Mengapa KEK Tanjung Kelayang Paling Cepat Dibangun?
Mengapa KEK Tanjung Kelayang Paling Cepat Dibangun?

Sabtu, 10 Desember 2016 02:55 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

BANGKA - Sejak 2012, pemerintah mengeluarkan empat status kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata; Tanjung Lesung (Banten), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Kelayang (Bangka-Belitung). Tanjung Kelayang tercatat sebagai KEK paling cepat dibangun.

Tanjung Lesung ditetapkan sebagai KEK lewat PP No 26 Tahun 2012, dan beroperasi setelah diresmikan Presiden Joko Widodo tanggal 23 Februari 2015. Mandalika mendapat status KEK sejak 2014 lewat PP No 52 tahun 2014, tapi baru diresmikan Wapres Jusuf Kalla, Desember 2015.

Lewat PP No 50 tahun 2014, Morotai menjadi KEK dan pembangunan dimulai 2015. Tanjung Kelayang hanya butuh enam bulan, terhitung sejak terbitnya PP No 6 tahun 2016 tanggal 18 Maret 2016, untuk memulai pembangunan. Peletakan batu pertama pembangunan dilakukan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, 2 September lalu.

Tanjung Kelayang tidak hanya yang tercepat, tapi juga  KEK Pariwisata dengan investasi -- untuk infrastruktur jalan, perpanjangan landas pacu bandara, listrik -- terkecil, yaitu Rp 1,5 triliun. Bandingkan dengan Mandalika yang butuh Rp 2,2 triliun, Tanjung Lesung Rp 4,2 triliun, dan Morotai Rp 6,8 triliun.

Luas wilayah KEK Tanjung Kelayang juga yang terkecil dibanding tiga KEK Pariwisata lainnya, yaitu 324,4 hektar. Morotai, Mandalika, dan Tanjung Lesung masing-masing 1.101,76, 1035,67, dan 1.500 hektar.

Namun bukan itu yang membuat Tanjung Kelayang menjadi KEK dengan pembangunan tercepat. Menteri Pariwiwata (Menpar) Arief Yahya mengatakan KEK Tanjung Kelayang menjadi yang tercepat karena Belitung Maritime Silk Road, konsorsium lima perusahaan Group Dharmawangsa yang dipercaya mengelola, bergerak cepat.

Konsorsium, terdiri dari PT Belitung Pantai Intan (Belpi), PT Bumi Belitung Indah. PT Nusa Kukila, PT Tanjung Kasuarina, dan PT Sentra Gita Nusantara, bergerak setelah PP No 6 tahun 2016 ditanda-tangani Presiden Joko Widodo. 

Mereka memulai pembangunan tahap pertama berupa The Kapitein House, hotel 98 kamar dan 30 villa, dengan target operasi 17 Agustus 2018. The Kapitein House adalah resor dengan konsep Heritage at Dutch Era. 

Setelah tahap pertama selesai, konsorsium segera membangun tahap kedua di atas lahan 25,38 hektar. Resor tahap kedua ini menggunakan konsep Majapahit Heritage, dengan sepuluh fasilitas pariwisata, seperti marina and marine centre, residential villas, equestrian resort villas, polo and equestrian club serta Natural Farm Homestay bertaraf internasional.

Seiring percepatan konsorsium mendatangkan investor dan membangun amenitas, pemerintah membangun infrastruktur jalan, jaringan air bersih, listrik, dan menjadikan Bandara Hanandjoeddin sebagai bandara internasional.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya berjanji sebelum libur akhir tahun 2016 Bandara Hanandjoeddin akan menjadi bandara internasional. Landas pacu akan diperpanjang sampai 2.500 meter, dan terminal penumpang diperbesar akan menampung 20 ribu orang.

Saat ini pun Bandara Hanandjoeddin telah bisa didarati pesawat Boeing 737-800, yang membuat Menhub Budi Karya mengundang tiga maskapai dalam negeri; Garuda Indonesia, Lion Air, dan Sriwijaya Air membuka rute Kuala Lumpur-Tanjungpandan dan Singapura-Tanjungpandan.

Yang juga mempercepat pembangunan KEK Tanjung Kelayang adalah Pentahelix-nya jalan. Pentahelix adalah kolaborasi lima stakeholder pariwisata, yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media -- biasa disingkat ABCGM.

Pemerintah Kabupaten Belitung bergerak cepat menyosialisasi kehadiran KEK Tanjung Kelayang kepada masyarakatnya. Gubernur Bangka-Belitung (Babel) Rustam Effendi menandatangani memorandum of understandin (MoU) pembangunan homestay agar community development berjalan.

Menpar Arief Yahya mengatakan komunitas adalah bagian ekosistem yang sangat penting. Komunitas akan memberikan atraksi budaya, adat-istiadat, kuliner, dan kesenian, sebagai culture value yang menaikan nilai destinasi.

Satu hal yang harus diingat, menurut Menpar Arief Yahya, 60 persen wisman masuk ke Indonesia dengan alasan kultural. Hanya 35 persen yang beralasan nature, dan lima persen man-made.

Adhiwira, pengusaha resto di Tanjungpandan, membenarkan pernyataan Menpar Arief Yahya. Menurutnya, pembangunan pariwisata memprovokasi masyarakat untuk menggali kembali tradisi berkesenian yang nyaris punah. Salah satunya Beripat Beregong, seni pertarungan menggunakan rotan dan perisai. "Warga juga memperkenalkan kembali berbagai kuliner yang hampir punah," katanya.

"Dua di antaranya; kukus rap menggale dan bubor jawak."

Adhiwira yakin akan banyak komunitas budaya Melayu Belitung yang tergerak untuk terlibat dalam pembangunan pariwisata Tanjung Kelayang. Ia juga yakin setelah Tanjung Kelayang terbangun, destinasi wisata lain di Pulau Belitung akan bangkit.

Khusus Tanjung Kelayang, Menpar Arief Yahya menargetkan 500 kunjungan wisman pada tahun 2019, atau sepuluh kali limpat dari jumlah saat ini. Jika itu tercapai, Tanjung Kelayang adalah penopang target 20 juta wisman pada tahun 2019. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).