Wonderful Indonesia 2016
Jadi Garda Pariwisata, GIPI 2016-2021 Siapkan 100 Hari Kerja
Jadi Garda Pariwisata, GIPI 2016-2021 Siapkan 100 Hari Kerja

Senin, 05 Desember 2016 09:54 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Setelah dilantik Menteri Pariwisata Arief Yahya di Kantor Kementerian Pariwisata, Rabu (30/11) lalu, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) bersiap tancap gas. Organisasi yang dipimpin Didien Djunaedy itu siap menjadi garda terdepan Pariwisata Indonesia dan mendukung program-program menuju 20 juta wisman di 2019.

"Pariwisata Indonesia akan berkembang dan berjalan dengan baik tergantung beberapa faktor, salah satunya adalah industri pariwisata yang menjadi penghubung antara wisatawan dengan destinasi pariwisata. Pelaku industri pariwisata memiliki peranan penting dalam pengembangan kepariwisataan dengan cakupan yang dimilikinya. Oleh karena itu, setelah dilantik ini, kami siap mendukung penuh Kemenpar,” ujar Didien pasca dilantik di Kantor Kemenpar.

Lebih lanjut Didien mengatakan, tanpa dukungan semua sektor, tidak mungkin pariwisata bisa berkembang. Industri pariwisata merupakan salah satu garda depan yang sangat vital dalam ekosistem kepariwisataan. Didien menambahkan pentingnya peran industri dan asosiasi pariwisata dalam mengembangkan pariwisata Indonesia. "Untuk membangun pariwisata sesuai dengan target nasional, diperlukan peran dan dukungan semua elemen. Perlu sinergi pentahelix, dan GIPI berperan penting," ujarnya.

Apa saja yang akan dilakukan di 100 hari masa kerja GIPI? Pria asal Jawa Barat itu menyatakan, pemasaran pariwisata, pengembangan destinasi, dan percepatan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) akan dikejar dalam upaya majunya pariwisata Indonesia. Semuanya merupakan program kerja utama GIPI 2016-2021.

" Tiga program kerja itu telah disahkan oleh munas (musyawarah nasional). Kami akan melaksanakannya dengan konsisten, kreatif, dan penuh sikap inisiaif," kata Didien Junaedy.

Didien, secara aklamasi dipilih menjadi Ketua GIPI, dalam munas organisasi itu di Bandung, Jawa Barat pada 4 Juli 2016 lalu. GIPI merupakan wadah semua asosiasi dan organisasi yang bergerak di sektor pariwisata.

Munas I GIPI yang mengangkat tema "Penguatan Organisasi GIPI Dalam Kolaborasi Pentahelix Untuk Mencapai Target Kunjungan 20 Juta Wisman dan Pergerakan 275 Juta Wisnus Pada Tahun 2019.” ini dihadiri oleh 32 organisasi anggota dari jumlah keseluruhan anggotanya 35 organisasi industri pariwisata atau terkait dengan pariwisata sehingga berisi lengkap unsur-unsur Pentahelix, yakni; Academician (A), Business (B), Community (C), Government (G) dan Media (M).

Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) didirikan pada 7 April 2011 mengacu pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. GIPI menjadi payung bagi seluruh organisasi pariwisata yang ada di Indonesia, selain itu GIPI juga menjadi wadah komunikasi dan konsultasi bagi para anggotanya dalam menyelenggarakan kegiatan kepariwisataan. Sebagai suatu wadah bagi para pelaku Industri Pariwisata, GIPI juga menjadi mitra kerja pemerintah.

Seperti diketahui pemerintah saat ini sedang fokus mengembangkan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas atau disebut "10 Bali Baru". 10 destinasi prioritas tersebut adalah, adalah Borobudur, Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger- Semeru (Jawa Timur), Kepulauan seribu (Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Klayang (Belitung).

Didien Junaedy mengaku saat ini program kerja GIPI juga akan mengacu ke 10 destinasi prioritas tersebut. "Artinya program kerja kami yakni pemasaran pariwisata, pengembangan destinasi, danpercepatan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM), semua diarahkan ke 10 destinasi prioritas tersebut. Itu program kerja 100 hari kami," ujarnya.

Bentuknya seperti apa, Didien mencontohkan seperti mengarahkan ke asosiasi member GIPI, PHRI dan ASITA agar turut aktif mengembangkan dan menjual 10 destinasi prioritas tersebut, baik itu pembangunan hotel maupun penjualan paket-paket tour ke 10 destinasi tersebut. "Kami juga akan menggelar famtrip ke sejumlah destinasi tersebut, yang diikuti semua unsur pentahelix member kami, dengan ouput yang berbeda-beda. Seperti jurnalis akan menulis tentang destinasi tersebut, biro perjalanan akan membuat paket tour, dan pihak perhotelan akan menawarkan ke investor," jelas Didien.

Ke depan, tantangan pariwisata tak ringan. Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan target kenaikan dua kali lipat kunjungan wisatawan hingga 2019. Pariwisata juga diminta memberikan kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 8 persen, dengan devisa sebesar Rp 280 triliun, serta membuka 13 juta lapangan kerja. "Ctrategi dan taktik yang diambil Menpar Arief Yahya itu luar biasa, dan saya yakin jika bisa dijalankan dengan serius, pasti bisa terlampaui," ungkap dia.

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ditargetkan mampu menembus 20 juta orang, sementara pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) 275 juta orang. Indonesia diharapkan bisa membidik indeks daya saing pariwisata Indonesia untuk berada di ranking 30 dunia. "Kami yakin Indonesia mampu, dan Kemenpar betul-betul bisa menjadi core ecomony bangsa Indonesia,” kata Didien.

Dalam perjalananannya, capaian pariwisata pada 2015 sudah membaik. Jumlah kunjungan wisman menembus angka 10 juta orang dan jumlah wisnus 255 juta orang. Kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional sebesar 4 persen, dengan devisa yang dihasilkan sekitar Rp 155 triliun, dan 11,3 juta lapangan kerja baru. Angka indeks daya saing juga naik 20 poin, menjadi ranking 50 dari 141 negara. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).