Wonderful Indonesia 2016
Government Marketeers Award 2016 Hadiah Akhir Tahun Kemenpar
Government Marketeers Award 2016 Hadiah Akhir Tahun Kemenpar

Senin, 12 Desember 2016 12:02 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Dr Ir Arief Yahya MSc semakin kelihatan kapasitasnya sebagai marketing dan sekaligus doctor strategic marketing. Pengalaman membesarkan PT Telkom Indonesia hingga dalam 2 tahun double itu tidak lepas dari ilmu marketing yang dia terapkan secara komprehensif. Sebagai CEO, dia tidak hanya ahli dalam konsepsi, tetapi juga mumpuni di implementasi. Keseimbangan yang tidak mudah ditemukan dalam satu figur.

Wajar, jika Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendapat award di bidang promosi pemasaran. Kementerian yang dipimpinnya sukses meraih penghargaan "Government Marketeers Award" dari MarkPlus, Inc dalam acara The MarkPlus Conference ke-11 di akhir tahun 2016 atau MPC 2017. Ini sama sekali tidak mengagetkan semua orang, karena Kemenpar era Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla kali ini benar-benar memegang prinsip corporation.

Bukan birokrasi, bukan kepegawaian negeri yang belum 100 persen move on di era digital ini. Bertempat di Ballroom, The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, penghargaan tersebut langsung diserahkan oleh Hermawan Kartajaya yang juga Founder & Chairman MarkPlus, Inc kepada Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, Kamis (8/12). 

"Terima kasih kepada Markplus, penghargaan ini atas keberhasilan perjuangan seluruh tim Kemenpar memasarkan Wonderful Indonesia. Ini semua berkat arahan, dorongan, dan pecut dari Bapak Menpar Dr Arief Yahya, serta dukungan dari segenap kawan di Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar RI," ujar Pitana.

Seperti diketahui, The MarkPlus Conference ke-11  adalah konferensi pemasaran terbesar di Asia. Untuk tahun ini mengusung tema New Realities, New Marketing, New Content, For Indonesian Human, Beyond 3.0.

Dalam perhelatan ini, The MarkPlus Conference (MPC) 2017 memfokuskan pembahasan mengenai tren dan fenomena pemasaran yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2017 mendatang. Acara selama satu hari penuh ini dihadiri oleh sekitar 5.000 partisipan yang terdiri dari para eksekutif perusahaan, pebisnis, pemasar, akademisi, pelajar, dan profesional dari Indonesia maupun luar negeri. Konferensi ini juga melibatkan 500 perusahaan dan 50 pembicara pilihan yang kompeten dalam bidangnya.

Selain itu, acara ini pun didukung penuh oleh beberapa kementerian. Adapun menteri yang hadir pada acara ini adalah Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Di tahun 2017 kita harus siap dengan kenyataan-kenyataan baru yang tidak disangka seperti Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, Tiongkok yang menjadi wisatawan nomor 1 di Indonesia dan munculnya generasi muslim yang moderen. Suka tidak suka kita harus terima, maka dari itu judulnya New Realities" jelas Hermawan saat membuka MPC 2017.

Hermawan juga menjelaskan konsep terbaru Marketing 4.0 yang bukunya baru saja diluncurkan pada acara The MarkPlus Conference 2017. Marketing 4.0 tetap mempergunakan Marketing 3.0 sebagai fondasinya. "Mau 4.0 dan seterusnya, tetap spirit 3.0 tidak boleh hilang jika ingin survive pada tahun 2017," tegas Hermawan.

Hermawan menambahkan di tahun 2017 brand harus dapat benar-benar membuktikan janji produknya, karena tren akan kembali ke konten tidak lagi konteks semata. Sebab itu, para pemasar harus mengadopsi pendekatan style with substance, konten kuat namun juga harus appealing agar orang lebih tertarik lagi.

Soal marketing secara global, Hermawan menitikberatkan perpaduan antara tiga kekuatan, yaitu: Islam, Barat, dan Tiongkok. Perpaduan itu nantinya akan menghasilkan entrepreneurs yang tangguh, creativity yang semakin canggih, dan productivity yang semakin tinggi. Organisasi bisnis di tahun 2017 harus mempunyai semangat sebagai entrepreneurial marketing oganization dan harus dapat mengelola dengan baik online-offline, machine-to-machine, dan human-to-human.

