Wonderful Indonesia 2016
Bali, Destinasi Favourit, Penyumbang Devisa Terbesar
Bali, Destinasi Favourit, Penyumbang Devisa Terbesar

Kamis, 15 Desember 2016 01:54 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Menpar Arief Yahya selalu menggunakan password "Bali" dalam mempromosikan destinasi di seluruh dunia. Karena dalam pariwisata, Bali adalah gate yang dilewati 40% wisatawan mancanegara. "Bali sebagai destinasi utama, akan diproyeksikan menjadi tourism hub. Masuknya lewat tourism, agar terjadi people to people relations, baru masuk ke trade and investment," kata Menpar Arief Yahya, yang sedang kunjungan kerja ke Melbourne, Australia.

Di setiap promosi pun, Bali tetap diangkat sebagai locomotive, untuk menarik destinasi beyond Bali. "Kalau kita masuk dari trade and investment dulu, kita pasti kalah dengan Singapore, Hongkong, Dubai, Abu Dhabi, Iceland, negara-negara yang mengandalkan financial service. Tetapi kalau masuk lewat tourism dulu, maka tidak ada yang bisa mengalahkan Indonesia," kata Arief Yahya.

Wajar, jika Presiden Joko Widodo menempatkan Pariwisata sebagai core economy Indonesia, dan sumbangan Bali ke devisa saat ini masih Rp 70T setahun.Bali memang melekat kuat di benak warga dunia dan menjadi top mind sebagai destinasi favorit di Indonesia. Bagi wisatawan Tiongkok, Bali bahkan menjadi keharusan bila mereka melancong ke Indonesia. Apalagi yang hendak pre wedding atau honeymoon.

Bali adalah favourit mereka. Bahkan Travel + Leisure di Shanghai, Tiongkok menempatkan Indonesia sebagai next destination. "Tahun ini, bakal menembus 5 jutaan wisman yang ke Bali," katanya.

Menpar Arief Yahya membenarkan, 85 persen wisman Negeri Tembok Raksasa itu yang memilih Bali sebagai objek wisata tujuan. Sisanya, 15 persen, tersebar ke Jakarta, Manado, Singkawang, Batam dan Jawa Tengah. Jangankan, China yang baru tahun ini booming mengenak Indonesia. Australia yang sebagian warganya sudah menganggap the second home town-nya adalah Bali pun, hanya 14% orang yang tahu kalau Bali itu bagian dari Indonesia.

Karena itulah, tahun pertama 2014-2015, Menpar mempromosikan berdasarkan portofolio yang ada. Yakni, 3 greaters, Bali, Jakarta dan Kepri (Batam-Bintan). Mengapa dipilih tiga itu, karena selama ini wisawatan mancanegara yang berkunjung di Indonesia, 40 persen ke Bali, 30 persen ke Jakarta dan 20 persen ke Batam-Bintan. "Saya selalu memulai dari akhir. Selama ini 90 persen wisman itu masuk melalui 3 pintu utama itu, karena itu kita buat 3 greater tersebut," ujarnya.

Promosi pun disesuaikan dengan tiga destinasi itu. Begitu pun, originasinya, berdasarkan pada data kunjungan yang sudah ada. Lima besar originasi ada di Singapore, Malaysia, Tiongkok, Australia dan Jepang. "Dan saat ini, Tiongkok sudah mengalahkan semuanya, dan lompat dari posisi ke-4 sebelumnya, langsung naik ke posisi 1," ungkapnya.

Dari lima besar itu, Tiongkok termasuk yang dinilai memiliki proyeksi yang sangat besar, karena tahun 2014 saja, jumlah outbond, atau orang China yang bepergian ke luar negeri untuk wisata itu sudah lebih dari 100 juta orang. Tahun 2015 naik menjadi 120 juta outbond travellers. Yang masuk ke Indonesia itu baru 1 persen saja.

Cina adalah pasar yang empuk bagi pariwisata di semua negera di muka bumi. Semua negara memotret Cina sebagai raksasa yang potensial di pariwisata, termasuk Indonesia. Berdasarkan data itulah promosi Wonderful Indonesia ke Tiongkok mendapat prioritas. "Karena itu, ketika saat ini wisatawan Tiongkok mulai membanjiri Indonesia, sudah bisa kita perkirakan sejak akhir tahun 2015," kata Menpar Arief Yahya.

Arief Yahya juga sudah menghitung bulan-bulan liburan orang Tiongkok. Akhir tahun, lalu Tahun Baru Imlek bulan Februari, lalu bulan Mei ada Hari Buruh sedunia, Juni-Juni ada liburan anak-anak sekolah, bulan Oktober ada hari Kemerdekaan Cina, dan kembali di Akhir tahun sampai dengan awal tahun. Dia juga sudah mendapatkan data, bahwa orang China itu memutuskan untuk berlibur minimal satu bulan sebelumnya.

"Jadi, dari skedul liburan dan waktu memutuskan berlibur itulah saat yang tepat untuk berpromosi dengan tepat," kata dia.

Presiden Jokowi memang pernah bertemu dan berdialog dengan Presiden China Xi Jinping di Jakarta. Presiden ingin turis dari Cina 10 juta yang datang ke Indonesia.

Seperti diketahui, pada tahun baru Imlek lalu getaran kedatangan turis Tiongkok itu sangat terasa di Bali. Sedikitnya 70 ribu wisatawan asal Tiongkok mendatangi Indonesia. Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana menjelaskan Garuda Indonesia, national flag carrier itu juga mendapat 65 charter flight dari 11 kota di Cina. "Memang yang paling siap, infrastruktur pariwisata dan sudah punya nama besar di pariwisata adalah Bali," kata I Gde Pitana yang didampingi Asisten Deputi (Asdep) Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Vincensus Jamedu itu. Namun ada beberapa kota juga yang menjadi daya tarik wisatawan Tiongkok," ujar I Gde Pitana.

Kota-kota yang dimaksud adalah, Jakarta, Manado, Singkawang, Jawa Tengah dan Batam, yang distribusinya setar 15 persen. "Kami juga menyambut sekitar 1.388 turis dengan perayaan di Bali, untuk menghormati dan memberi kesan yang baik pada mereka. Dan akan menjadi promosi dari mulut ke mulut yang baik ketika mereka kembali ke negaranya," ujar Pitana.

Yang saat itu menjadi kehebohan nasional, adalah acara perayaan Tahun Baru Imlek di Bali. Acara tersebut juga menjadi bagian agenda penyambutan yang memukau banyak wisatawan. Menurut Pitana, Konsulat Jenderal Tiongkok Mr. Hu bahkan menyampaikan rasa harunya setelah mengikuti acara yang dihadiri sekitar 1.388 wisatawan Tiongkok. "Mr. Hu meminta kami agar pemerintah Indonesia kembali mengadakan acara yang sama di Bali tahun depan. Mr Hu sangat terpukau dan terharu dengan acara itu," ujarnya.

"Kami semakin yakin, target kedatangan 20 juta wisman itu bisa dicapai di tahun 2019. Dan Tiongkok menjadi salah satu pasar potensial, selain Singapore, Malaysia, Australia, Jepang dan Korea," ujar dia. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).