Wonderful Indonesia 2016
'Lautan' Manusia di Festival Crossborder Kemenpar di Atambua
Lautan Manusia di Festival Crossborder Kemenpar di Atambua
Salah satu penampilan Band Jamrud saat menghibur masyarakat Atambua. (dok.Kemenpar)

Senin, 12 Desember 2016 11:26 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

ATAMBUA - Festival Crossborder Atambua yang digelar Kementerian Pariwisata benar-benar seperti mesin diesel. Di edisi Desember 2016, Sabtu malam, tanggal 10, di  Lapangan Simpang Lima, Atambua itu disesaki lautan manusia. Bintang tamu sekelas Jamrud pun tak segan melayangkan pujian atas even yang dipopulerkan oleh Kemenpar yang dipimpin Menteri Arief Yahya itu.

"Agenda yang sangat bagus. Banyak saudara-saudara dari Timor Leste yang sampai rela memyeberang ke Atambua hanya untuk menyaksikan Festival Crossborder Atambua 2016 dan melihat performance Jamrud. Terimakasih Kementerian Pariwisata," ucap vokalis Jamrud, Krisyanto, Minggu (11/11) dinihari.

Sejak Sabtu (10/12) malam hingga Minggu (11/12) dinihari, Atambua memang berubah jadi lautan manusia. Lebih dari 25.000 orang menenuhi Lapangan Simpang Lima Atambua. Pelintas batas dari Timor Leste, warga Atambua dan sekitarnya berbaur jadi satu dengan damai. Musik memang universal. Musik bisa diterima oleh semua kalangan, semua pihak, tanpa memandang batas negara , batas nationality. Musik membuat semua pihak berada dalam satu frekuansi, yakni "asyik!"

Baca Juga: Crossborder Digaungkan di Jaya Pura

"Kami masih menunggu laporan dari imigrasi terkait jumlah wisman Timor Leste yang masuk ke Atambua. Saya kira angkanya cukup besar karena lapangan Simpang Lima Atambua full lautan manusia," ungkap Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, Minggu (11/12) dinihari.

Atambua memang berubah jadi lautan manusia. Sejak pukul 20.00 WITA, lapangan berkapasitas 25.000 orang itu penuh sesak. Tak ada lagi ruang kosong yang tersisa. Bahkan jalan-jalan sekitar Lapangan Simpang Lima Atambua sampai ikut dibanjiri lautan manusia karena lapangan tak bisa lagi menampung penonton.

Baca Juga: Fetival Crossborder Kemenpar Sukses Guncang Merauke

"Ini Festival Crossborder Atambua yang paling heboh. Jamrud ternyata masih sangat disukai warga Atambua dan sekitarnya serta wisman Timor Leste.  Setelah ramai, penerintah Kabupaten Belu mudah-mudahan bisa mengembangkan pariwisata daerah supaya lenght of stay warga Timor Leste bisa lebih lama lagi saat berkunjung ke Atambua," kata VJ, sapaan akrab Vinsensius Jemadu.

Di edisi terakhir 2016, Jamrud menghibur Atambua sekitar 2 jam. Sebanyak 18 lagu-lagu hits Jamrud dibawakan Krisyanto dkk nyaris tanpa henti. Walaupun para pentolan band tersebut tergolong sudah berumur, namun musikalitas mereka masih sangat terjaga. Kualitas vocal Krisyanto pun tak berubah. Gaya dan karakter vokalnya masih sama dengan album perdana Jamrud bertajuk Nekad pada 1995.

Lantas mengapa harus repot-repot menggelar Crossborder Festival di Atambua? Mengapa juga sampai rela mengundang Jamrud yang ditopang panggung, tata cahaya dan sound system yang sangat mumpuni? "Karena ini salah satu program yang akan digenjot Menpar Arief Yahya di 2017. Pertama go digital, kedua homestay dan nomor tiganya crossborder. Kalau semua mendukung, berada di pihak yang sama, satu titik tujuan satu cita-cita, target 20 juta tahun 2019 itu bukan hal yang mustahil," kata VJ.

Alasan yang bisa diterima nalar mengingat sudah banyak negara yang sukses mengundang wisman via jalur darat. Paris di Perancis misalnya. Negara yang terkenal dengan Menara Eiffel-nya itu bisa menembus 60 juta wisman. Madrid? Menembus 50 juta. London dan Singapore? Masing-masing 40 juta dan 15 juta. Malaysia - Thailand? Bisa mendatangkan masing-masing 25 juta dan 30 juta. "Dan sumbangan terbesarnya dari borderland tourism. Via jalur darat yang tidak tergantung pada flight," kata pria asal Ruteng, NTT itu.