Pada acara tahunan ini juga, The MarkPlus Conference 2017 menghadirkan berbagai sesi menarik, antara lain: The New ABCDs of Marketing: Advertising, Branding, Communications, and Digital bersama Prof. Jonathan Wilson dari Richmond University; Emerging Media Technologies bersama Celeny Da Silva, CEO Wunderman Asia Pacific; dan New Worlds, New Opportunities yang dibawakan oleh Executive Director Kellogg School of Management Robert C.Wolcott.

Kemenpar memang terus berjuang dari hari ke hari mempromosikan Wonderful Indonesia. Selain itu, beberapa waktu lalu, banyak netizen kagum dengan cara promosi destinasi Indonesia, di mana salah satunya Taman Nasional Komodo di jantung Kota New York, AS. Gambar hewan melata raksasa langka itu dilihat oleh banyak masyarakat New York yang lalu lalang. Bagi masyarakat Indonesia, kemunculan destinasi-destinasi Nusantara di luar negeri adalah sebuah kebanggaan tersendiri.

"Tujuan dari materi visual tersebut adalah menciptakan awareness. Setelah itu kami dorong ke arah transaksi lewat berbagai expo di luar negeri. Di sinilah terlihat hasil dari kampanye yang kami lakukan dengan indikator pembelian paket perjalanan atau penerbangan ke Indonesia. Wisatawan mancanegara ke Indonesia pun bertambah," tambah Pitana.

Tahun lalu wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 10 juta alias sesuai target pemerintah. Dengan target 12 juta sepanjang 2016, Pitana dan kawan-kawan sudah menorehkan tren positif dengan berhasil mendatangkan 8.362.963 wisman sampai September 2016 lalu. Artinya ada kenaikan sebesar 8,51% di mana untuk kali pertama kunjungan wisman ke Indonesia mencapai satu juta selama Juli sampai September.

Kementerian Pariwisata di bawah naungan divisi mancanegara berhasil memanfaatkan momentum tepat ketika Presiden Jokowi sangat mendukung peningkatan wisman. Strategi yang dilakukan oleh Kemenpar mencakup semua jaringan, mulai dari konvensional sampai online. Namun ketika ditanya bagaimana cara paling tepat, Pitana menjawab singkat, "Go digital"

Ketika disajikan berbagai data Go Digital bahwa potensinya sangat besar, keyakinannya bertambah dan membuahkan hasil. Salah satu contoh, keberhasilan Indonesia menggaet wisman Tiongkok dengan berkolaborasi bersama jaringan Baidu, yang disebut-sebut sebagai Google-nya penduduk sana. Selain itu, buzzer dan influencer dari mancanegara diajak untuk melakukan perjalanan di beberapa destinasi Indonesia sehingga bisa share di media sosial masing-masing.

Selain kampanye marketing di berbagai channel, kebijakan yang dianggap memberi kontribusi signifikan, antara lain program promosi Bebas Visa Kunjungan (BVK), program Border Tourism, sampai hard selling bersama agen-agen perjalanan maupun maskapai penerbangan. Kantong-kantong destinasi populer seperti Bali, Jakarta, dan Bintan masih menjadi andalan. Bali masih dianggap sebagai destinasi serba lengkap mulai dari alam sampai jasa. "Ketika mendarat di Bali ada perasaan sangat happy. Hawa liburan sudah terasa ketika sampai di bandara. Hal itu yang sebenarnya yang ingin dibangun di destinasi lain," ungkap Pitana.

Selain Tiongkok, negara-negara yang berhasil menjadi penyumbang wisman besar ke Indonesia adalah Malaysia, Singapura, sampai Australia. Dalam waktu dekat, Pitana ingin segera menyasar India. Potensinya besar karena angka kunjungan ke Indonesia sudah di atas 300.000 jiwa.Ke depannya, Pitana menargetkan agar wisman ke Indonesia tidak hanya datang ke satu destinasi karena hanya ada satu penerbangan langsung dari negara mereka. Misalnya, wisman ke Bali bisa juga menyambangi Lombok dan Banyuwangi. Mereka yang ke Jakarta bisa juga mengunjungi Bandung atau Yogyakarta. Menurut Pitana, wilayah Manado sudah menjadi destinasi potensial lainnya karena punya penerbangan langsung dari luar Indonesia.

"Di sana tidak hanya mengembangkan Bunaken saja. Tapi potensi sekitarnya juga, semisal Bitung dan Minahasa Utara. Tahun-tahun mendatang pun kami akan terus menggenjot jumlah turis wisman dengan target 15 juta sepanjang 2017,” tutup Pitana. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).