Wonderful Indonesia 2016
Sambut Target 15 Juta Wisman dengan 10 Ribu Homestay Desa Wisata
Sambut Target 15 Juta Wisman dengan 10 Ribu Homestay Desa Wisata

Minggu, 11 Desember 2016 13:55 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Homestay Desa Wisata semakin mendesak, untuk menyambut target wisman 15 juta orang. Sampai-sampai di Rakornas IV Kepariwisataan 6-7 Desember 2016 di Hotel Sultan, Jakarta itu, Menpar Arief Yahya menyampaikan timeline yang sangat tegas dan jelas! "Saya targetkan triwulan pertama tahun 2017, sudah terbangun 10.000 Homestay Desa Wisata, minimal di 10 top destinasi," ucap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. 

Itulah quickwin homestay desa wisata yang menjadi salah satu factor penting dalam pengembangan destinasi pariwisata. Jika 10.000 homestay itu dipecah di 10 Bali Baru itu, maka satu titik kebagian 1.000 homestay. Itu akan sangat cepat dan mudah membangun fisiknya. Tiggal menyiapkan SDM, dan membangun budaya hospitality di masing-masing destinasi itu.

Asdep Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Pariwisata, Oneng Setya menyebut, Komisi II Rakornas IV Kemenpar lalu membahas terkait Homestay dan terdiri dari 3 orang akademisi, 7 orang dari pihak Bisnis dan 71 orang dari pemerintah. Kesimpulan strategisnya, untuk menggolkan target Kemenpar 2017 dengan 15 juta Wisman itu, salah satunya mempersiapkan Homestay dengan baik.

Di mana skema pendanaan pembangunan Homestay, imbuh Oneng, dilakukan dengan cara menjalankan program Kementerian PU-PERA melalui mekanisme Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dan rumah khusus (G2G).

"Ini dilakukan bekerjasama dengan Perbankan dan BUMN lainnya. Ruh-nya tetap melalui kelompok masyarakat, pelaku usaha atau koperasi dan BUMD," ujar wanita berhijab itu.

Selain itu, masih kata Oneng, pihaknya dalam hal ini kekuatan Indonesia Incorporated yakni membuat panduan atau pedoman pengembangan Homestay terkait standarisasi fisik dan operasional pelayanan dan pengelolaan dalam kurun waktu 30 hari.

"Yang tentunya dibutuhkan komitmen pemerintah daerah, melakukan identifikasi desa wisata dan potensi wisata dengan mempertimbangkan kebutuhan supply and demand," beber Oneng.

Selain itu, beserta jajaran terkait Kemenpar akan mempersiapkan regulasi untuk kemudahan dan pembinaan usaha homestay, dan pengembangan homestay harus dilakukan bersama-sama oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Akademisi, dan Industri. "Dan tentunya Digital. Untuk Homestay ini, pemasarannnya kami genjot secara online debgan dilakukan melalui penyediaan sistem aplikasi ITX, airBnB, dan airyrooms," beber Oneng.

Spirit "Indonesia Incorporated" yang bawakan oleh Menpar Arief Yahya saat Rakornas IV Pariwisata itu memang direspons sangat positif oleh semua pihak. Saah satunya adalah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Pariwisata punya homestay, Kemendesa PDT punya desa wisata. "Maka jika dikolaborasi akan menjadi Homestay Desa Wisata yang ideal," kata dia.

Program Homestay Desa Wisata, yang sama-sama diprogramkan tahun 2017. "Ini adalah kolaborasi yang pas. Desa dan pariwisata bersinergi membangun Desa Wisata," ungkap Sekjen Kemendes PDTT, Anwar Sanusi, Selasa (6/12) lalu.

Desa-desa yang potensial menjadi desa wisata ternyata sangat banyak. Untuk kategori desa wisata bahari, jumlahnya mencapai 787 desa. Kategori Desa Wisata Sungai, jumlahnya mencapai 576. Desa Wisata Irigasi, angkanya menembus 165. Dan Desa Wisata Danau, jumlahnya mencapai 374. "Itu pemetaan yang sudah kami lakukan. Destinasi mana saja yang paling siap untuk diformat menjadi Desa Wisata masih dirundingkan bersama Kementerian Pariwisata,” tambahnya.

Yang tercepat, tentu desa wisata yang connect dengan tiga greater, Bali, Kepri dan Jakarta. Selain menjadi pintu masuk utama wisman ke Tanah Air, tiga-tiganya sudah siap dengan Atraksi, Akses dan Amenitas berstandar dunia. Sekedar gambaran, saat ini Bali menyumbang 40% wisman ke Indonesia, Jakarta 30% dan Kepri 20%.

Saat ini, Indonesia punya Desa Penglipuran, Bali yang sudah mendunia. Belum lama ini, salah satu desa di Pulau Dewata itu dinobatkan menjadi salah satu desa wisata terbaik di dunia. Namanya sejajar dengan Desa Giethoorn di Belanda serta Mawlynnong di India. Kehidupan masyarakat, pola komunikasi, tradisi dan budaya lokal, kebersihan, keamanan hingga homestay, semuanya berstandar global. "Daya tariknya memang sudah sangat kuat. Tapi ini masih harus didiskusikan lagi," ungkapnya.

Prioritas berikutnya, bisa diambil dari desa-desa yang berada di 10 Bali Baru, atau 10 Top Destinasi. Dari Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Jateng, Bromo Tengger Semeru (BTS) Jatim, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo Komodo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara, bisa dipetakan untuk disulap menjadi desa wisata.

Atau, bisa juga jatuh pada 10 Top Destinasi Teraktif, seperti Sumatera Barat, NTB, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Banyuwangi, Sulawesi Utara dan lainnya. "Ini sedang kami godok. Dan bila sudah dipetakan dan dipilih, akan langsung dibangun menjadi desa wisata berstandar global," ulasnya. ***


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).