Wonderful Indonesia 2016
Dive Site World War II Wrecks, Wisata Selam Paling Populer di Morotai
Dive Site World War II Wrecks, Wisata Selam Paling Populer di Morotai
Ilustrasi.

Minggu, 11 Desember 2016 14:32 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Pulau Morotai punya 30 lebih situs menyelam, tapi hanya yang populer, yaitu situs selam bangkai peralatan Perang Dunia II, populer dengan sebutan Dive Site World War II Wrecks. Penyelam yang dua atau tiga kali menjelajah situs ini menyebutnya museum perang bawah laut, yang membuat banyak penyelam penasaran. Akibatnya Dive Site World War II Wrecks sedemikian populer.

Banyak bangkai peralatan perang di situs ini. Mulai dari jeep, truk, dan pesawat tempur. Jumlahnya tak terhitung, karena luas situs selama cukup besar. Jika cuaca cerah, penyelaman pagi hari sangat baik. Jarak pandang mencapai 20 meter. Namun, penyelam harus mencapai jarak 30 meter lebih untuk menemukan bangkai-bangkai perangkat Perang Dunia II. Pada kedalaman ini yang terlihat adalah truk dan jeep. Lebih ke dalam lagi, sekitar 45 meter, terdapat bangkai pesawat tempur; pembom dan fighter.

 Seluruhnya telah berselimut karang dan menjadi rumah biota laut. Ikan-ikan hilir mudik keluar dan masuk bagian pesawat. Sebelum menyelam, ada baiknya mencari tahu perangkat perang yang digunakan Jenderal Douglas McArthur untuk menyerang Jepang di Filipina selama Perang Dunia II. Ini penting agar kita bisa mengindentifikasi bangkai pesawat di kedalaman. Salah bangkai pesawat yang terdapat di kedalaman Morotai adalah Bristol Beaufort. Australia mengerahkan Bristol Beaufort sebagai bagian 3.000 pesawat sekutu untuk menggempur Jepang di Filipina.

Bristol Beaufort adalam pembom dan pembawa torpedo, bermesin dua, berawak empat orang, dan mampu terbang dengan kecepatan 400 kilometer per jam dengan menggendong semua senjata. Ada senapan mesin di moncong, untuk melindungi pesawat dari serangan fighter Jepang. Ada pula Bristol Beaufighter. Yang ini bukan bomber, tapi fighter. Beaufighter bertugas mengawal pembom dari serangan Mitsubishi A6M Zero yang dioperasikan Jepang. Pilot Jepang menujuluki Beaufighter sebagai whispering death, karena mesinnya halus.

Amunisi berserakan di lantai pasir sekitar pesawat. Laras senapan masih utuh, kendati berselimut karang, dan baling-baling yang copot. Semua begitu menarik untuk diabadikan dengan kamera, atau didokumentasikan ke dalam film. Dari Daruba, ibu kota Kabupaten Morotai, situs selam bangkai Perang Dunia II hanya berjarak 15 menit perjalanan dengan kendaraan roda empat. Lokasi situs di lepas pantai Desa Wamama.

 Sepanjang perjalanan pengunjung masih bisa melihat bekas landas pacu pesawat tempur, yang sekujurnya ditumbuhi belukar dan pepohonan. Dulu, orang masih melihat banyak bangkai kapal di pinggir landasan, kini tidak ada lagi. Penduduk mencincang bangkai kapal itu satu per satu.

 Morotai, satu dari 10 Top Destinasi Pariwisata dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, adalah situs sejarah Perang Dunia II yang terlupa. Di Morotai, Jenderal McArthur menggempur Jepang di Filipina dan mengubah sejarah perang. Usai perang, dan McArthur memenuhi janji kembali ke Filipina, Morotai terlupa. Pulau di Halmahera Utara, Kepulauan Maluku ini kembali naik daun ketika Teruo Nakamura (prajurit Jepang yang menolak menyerah) ditangkap penduduk dan dipulangkan.

 Tidak ada prajurit dari Astralia, AS, dan Jepang, menggelar acara mengenang Pertempuran Morotai. Beberapa prajurit AS yang pernah bertugas di pulau ini hanya membuat buku. Salah satunya John Boeman, pilot pembom B-24, menulis Morotai: A Memoir of War.

 Semua yang terlibat dalam perang di Morotai boleh saja lupa, tapi tidak pemerintah Indonesia. Tahun 2014, pemerintah menetapkan Morotai sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata lewat , lewat PP No 50 tahun 2014, dengan PT Jababeka Morotai sebagai pengelola kawasan seluas 1.101,76 hektar.

 Pemerintah membangun bandara internasional dan infrastruktur lainnya. Pada 18 Maret 2016, Morotai (kali pertama sejak akhir Perang Dunia II) didarati pesawat 18 kursi. Wings Air melakukan terobosan dengan mengoperasikan pesawat ATR-72 kapasitas 70 kursi. Namun Bandara Morotai butuh perpanjangan landas pacu menjadi 3.000 meter agar bisa didarati pesawat berbadan besar. Artinya, Morotai harus memiliki bandara internasional.

 PT Jababeka Morotai akan membangun seribu unit homestay dan toilet sampai 2017, 3.000 unit pada tahun 2018, dan 6.000 unit tahun 2019. Bank Tabungan Negara Tbk akan memberikan kredit lunak kepada masyarakat untuk pembangunan homestay. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan akan ada beberapa nama besar yang berkomitmen menanamkan modal di Morotai. Kabar lain menyebutkan investor Taiwan juga tertarik membangun amenitas.

Meski masih dalam taraf pembangunan, Morotai punya target kungan wisman dari tahun ke tahun. Tahun 2015, misalnya, Morotai dikunjungi 1.000 wisman. Tahun 2016, Morotai ditargetkan dikunjungi 2.750 wisman.

"Tahun 2017, saat amenitas dan akses terbangun, Morotai diharapkan mendapat kunjungan 11.000 wisman, dan 60 ribu pada tahun 2018, dan 500 ribu pada tahun 2019," kata Arie Suhendro, ketua Kelompok Kerja (Pokja) Destinasi Prioritas Pulau Morotai.

 Kemenpar terus mempromosikan Morotai ke luar negeri. Di dalam negeri, Wonderful Morotai diharapkan meningkatkan jumlah kunjungan wisman. Sebagai museum Perang Dunia II, Morotai dipastikan tidak lagi terlupa. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).