Wonderful Indonesia 2016
Berwisata ke Morotai, Sempatkan Mencicipi Kulinernya
Berwisata ke Morotai, Sempatkan Mencicipi Kulinernya
Ilustrasi.

Minggu, 11 Desember 2016 14:23 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Berwisata ke Morotai, satu dari 10 Top Destinasi Prioritas, tidak akan sempurna jika tak menyantap beberapa kuliner khas pulau berjuluk mutiara di bibir Samudera Pasifik. Satu atau dua kuliner itu mulai populer di kalangan wisman dan wisnus. Bukan tidak mungkin, salah satunya akan keluar dari masyarakatnya dan dijajakan di kota-kota besar di Pulau Jawa.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya terus mendorong kuliner nusantara tampil di mancanegara, sebagai bagian promosi pariwisata. Cara ini lebih dulu dilakukan Thailand, Vietnam, dan Malaysia, dan sukses.

 Indonesia melakukan hal serupa, di beberapa negara. Kini, restoran Indonesia berdampingan dengan Chinese Restaurant, Japanese Restaurant, Korean Food, dan Indian Culinary, di sejumlah kota di AS dan Eropa.

"Potensi kita tidak kalah. Jenis makanan kita banyak," kata Menpar Arief Yahya. "Di Hefei, Propinsi Anhui, China, restoran Wonderful Indonesia menjajakan 30 ikon kuliner nusantara, dan 20 juta bungkus kerupuk udang beredar di kota-kota besar Tiongkok tahun ini."

 Bukan tidak mungkin salah satu kuliner Morotai menambah daftar ikon yang dijajakan Restoran Wonderful Indonesia di beberapa negara. Setiap kuliner Indonesia bisa dikemas menjadi kekuatan yang memiliki commercial value, bukan sekadar cultural value.

Morotai saat ini tidak lagi sepi. Sejak pemerintah mengeluarkan PP No 50 tahun 2014 yang menjadikan Morotai sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata, pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur. Salah satunya bandara.

PT Jababeka Morotai, pengelola KEK, bekerja keras mengundang investor dalam dan luar negeri untuk membangun amenitas dan fasilitas lainnya. Kementerian Pariwisata terus mempromosikan keindahan Morotai, dengan museum Perang Dunia II di bawah laut.

 Kunjungan wisman terus meningkat. Jika tahun 2015 hanya ada 1.000 wisman yang berkunjung ke Morotai, tahun 2016 ditargetkan naik menjadi 2.700. Tahun depan, diperkirakan 11.000 wisman berkunjung ke Morotai.

 Masyarakat sibuk menggali kekayaan budayanya, termasuk kuliner. Berikut beberapa kuliner Morotai yang mulai populer di kalangan wisman.

 Gohu Ikan

 Penyebutannya harus jelas, yaitu Gohu Ikan. Sebab, gohu artinya asinan pepaya muda -- kuliner khas Morotai yang juga mulai populer.

Gohu Ikan adalah makanan khas Ternate. Masyarakat setempat membuat Gohu Ikan dengan bahan dasar ikan cakalang. Daging ikan dipotong seukuran dadu. Potongan ikan dicuci bersih, dilumuri garam dan perasan lemon cui, semacam jeruk kipis berukuran kecil yang bagian dalamnya berwarna kuning jingga. Campuran lainnya adalah daun balakama, atau kemangi, agar berbau harum.

 Ikan didiamkan sebentar. Pembuat Gohu Ikan menumis rajangan bawang merah dan cabai dengan sedikit minyak kelapa. Rajangan bawah dan cabai di minyak sangat panas diguyur ke potongan ikan cakalang dan aduk sebentar. Potongan ikan cakalang yang semula berwarna merah segar berubah putih. Rasa asam, pedas, dan kelezatan cakalang menyengat lidah.

Popeda

 Ini makanan khas Maluku yang terdapat di Morotai. Bahan dasar Popeda adalah sagu, tapi bisa juga singkong yang diparut, atau tepung tapioka yang bisa dibeli di toko-toko. Popeda harus disantap dengan kuah ikan agar tidak lengket. Namun Popeda lebih nikmat jika disantap dengan pisang, kelapa, dan sambal kacang.

Di Desa Daeo, Morotai, makan peda disebut tekedubu, kata dalam Bahasa Galela yang artinya berkalahi dengan Popeda.

 Nasi Jaha

 Tidak setiap hari orang Morotai makan sagu. Saat Idul Fitri dan Idul Adha, masyarakat membuat makanan dari beras, namanya Nasi Jaha. Nasi Jaha berbeda dengan nasi umumnya di Pulau Jawa, atau daerah lain di Indonesia. Beras dan santan kelapa dimasukan ke dalam bambu dan dibakar.

 Di Morotai, masyarakat menjadikan Nasi Jaha sebagai makanan sarapan pagi. Nasi Jaya terasa nikmati jika disantap dengan teh.

 Kue Waji

 Ini kue khas Morotai. Bahan dasar kue adalah beras dan gula merah. Kue bisa ditemui saat pesta pernikahan, atau pesta-pesta lainnya. Beras dan gula yang dimasak bersamaan di cetak di nampan, dan dipotong-potong. Potongan kue seperti waji, tidak ubahnya kue wajik di Jakarta. Kue juga bisa ditemui saat tahlilan di Morotai.

Kue Halua Kacang

 Seperti halnya kue Waji, Kue Halua Kacang juga dijadikan sebagai bawaan untuk orang-orang yang datang saat acara perkawinan dan juga acara tahlilan. Kue ini terbuat dari kacang dan gula merah. Biasanya dicampur dengan singkong goreng yang dicincang untuk menghemat pemakaian kacang. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).