasme pelaku industri pariwisata Banyuwangi sangat terasa saat workshop Go Digital di Aula Kantor Telkom, Jl Dr Sutomo, Banyuwangi. Sekitar 100 industri menyimak serius paparan yang disampaikan narasumber dari Kementerian Pariwisata RI. Bervariasi pertanyaan yang muncul, tetapi lebih didominasi oleh hal-hal teknis dalam bisnis online. "Siapa yang belum punya website?" tanya Claudia Ingkiriwang, Ketua Probis ITX –Indonesia Travel Xchange- mengawali diskusinya.

Sekitar 50% peserta malu-malu menunjukkan jari, sambil menengok kiri-kanan. Tetapi 100% mereka sudah berpromosi melalui media sosial dengan berbagai platform, dari Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Line, dan lainnya. Sudah bisa ditebak, dari 50% yang sudah memiliki website, banyak yang belum dilengkapi commerce-nya, seperti booking system dan payment engine. "ITX akan support dengan website template yang sudah ready commerce, booking system dan payment gateway dengan free alias gratis," jelas Claudia.

Wajah para pebisnis pariwisata Banyuwangi itu pun semakin serius. Yang baru punya website, tapi belum ada fasilitas book dan pay dalam satu platform, itu masih belum masuk kategori go digital. Mereka baru berpromosi atau marketing secara online, tetapi transaksi bisnisnya masih offline. Go Digital, mensyaratkan semua tahapan dari look, book, pay sudah terhubung secara online, bisa dengan diproses dengan smartphone, bisa juga dengan personal computer.

Ketika tahapan look atau search, book dan pay sudah bisa dilakukan secara online, maka sudah layak disebut go digital. Itulah sebabnya, Kemenpar membangun Digital Market Place, khusus industry pariwisata yang mempertemukan sellers dan buyers ke dalam satu platform atau mall digital. "Kalau untuk booking masih harus telepon, pembayaran masih transfer atau antre di teller bank, itu belum bisa disebut digital. Mungkin promosinya sudah digital, tapi transaksi bisnisnya masih manual? Tugas kami membantu mendigitalisasi industri wisata, dari booking awal, sampai transaksi pembayaran," katanya.

Menpar Arief Yahya, sejak Rakornas III tahun 2016 di Econvention, Ancol, Jakarta, September 2016 lalu sudah meluncurkan Go Digital Be The Best. Dia meyakini bahwa target Presiden Joko Widodo dengan 20 juta wisman di 2016 itu bukan sembarang target. Target yang luar biasa, harus double, dari 9,3 juta wisman 2014 ke 20 juta tahun 2019. "Hasil yang luar biasa, hanya bisa dicapai dengan cara yang tidak biasa! Dan Go Digital ini adalah salah satu cara tidak biasa yang bisa dipakai untuk mengejar target luar biasa itu," kata Arief Yahya yang juga asli Banyuwangi, Jatim itu.

Arief Yahya menyebut more digital, more global. More digital more personal. More digital more professional. Dalam selling, Kemenpar memilih untuk membangun Digital Market Place, yang sudah dipelajari dengan matang, dan ITX diendors untuk membangun platform tersebut.

Seperti diketahui, Banyuwangi menjadi hebat sektor pariwisatanya, karena faktor CEO-nya, Bupati Abdullah Azwar Anas yang sangat concern menempatkan core economy daerahnya di sektor pariwisata. Masyarakatnya semakin sadar bahwa pariwisata adalah pilihan yang terbaik, dan sudah mulai terasa dampak ekonominya. Dengan Go Digital, maka potensi Banyuwangi bisa lebih cepat, lebih besar, dengan target market yang lebih mendunia. 

Acara yang dilangsungkan di aula Telkom Banyuwangi ini ada tiga nara sumber. Yakni Samsriyono Nugroho Stafsus Menpar Bidang IT yang memberi gambaran besar Go Digital Kemenpar. Lalu Don Kardono, Stafsus Menpar Bidang Komunikasi Publik, yang mengangkat Sosmed Marketing Pariwisata. Bagaimana impact menggunakan media social seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Weibo, WeChat, Line, dan lainnya untuk mempromosikan destinasi maupun events. Dan, Claudia Ingkiriwang, Ketua Probis Indonesia Travel Xchange (ITX) yang diendors Kemenpar untuk membangun platform go digital.

Ada yang bertanya, kalau UMKM seperti Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata, red), boleh gabung ITX apa tidak? "Boleh banget! Justru kami ingin semua industri kecil, mikro dan menengan, yang bergerak di sector Pariwisata ikut gabung, dan free. Unsurnya 3A, industri Atraksi, Akses dan Amenitas, semua harus ada. Atraksi misalnya pengelola theme park, tempat wisata, taman bermain, dan lainnya. Akses, seperti rent car (persewaan mobil), diskon ticketing airlines, diskon khusus kapal penyeberangan, dan lainnya. Amenitas seperti hotel, resort, homestay, dan glamping, dan lainnya," tutur dia.

“Pertama, Pokdarwis itu harus punya AD/ART. Kedua, yang mendaftar adalah pengurusnya, untuk semua anggotanya. Nanti, pengurusnya yang diberi booking dan payment system, dan website yang ready commerce. Anggotanya sebagai produk,” lanjut Claudia. Pertanyaan lain, bagaimana kalau pelaku bisnisnya punya beberapa usaha? Yang bergerak di 3 kategori industry: Akses, Amenitas, Atraksi itu? Sebaiknya diintegrasikan dalam satu web? Atau dipecah-pecah dalam banyak website? "Agar memudahkan customers, sebaiknya cukup satu website, tetapi dikelola dengan professional," kata dia.

Kalau PT atau CV atas nama perseorangan? Lalu yang menjalankan bisnisnya orang lain, boleh tidak? Misalnya anak atau keluarganya? "Boleh saja. Yang penting penanggung jawabnya jelas, siapa yang handle, siapa yang registrasi, dan yang menjalankan bisnis itu memiliki komitmen dalam services. Karena dalam bisnis services seperti pariwisata ini, kepercayaan itu harus dijaga dan mahal harganya," jawab Claudia.

Bagaimana jika lokasi bisnis outbond-nya ada di atas gunung? Yang tidak ada wifi? Atau di tengah hutan dan sawah yang tidak memiliki jaringan komunikasi? Jauh dari infrastruktur telekomunikasi? Claudia pun harus menahan tawa. "Lokasi outbond, atau atraksi apapun yang dipaketkan dan dipasarkan bisa dimana saja. Bisa di atas gunung, di dasar jurang, di tengah pulau terpencil, yang tidak ada aksesnya. Tetapi, admin-nya kan tetap di bawah? Adminnya harus terkoneksi secara online," jawabnya.

Nah, ada pertanyaan yang bagus lagi, bagaimana kalau mau ganti-ganti isi atau content webnya? Bisakah ganti sendiri? Atau bisa melalui ITX? Atau harus dengan web developer? "Ganti-ganti, boleh dan bisa banget. Silakan. Memang harus sering-sering di up date, dengan paket-paket baru yang dinamis! Proses penggantian itu bisa dilakukan sendiri, karena CMS atau content management system-nya akan kita berikan secara gratis juga," jelas Claudia.(*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).