Kebetulan, Bupati Belu Willybrodus Lay berada di barisan yang sama dengan Kemenpar. Mimpinya hanya satu, menjadikan Atambua sebagai kota festival budaya bagi Indonesia dan Timor Leste. "Timor Leste sangat mungkin  bisa diajak untuk terlibat dalam festival karena antara timur dan barat Pulau Timor memiliki budaya yang sama. Kota festival menjadi ajang untuk meningkatkan hubungan persahabatan yang lebih erat lagi bagi dua negara bertetangga ini," katanya.

Action nyata pun sudah disiapkan. Dari mulai ajakan investasi, penguatan UMKM hingga program pembangunan homestay dan hotel akan disiapkan untuk memperkuat pariwisata di daerah perbatasan. "Kalau Atambua jadi kota festival maka akan ada banyak orang yang berkunjung ke sini dan sekaligus kita mempromosikan potensi pariwisata di Belu. Jadi ya kami juga harus bersiap menyambut tamu. Saya akan undang pengusaha-pengusaha NTT untuk berinvestasi di Belu. Homestay, UMKM, semuanya akan segera digarap," tutur Bupati yang punya background pengusaha itu.

Menurutnya, letak Kabupaten Belu yang secara geografis berbatasan langsung dengan negara Timor Leste memiliki daya tarik tersendiri dan sangat strategis untuk pengembangan pembangunan pariwisata. Grup musik legendaris Indonesia sekelas Koes Plus sampai mendapat inspirasi menciptakan lagu "Kolam Susu" saat mereka berkunjung ke lokasi tambak ikan bandeng yang berjarak belasan kilometer dari Atambua Kota. "Seperti yang dibilang Koes Plus, potensi Atambua sangat besar. Dan hanya pariwisata yang bisa cepat mendorong ekonomi daerah," ucapnya.

Seperti pasukan khusus  yang akan membantu mewujudkan mimpi Kemenpar menggapai 20 juta wisman di 2019, Willy mengaku akan all out menggeber pembangunan amenitas di wilayahnya. "Kita belum punya hotel berbintang. Ke depan kita akan bangun hotel berbintang tiga atau empat sehingga wisatawan atau pengunjung lebih nyaman untuk tinggal di kota perbatasan ini," janjinya.

Pembangunan amenitas ini dirasa sudah sangat mendesak lantaran setiap ada even besar, okupansi hotel dan homestay di Atambua selalu penuh. Hotel Intan, Hotel Matahari dan Paradiso sudah tak bisa lagi menampung tamu. Begitu juga dengan tiga homestay yang ada di Atambua. "Ini sudah sangat urgent jadi saya akan fokus ke sana dulu," ujar Willy.

Spirit itu tak lepas dari besarnya impact yang dihasilkan Festival Crossborder Atambua. Gara-gara Festival Crossborder, Atambua jadi ramai.  Ekonomi warga tumbuh. Ratusan pedagang kaki lima yang ada di sekitar lokasi panen rezeki.

Alex Bria misalnya. Penjaja kopi itu mengaku sukses mendapatkan omset hingga 5 kali lipat. "Di akhir pekan biasanya omzet terbesar Rp 200 ribu. Tapi pas ada Festival Crossborder omzetnya sampai Rp 1,2 juta," ungkap Alex Bria. Pedagang makanan ringan juga ikut kebagian rezeki. Penghasilan Rp 100 ribu di akhir pekan meningkat drastis menjadi Rp 1 juta. "Iya. Berkah sekali. Malam ini saya dapat Rp 1 juta. Padahal biasanya paling besar hanya Rp 100 ribu," papar Mariam Linda.

Rental mobil lain lagi. Saat even berlangsung, tak ada lagi mobil yang bisa disewa. Tarif Rp 600 ribu yang dipatok per hari "dibabat" habis oleh tamu yang datang ke Atambua. "Selama tiga hari saya dapat Rp 1,8 juta. Malahan yang dari Timor Leste tarifnya pakai US Dolar. Dampak Crossborder Festival berdampak sangat positif bagi masyarakat Atambua. Semua kebagian rezeki," papar Primus Resibera, salah seorang driver rental mobil di Atambua.

Semua berkah yang didapat tadi tak lepas dari kemasan festival yang makin menarik. Promosi juga dilakukan sangat gencar. Dua radio paling beken di Atambua, Favorit FM dan RRI Atambua bahkan sampai menyiarkan secara live agenda Festival Crossborder Atambua. Di Dili, Timor Leste pun sama. Sejumlah radio besar dan media cetak di sana juga tak henti-hentinya menyiarkan woro-woro Festival Crossborder Atambua. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).