Wonderful Indonesia 2016
Menpar Arief Yahya Sampaikan Quick Win Pariwisata Indonesia 2017
Menpar Arief Yahya Sampaikan Quick Win Pariwisata Indonesia 2017
Foto: dok. Kemenpar.

Kamis, 08 Desember 2016 14:03 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Rakornas Kepariwisataan IV 2016 yang berlangsung 6-7 Desember 2016, di Hotel Sultan, Jakarta sudah mirip aksi korporasi saja. Bukan lagi "parade pidato" dan "lomba presentasi" yang melebar kemana-mana, tetapi konvergen menuju target jangka pendek dan menengah. Keluarannya, menciptakan program untuk mengejar quick win triwulan I tahun 2017, menuju target spektakuler 15 juta tahun depan, atau growth 25% di saat tourism dunia hanya bertumbuh 4,4% dan regional ASEAN naik 5,1%.

"Hasil yang luar biasa, hanya bisa dicapai dengan cara yang tidak biasa," sebut Menpar Arief Yahya mengawali closing statement di Rakornas IV 2016 itu. Peserta di-cluster ke dalam tiga komisi, sesuai dengan top 3 prioritas, yakni Go Digital Initiatives, Homestay Desa Wisata dan Air Connectivity. Masing-masing menghitung detail, carrying capacity atau daya tampung destinasi di 3A, (atraksi, akses, amenitas) terutama 3 greaters (Bali, Jakarta, Kepri) 10 destinasi branding, 10 Bali Baru yang sudah siap.

Mereka juga mengukur kecepatan industri dalam penggunaaan platform digital selling, dengan percepatan mengaktivasi ITX-Indonesia Travel Xchange. Digital market place khusus tourism yang diendors Kemenpar dan sudah disosialisasikan di 7 kota, dari Batam Kepri, Medan Sumut, Banda Aceh NAD, Jakarta, Bali, Lombok, hingga Labuan Bajo. "Promosi yang selama ini bertitik berat di Branding dan Advertising, mulai bergeser ke Selling. Ingat BAS," kata Arief Yahya.

Branding itu dilakukan gencar di tahun pertama, Advertising digeber tahun kedua, memasuki tahun ketiga bando bergerak ke Selling. Kalau branding itu merebut mind dan mencuri pikiran orang sedunia. Advertising sudah mulai mempersuasi orang untuk berwisata ke Tanah Air. Selling sudah to the point, buat mereka tidak bisa menolak untuk berwisata ke Indonesia!  

Soal Air Connectivity atau akses udara, Menpar Arief Yahya terus memperbesar daya angkut atau seats capacity, yang di tahun 2017 nanti sudah minus 4 juta seats. Sedangkan urusan airline, airport dan authority soal angkutan udara itu domain-nya bukan di Kemenpar. Dibutuhkan total collaboration, dengan Kemenhub, Airlines, Airnav, dan Angkasa Pura. "Saya sebang Pak Menhub Budi Karya Sumadi sangat paham pariwisata, dan tahu apa yang harus disupport buat pengembangan destinasi wisata," jelas Arief Yahya.

Sejak dua bulan silam, problem "jembatan udara" buat Indonesia yang berkepulauan ini sudah terdeteksi. Karena itu Menpar Arief Yahya bersama tim Kemenpar melakukan roadshow ke industri Airlines, Angkasa Pura I-II dan Authority, dalam hal ini Kemenhub. Gaya swasta, tidak terlalu protokoler, langsung bicara seolah-olah seperti B to B, mencari solusi terbaik. "Karena 75% wisatawan itu masuk ke tanah air dengan airlines. Lalu 24% dengan penyeberangan, dan 1% di perbatasan. Sentuh yang terbesar dulu, untuk quick win," katanya.

Bagaimana mengatasi problem air connectivity itu? Dorong airlines terbang ke destinasi wisata di tanah air. Dorong jam beroperasi airport lebih panjang, hingga 24 jam. Dorong deregulasi, kemudahan penambahan slot bagi pesawat yang hendak masuk ke Indonesia. "Lakukan joint promo dan paket hard selling," ujarnya.

Ketika Go Digital sudah running. Lalu Akses udara mulai terbuka lebar, maka bottlenecking selanjutnya adalah amenitasnya. Jumlah kamar hotel, resort, vila yang harus siap dalam jumlah besar.

"Nah, di sinilah homestay desa wisata juga harus dikebut untuk mendapatkan quick win. Q-1 tahun 2017 harus bisa bangun 1.000 homestay, dibagi ke-10 top destinasi, sehingga masing-masing 100 homestay desa wisata. Di luar 10 Bali Baru itu silakan diusulkan. Target 2017 adalah 20.000 homestay," tegas Arief Yahya, yang diiyakan Ketua Pojka 10 Top Destinasi, Hiramsyah Sambudy Thaib.

Tiga point penting dalam Rakornas itu –Go Digital, Akses Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata-menjadi pegangan semua tim Kemenpar untuk melangkah di kuartal pertama 2017. "Rekomendasi dari tiga komisi yang membicara tiga hal itu, harus dijalankan dengan corporate culture Kemenpar yang Solid, Speed, dan Smart! Sesuai dengan tema Indonesia Incorporated, kita sendiri juga harus Kemenpar Incorporated," pesan Arief Yahya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).