Wonderful Indonesia 2016
Ayo! Jelajahi Desa-desa Wisata Seputar Candi Borobudur
Ayo! Jelajahi Desa-desa Wisata Seputar Candi Borobudur
Salah satu kunjungan wisman di desa wisata Jogja. (istimewa)

Minggu, 11 Desember 2016 14:04 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Usai berwisata ke Candi Borobudur, Mendut dan Pawon, luangkan waktu menjelajah desa-desa wisata di Magelang. Ada puluhan desa wisata, yang membuat pengunjung punya banyak pilihan untuk mengeksplorasinya.

Berikut sepuluh desa wisata di sekitar Candi Borobudur, satu dari 10 Top Destinasi Prioritas.

Desa Wanurejo

 Ini desa wisata paling populer. Letaknya dekat dengan Borobudur, dan telah lama menjadi tujuan wisatawan mancanegara dan nusantara. Atraksi menarik di desa ini adalah kulinernya; keripik tempe dan kue clorot, batik tulis khas Magelang, dan bumi perkemahan. Ada pula atraksi kesenian dan kerajinan tangan.

 Desa Tanjungsari

Jika menyukai madu dan ingin melihat proses pengambilan madu, atau ingin tahu yang disebut madu asli, datang ke Desa Tanjungsari. Di sini pengunjung juga bisa mencoba ikutan beternak lebah madu.

Desa berlatar Bukit Menoreh ini terletak tiga kilometer dari Candi Borobudur juga menawarkan atraksi lainnya; kerajinan ornamen, kesenian, dan lainnya. Ingin bermalam di desa ini, homestay murah-meriah bertebaran.

Desa Majaksingi

Tidak jauh dari Desa Tanjungsari ada Desa Majaksingi. Bedanya, atraksi yang ditawarkan di desa ini adalah sunrise trekking dan cycling. Maklum, yang dijual di sini adalah panorama asli pedesaan Jawa.

Penyuka kesenian jaran kepang, atau kuda lumping, jathilan, kethoprak, dan topeng ireng, bisa berpuas diri. Atau menyaksikan langsung masyarakat desa membuat sangkar, topeng, dan ukiran kayu.

Desa Giritengah

 Wisatawan menyebutnya desa kesenian. Di desa ini pengunjung bisa menemukan berbagai beragam kesenian tradisional yang masih terjaga.

Desa Giritengah tercatat dalam sejarah karena pernah disinggahi Pangeran Diponegoro saat melakukan perang melawan Belanda antara 1825-1830. Jejak sang pangeran masih ada dan terawat, yaitu 'pos mati' puncak bukit tempat menyimpan senjata. Dari 'pos mati' pengunjung bisa menyaksikan keindahan Gunung Merbabu. Yang juga menarik di desa ini adalah persawahan subur.

 Desa Candirejo

Yang dominan di Candirejo adalah pertanian. Sekujur desa terlihat alami, dan hanya sedikit tersentuh modernisasi. Di desa ini juga ada upacara Nyadran, mengirim doa tahunan untuk para leluhur desa di bulan Ruwah atau menjelang Ramadhan.

 Upacara besar lainnya adalah Saparan dan Perti Desa (Bersih Desa/Sedekah Bumi) setiap tanggal 15 bulan Sapar (kalender Jawa). Kesenian tradisionalnya adalah Karawitan, wayang dan Tarian Gatholoco/Wulangsunu. Produk cinderamata di desa ini adalah kerajinan bambu dan pandan.

 Desa Giri Purno

 Ada dua kegiatan utama desa ini; memerah susu kambing dan mengunjungi Air Terjun Giri Purno. Yang juga khas di desa ini adalah kuliner tradisioalnya yang terbuat dari talas. Ada bolu talas dan keripik talas.

 Wisman dan wisnus biasanya berlama-lama di desa ini dengan menginap di homestay. Di sini, homestay adalah rumah penduduk yang dijadikan penginapan. Jadi, pengunjung benar-benar merasakan suasana pedesaan.

 Desa Tuksongo

Sebagai alternatif, pengunjung bisa menyambangi Desa Tuksongo. Ini desa makmur, dengan sebagian besar penduduknya adalah petani tembakau.

Keramahan warga berpadu dengan kesejukan udara desa. Dari desa ini pengunjung bisa menyaksikan puncak Pegunungan Menoreh yang bernama suroloyo. Di sebelah utara, Candi Borobudur berdiri gagah.

 Desa Bumiharjo

 Bagi pengunjung yang ingin bernostalgia dengan masa kecil, datanglah ke sini. Ada banyak permainan tradisonal bocah desa dimainkan di sini.

Bahkan, di sini semuanya serba tradisional; warung makan, apotek hidup, dan aneka cinderamata. Ada pula koleksi permainan tradisional dari berbagai daerah.

 Desa Kebonsari

 Yang khas di desa ini adalah seluruh warganya menekuni profesi kerajinan bambu. Hasil kerajinan dipasarkan ke kawasan wisata lain; Yogjakakarta, Bali, Lombok, Danau Toba, dan Malaka. Desa terletak lima kilometer dari Candi Borobudur.

 Desa Kenalan

Desa terletak di kawasan pegunungan. Bagi pengunjung yang ingin udara sejuk, datanglah ke desa ini. Di sini pengunjung juga bisa menyaksikan penduduk menganyam pandan menjadi tikar, dan kerajinan lainnya.

 Ada pula home industry slondok, kuliner terbuat dari ubi kayu. Namun orang yang datang ke sini melulu menyerbu sebuah goa dan berjalan-jalan di hutan.

Candi Borobudur saat ini masih dikunjungi 245 ribu wisman per tahun. Angkor Wat, candi Buddha di Kamboja, disambangi 2,4 juta wisatawan per tahun.

 Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berupaya mengubah semua ini. Ia terus mempopulerkan Candi Borobudur kepada dunia, dan membangun infrastruktur agar wisman bisa mencapai candi Buddha terbesar dengan mudah.

Menpar Arief Yahya menargetkan Borobudur dikunjungi tujuh juta orang per tahun pada 2019. Rincinya, dua juga wisman dan lima juta wisnus. Jika target itu terpenuhi, desa-desa wisata di sekeliling Candi Borobudur akan semakin makmur. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).