Wonderful Indonesia 2016
Bagaimana Kalau Produk? Bolehkah Bergabung ITX? Ini Jawabannya
Bagaimana Kalau Produk? Bolehkah Bergabung ITX? Ini Jawabannya
Foto: dok. Kemenpar.

Jum'at, 16 Desember 2016 12:45 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

SURABAYA - Bagaimana kalau produk barang? Bukan jasa seperti yang diprogram Kemenpar? Bolehkah bergabung di ITX? Indonesia Travel Xchange, Digital Market Place yang diendors oleh Kemenpar? Pertanyaan itu juga mencuat di Forum Diskusi Go Digital be The Best, bersama industry pariwisata di Kantor Disbudpar Jawa Timur, Surabaya, 14 Desember 2016.

"Tentu boleh, asal produk barang itu terkait dengan industri pariwisata," jawab Claudia Ingkiriwang, Ketua Probis ITX.  

Pertanyaan itu mewakili para UMKM yang bergerak dalam produksi madu dari Kediri, Jawa Timur. Lalu disusul oleh pertanyaan serupa, pada produsen roti brownis dari Malang. Juga perusahaan kopi atau kakao dari Blitar, dan produsen batik di Malang. Mereka bukan industri yang secara langsung menangani wisatawan, mancanegara dan nusantara. Tapi produknya untuk konsumsi para visitor. "Boleh! Itu semua masih terkait erat dengan sector pariwisata," papar Claudia.

Orang berwisata, tidak hanya melihat keindahan alam (nature). Juga tidak hanya mencari pengalaman dari budaya (culture) dan manmade (event buatan orang). Tetapi juga melihat proses, mencari pengalaman yang tidak semua orang bisa menjalaninya. "Itu bisa menjadi atraksi pariwisata," kata dia.

Produksi batik, kata Claudia, tentu tidak sama dengan garmen yang menjual dalam volume besar. Batik sangat dibutuhkan di Pariwisata, baik proses membuat sampai barang jadinya yang khas di setiap daerah punya desainnya. "Kalau garment, itu urusannya dengan mesin potong kain, itu lebih ke industri. Sama-sama tentang kain, tapi beda dengan batik, tenun, songket dan sebangsanya yang dibuat dengan kerajinan tradisional yang menarik wisatawan," katanya.

Itu yang bisa dibuat booking system dan payment systemnya. Soal akurasi booking system, ada juga yang menanyakan. Banyak kasus, orang sudah booking, sudah membayar, tetapi saat customer dating, ternyata kamar sudah habis terjual dan terisi, tidak ada sisa lagi. Bagaimana kasus yang seperti ini?

"Booking system menyiapkan mesinnya. Tetapi up date soal jumlah kamar terisi dan kosong itu ada di operator hotel atau resortnya. Kalau jumlah yang kosong tidak diinput datanya oleh petugas administrasi perusahaan? Ya salah di perusahaan itu, bukan salah di mesin booking systemnya. Karena begitu penuh, kamar hotelnya, maka system secara otomatis sudah nge-lock," jelas Claudia.

Nanti bagaimana ITX membantu mempromosikan anggotanya? ITX itu bukan front end, tetapi back end. Tidak kelihatan. ITX itu hanya platform yang memudahkan pelaku bisnis untuk memproleh akses di pasar dunia. ITX itu B to B, business to business, bukan masuk ke B to C. Yang memasarkan adalah masing-masing website industri, sebaiah front end. "Makin kreatif pelaku industry, makin kuat potensi diterima pasar," papar dia yang menyebut sistem ITX ini sudah diuji coba selama 10 tahun ke Australia.

Lalu, apa bebefit dari sisi promosi? Kalau bergabung dengan ITX? Claudia mencontohkan event Borobudur Marathon. Ketika travellers atau runner mencari info lomba lari itu, semua pelaku bisnis yang ikut program promo, akan tampil di website marathon. Misalnya, diskon hotel di sekitar Borobudur, Jogja, Solo, Semarang, diskon rent car-nya, took souvenir, restoran, oleh-oleh makanan dan snack yang khas, sampai paket-paket wisata yang terkait.

Karena itu, betapa penting membuat Calender of Event. Karena di setiap event itu selalu ada promo dari industry pariwisata secara bersama-sama, dan tampil di website atau own media yang menjadi pusat informasi event itu. Semakin menarik event yang dibuat, semakin banyak orang masuk ke web event itu, semakin banyak diklik pengunjung,, semakin besar peluang bisnisnya.

"Calender of events itu semacam peluru atau bahan bakarnya. Yang bisa membuat promosi bisnis pariwisata Anda semakin hidup dan mengena sasaran pasar. Karena itu, buatlah daftar events selama setahun penuh, dan jangan berubah-ubah tanggal, karena itu menentukan timeline customers dalam booking dan payment," kata Sam Nugroho, Stafsus Menpar Bidang IT.

Nah, kalender events yang sudah pasti tanggal bulan dan deskripsi acaranya itulah yang di publikasikan di sosmed marketing. Waktu mempublikasikan juga disesuaikan dengan timeline, originasi dan destinasinya. "Harus matching antara destinasi, originasi, dan timeline-nya. Antara produk (events dan destinasi), customers (Negara arau daerah sasaran pasar atau originasi), dan penentuan waktu, jangan sampai terlambat, saat travellers sudah book dan sudah buat perencanaan traveling," sambung Don Kardono, Stafsus Menpar Bidang Komunikasi.

Acara yang dilangsungkan di aula Telkom Banyuwangi ini ada tiga nara sumber. Yakni Samsriyono Nugroho Stafsus Menpar Bidang IT yang memberi gambaran besar Go Digital Kemenpar. Lalu Don Kardono, Stafsus Menpar Bidang Komunikasi Publik, yang mengangkat Sosmed Marketing Pariwisata. Bagaimana impact menggunakan media social seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Weibo, WeChat, Line, dan lainnya untuk mempromosikan destinasi maupun events. Dan, Claudia Ingkiriwang, Ketua Probis Indonesia Travel Xchange (ITX) yang diendors Kemenpar untuk mengembangkan platform go digital sampai ke selling. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).